Mohon tunggu...
Ahmad D
Ahmad D Mohon Tunggu... Swasta -

Campuran sumatra sunda, suka ngopi, betah berpuluh jam depan layar gadget, digital * IoT enthusiast. Saya sedang melakukan kampanye promosi wisata di untuk Kabupaten Lahat, tempat saya lahir. Di kota Lahat ini saya lihat ada banyak sekali potensi wisata yang bisa digarap, namun saya lihat tidak adanya promosi khusus dari pemda setempat untuk bisa memajukan ini semua. Idenya simpel, kenapa harus bergerak dari 0 dari titik pemerintah kalau bukan rakyatnya sendiri yang mempromosikan dan memajukan. #VisitLahat2016

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hutan di Utara Jakarta Ini Akankah Tetap Terjaga Kelestariannya?

21 Mei 2016   02:10 Diperbarui: 21 Mei 2016   02:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hutan ini terletak di Penjaringan, lebih tepatnya berada di kawasan Pantai Indah Kapuk. Sebutan populer untuk Hutan ini adalah Hutan Mangrove PIK. 

Anda bisa memilih beragam kendaraan untuk menuju kesini, bila berencana naik busway, gunakanlah busway BKTB tujuan PIK dari monas. 

Saat masuk kedalam kawasan hutan, maka Anda akan sangat terkejut dengan banyaknya sampah yang ada di pinggiran hutan, kemungkinan besar sampah-sampah ini adalah sampah yang hanyut dari arah kota dan menyangkut di kawasan hutan mangrove. 

Kawasan mangrove sendiri merupakan sebuah area yang biasanya merupakan pertemuan sungai dan laut. Sungai dari arah kota kemungkinan membawa sampah dalam volume yang besar, karena pohon mangrove memiliki akar napas yang muncul ke permukaan udara, kemungkinana sampah tersebut menyangkut akan lebih besar. 

Sampah yang menyangkut 80% merupakan sampah botol dan plastik yang sangat susah terurai, apalagi didalam air. Sampah yang muncul dipermukaan air saja sudah sangat membuat pemandangan menjadi tidak enak, lalu bagaimana dengan jumlah sampah yang telah tenggelam? Sepertinya volumenya lebih besar dibanding yang muncul. 

Lalu siapakah yang dirugikan?

Secara tidak langsung ini merugikan masyarakat dalam jangka waktu yang lama, namun untuk jangka waktu dekat, sampah-sampah ini pasti akan menutupi permukaan teluk jakarta, menutupi sarang-sarang kepiting, sarang ikan, lalu berdampak terhadap vegetasi alam sekitar & tentunya ini bisa saja menyebar lebih keutara menuju kepulauan seribu?

Lalu mengapa ini terjadi?

Ini bukan salah pemerintah, ini adalah soal kesadaran, soal mental yang terbiasa membuang sampah sembarangan, mental pemalas. Masyarakat masihlah belum memahami hakekat hidup sehat, mck di sungai, buang sampah disungai, buang kasur, buang limbah, dll. Ini merupakan tindakan yang buruk, buruk bagi masyarakat dan vegetasi yang hidup. Bayangkan saja, hewan kecil maupun ikan-ikan yang hidup disungai Jakarta memiliki kandungan logam berat yang tinggi sekali. Bagaimana bila hewan-hewan ini bermuara kesungai hingga laut? Bila termakan oleh ikan yang ditangkap nelayan, bagaimana? siapa yang tahu?


Bagi Anda yang belum pernah berkunjung ke hutan ini, jangan lupa ya untuk komlain dibersihkan sampah-sampah yang ada disekitaran hutan. Atau bila sempat mungkin bisa membantu membuang barang 1-2 sampah, cukup.

Penasaran bagaimana indahnya lokasi wisata ini? Berikut saya lampirkan beberapa photo yang saya ambil dari sebuah halaman web dar google, untuk photo versi lengkap Anda bisa mengunjungi halaman tersebut (terlampir diakhir artikel)

Wisata Air
Wisata Air
Spot Berphoto Favorit Muda-mudi
Spot Berphoto Favorit Muda-mudi
Spot Berphoto Favorit Muda-mudi
Spot Berphoto Favorit Muda-mudi
Pemandangan dari Atas
Pemandangan dari Atas
Jalan Setapak di Hutan
Jalan Setapak di Hutan
Ini hanya artikel singkat, untuk mengingatkan diri penulis dan pembaca. Besok weekend, adakah yang akan mengunjungi wisata ini? Tiket masuk Rp25,000.

Referensi gambar lengkap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun