Mohon tunggu...
Satrio Baskoro
Satrio Baskoro Mohon Tunggu... -

smile, simple, light, humble\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Bukan yang Lain, Segera Kejar Kekurangan Kita

23 Juli 2014   19:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:27 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

22 Juli 2014,

Selesai sudah Rakyat Indonesia memilih calon presidennya. Calon presiden yang akan memimpin Indonesia memasuki abad 21. Generasi penerus setelah generasi transisi. Generasi yang lahir paska angkatan 1945 dan angkatan 1965.

JOKOWI telah dipilih 70 Juta warga Indonesia. Seperti kata BJ Habibie, Presiden setelah SBY harus berusia antara 40-60 tahun. Jokowi berusia 53 tahun saat KPU menyatakan bahwa Jokowi - Jusuf Kalla memenangkan pemilihan presiden 2014.

Ada tugas besar menanti. Menghantarkan bangsa Indonesia untuk memiliki karakter yang kuat, mandiri, mampu melindungi rakyatnya dari kejahatan korupsi, ketidak-adilan hukum, kedaulatan (bukan sedekar ketahanan) pangan, kedaulatan energi dan kedaulatan teknologi.

Presiden RI 2014-2019 bukan sekedar menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Menjauhkan issue SARA, yang semuanya itu seharusnya sudah selesai tak perlu diperdebatkan lagi. Presiden Jokowi akan memimpin bangsa ini untuk segera memeperbaiki dan membangun infrastruktur jalan, komunikasi dan teknologi, birokrasi usaha, birokrasi pelayanan, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan mutu kesehatan dan jaminan sosial.

Presiden RI 2014-2019 juga harus segera memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan Indonesia bagian Timur. Murah sandang pangan. Tidak menghancurkan diri dengan produk impor. Tugas berat menanti. Menjadi hak dan kewajiban kita bersama untuk membantu percepatan kemajuan bangsa bersama pemimpin yang mau mendengarkan rakyatnya.

Presiden RI 2014-2019 harus sudah selesai dengan beban parasit kepentingan partai yang menjadikan lembaga negara atau Badan Usaha Milik Negara menjadi sapi perahan. Jokowi harus mampu menjadi pemimpin, penggerak dan inspirator Indonesia 10 tahun kedepan. Kesalahan dalam membuat keputusan dan perencanaan kemajuan segala bidang akan menjadikan Indonesia mundur atau tetap menjadi negara berkembang dengan beban hutang dan kemiskinan yang semakin berat.

Tahun pertama yang diperlukan adalah penguatan lembaga hukum dari kepolisian, kejaksaan, kehakiman dan KPK. Suap dan Rekayasa perkara harus diberantas dan dihilangkan. Kemudian birokrasi yang melayani dan bekerja, mencapai hasil dan prestasi berdasarkan kenyataan lapangan menjadi prioritas selanjutnya. Kemudahan para petani untuk berproduksi dan menjual hasil pertanian menjadi prioritas. Kemampuan nelayan melaut dengan kapal, jaring dan wilayah pencarian ikan, pengolahan hasil laut merupakan prioritas yang harus terkejar dalam 2 tahun.

Pendidikan pada penguatan budaya lokal dan budi perkerti serta memberi ruang gerak inovasi pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi harus terlaksana dalam 3 tahun kedepan. Bagaimana insan Indonesia yang berumur 12 tahun kebawah dapat kebebasan bermain, berhayal, bersekolah, bersosialisasi menjadi tanggungjawab kita semua.

Inilah beberapa harapan kami untuk kemajuan Indonesia 10 tahun kedepan. Bisa, Mudah, Ada, Bermanfaat, Terjamin, Efektif, Aman, adalah harapan kami.

23 Juli 2014,

A. Satrio Baskoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun