Mohon tunggu...
visi bestari
visi bestari Mohon Tunggu... Freelancer - jadi diri sendiri

I prefer to be crazy and happy rather than normal and bitter.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Dasar Cara Berpikir Manusia

11 Juni 2024   12:17 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpikir adalah proses proses yang berlangsung secara alami bagi setiap orang. Setiap manusia memiliki naluri untuk memenuhi segala kebutuhannya. Manusia dianugerahi akal oleh sang pencipta. Akhir dari hasil pikiran baik positif maupun negatif, memuaskan atau mengecewakan semua tergantung pada proses berpikir kita.

          1. Berpikir Secara Dangkal.                                               

Orang-orang seperti ini cenderung melihat sesuatu hanya pada permukaan saja. Mengambil keputusan tanpa pemahaman yang luas. Contohnya, seseorang yang melihat sesuatu indah atau bagus langsung membelinya tanpa berpikir fungsi atau kualitasnya. 

       2. Berpikir Secara Mendalam                                                          

Orang-orang seperti ini justru kebalikan dari orang yang berpikir secara dangkal. Cara berpikir secara mendalam yaitu berusaha memahami suatu masalah terlebih dulu sebelum memutuskan akhirnya. Cara berpikirnya menguji secara detail fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang mau diselesaikan. Contohnya, seseorang melihat sesuatu yang indah dan ingin membelinya namun ia tak hanya melihat tampilan luarnya saja ia juga memperhatikan bahan dan kualitasnya dan fungsinya.

    3. Berpikir Secara Cemerlang                                              

Orang-orang yang berpikir seperti ini tidak hanya memahami fakta namun mereka mendalami semua hal yang berkaitan dengan fakta tersebut. Contohnya, seseorang yang melihat sesuatu yang indah dan ingin membelinya, ia tidak hanya melihat keindahan, kualitas maupun fungsinya namun ia juga benar-benar memikirkan itu sesuai kebutuhannya dan juga sesuai dengan keuangannya.          

Dan dari sini dapat kita simpulkan bahwa berpikir adalah jembatan menuju sebuah tindakan. Maka dari itu kita perlu memperhatikan cara kita berpikir dan juga berpikir sebelum bertindak itu penting.       

Think Higher. 

Feel Deeper. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun