Mohon tunggu...
Vischa CandraSuparno
Vischa CandraSuparno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - UIN Jkt

Mahasiswa Jurnalistik, FDIKOM, UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boikot McDonald's: Dampak Bagi Para Karyawan dan Para Pengunjung

4 Januari 2024   17:33 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:34 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan, Minggu (17/12/2023)-Boikot yang ramai dilakukan oleh masyarakat Indonesia dan beberapa negara lainnya terhadap produk-produk yang mendukung Israel. Salah satunya adalah restoran fast food yaitu McDonald's yang ikut merasakan dampak dari pemboikotan yang dilakukan masyrakat indonesia ini.

Boikot yang dilakukan telah mempengaruhi penjualan dan pengunjung gerai McDonald's. Kini berbagai gerai McDonald's di Indonesia terlihat sepi dari pengunjung meskipun telah masuk jam makan siang. Aksi Boikot McDonald's telah menciptakan dilema bagi banyak orang, termasuk karyawan yang menggantungkan hidup mereka pada pekerjaan ini dan pengunjung yang memiliki kekhawatiran terhadap isu-isu yang terjadi. Sementara aktivis konsumen dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan, dampak terhadap pekerja dan kelangsungan usaha juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Boikot McDonald's ini di pacu karena perusahaan ini memiliki keterlibatan terhadap keuangan dengan entitas-entitas yang mendukung gerakan zionis di Asia Barat. Masyarakat Indonesia mendesak pihak McDonald's untuk terbuka membeberkan hasil keuangan mereka terkait dengan zionis dan menuntut tindakan yang konkret untuk membuktikan bahwa mereka netral terhadap konflik yang sedang terjadi.

Pihak McDonald's sendiri telah memberikan pernyataan resmi mereka, terhadap klaim tersebut dan menegaskan bahwa perusaan tidak memiliki keterlibatan terkait konflik politik dan mereka berkomitmen untuk selalu menyajikan hidangan mereka yang berkualitas tinggi kepada seluruh pelanggan di dunia. Meskipun pernyataan McDonald's terkait konflik tersebut sudah keluar, masih banyak serangan daring terhadap citra McDonald's tetap berlanjut. 

Boikot McDonald's ini meberikan dampak terhadap para karyawan yang bekerja di berbagai gerai seluruh dunia. Seiring dengan penurunan pengunjung dan pendapatan, pihak McDonald's terpaksa mengurangi jam kerja karyawan atau bahkan memutuskan hubungan kerja untuk menyesuaikan situasi keuangan yang sedang sulit. 

Difoto Secara Langsung (Dokpri)
Difoto Secara Langsung (Dokpri)

Via , seorang karyawan McDonald's yang telah bekerja di sana selama 1 tahun lebih. Via menceritakan bahwa seruan boikot telah menyebabkan target penjualan tidak tercapai. Adanya pengurangan karyawan yang cukup banyak dan dalam sehari kurang lebih 7 crew di liburkan, biasanya satu hari rata-rata karyawan yang masuk di store ramai sampai sekitar 15-20 karyawan. Bahkan ada karyawan yang sedang melakukan magang sampai 2 bulan kemudian di liburkan atau bahkan ada beberapa yang lebih memutuskan untuk resign. 

Para pekerja yang juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap citra buruk yang melekat pada perusahaan tempat mereka bekerja. Meskipun mereka tidak memiliki hak kontrol atau kebijakan perusahaan.

Pengunjung setia McDonalsd's juga merasa kebingungan dan bimbang terkait konflik yang terjadi saat ini. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung perusahaan yang terlibat kontroversi politik atau kontroversi keuangan. Sementara banyak pengunjung yang menghindari McDonald's karena situasi saat ini. 

Nilam, Seorang pengunjung setia McDonald's, mengatakan, " saya suka sekali makan di McDonald's, saya sebenarnya tidak mendukung sesuatu yang membuat orang lain rugi,Saya juga ingin mendukung perubahan, tetapi saya juga merasa prihatin dengan karyawan yang bisa kehilangan pekerjaan atau pendapatan karena boikot ini, bisa dilihat kondisi McDonald's sendiri sepi pengunjung dan ini sangat berdampak bagi para karyawan. 

Mereka tidak bersalah atas kebijakan perusahaan mereka hanya bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi setelah berita terbaru terkait McDonald's yang saya baca beritanya terkait tentang PT. Rekso Food selaku pemegang waralaba McDonald's yang ada di indonesia ikut menyumbangkan bantuan kemanusian sebanyak 1,5 milyar untuk warga palestina yang terkena dampak dari konflik yang terjadi. saya mencoba untuk mengkonsumsi kembali McDonalad's 

Sementara itu, kita juga mendengarkan pandangan dari salah satu pengunjung McDonald's yang telah mengambil keputusan untuk mendukung boikot. Putri, seorang pengunjung  yang sering mampir ke McDonald's untuk menyantap hidangan cepat saji, menjelaskan alasannya untuk berpartisipasi dalam boikot. "Saya ingin memberikan suara saya sebagai konsumen. 

Saya peduli dengan etika perusahaan dan dampaknya terhadap lingkungan," kata putri. "Saya yakin bahwa hanya dengan menunjukkan ketidak setujuan kami, perusahaan akan merasa tertekan untuk membuat perubahan yang lebih positif dan lebih bijak lagi. Saya juga berharap McDonald's memberikan klarifikasi lebih lanjut agar kita bisa membuat keputusan yang tepat sebagai konsumen. 

Boikot terhadap McDonald's dengan klaim terkait Zionis yang telah memicu serangkaian dampak merata di berbagai kalangan masyarakat. Dari pemotongan jam kerja, pengurang karyawan,karyawan yang resign, hingga dampak ekonomi lokal yang meluas, gerakan ini telah membuka diskusi tentang peran perusahaan dalam konteks isu-isu politik global. 

Meskipun banyak yang mendukung boikot ini sebagai bentuk protes dan solidaritas, penting untuk diingat bahwa para karyawan dan pengelola kepentingan lainnya juga turut terdampak oleh keputusan ini. Dengan situasi yang terus berkembang, penting untuk melihat bagaimana pihak-pihak terkait merespon dan apakah ada upaya untuk mencari solusi yang dapat mengatasi dampak yang terjadi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun