Mohon tunggu...
Kristina Sudarwati
Kristina Sudarwati Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Hobi membaca buku dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Kosakata Berawalan Ma-, Mi-, Mu-, Me- dan Mo- Kelas 1 SD Xaverius 8 Palembang

1 Desember 2023   12:41 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:28 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Lokasi: SD Xaverius 8 Palembang
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas 1 SD Xaverius 8 Palembang pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL) dan media kartu gambar.
Penulis : Kristina Sudarwati, S.Pd
PENDAHULUAN

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Gambaran pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pembahasan dilakukan dengan mengkaji beberapa sumber bacaan tentang Pembelajaran berbasis proyek  (Project Based Learning).
Dalam PJBL guru diharuskan menjadi fasilitator pembelajaran, Peserta didik menjadi pembelajar yang aktif, pembelajaran menjadi lebih interaktif. Peserta didik memiliki kesempatan untuk menyelesaikan tugas proyek dengan bertanggung jawab, sehingga memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam. Dengan PJBL, pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
1.Motivasi belajar membaca peserta didik belum maksimal.
2.Rendahnya hasil belajar peserta didik.
3.Peserta didik kurang fokus pada pembelajaran.
4.Rendahnya minat membaca peserta didik.
5.Guru belum optimal memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran.
6.Kurangnya dukungan belajar dari orang tua.
7.Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
8.Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.
 Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak luar biasa  dalam proses pembelajaran yaitu :
1.Dengan menerapkan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning), peserta didik sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
2.Model pembelajaran lebih bervariasi.
3.Media pembelajaran lebih inovatif.
4.Proses pembelajaran lebih berstruktur.
5.Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centre).
6.Guru berperan sebagai fasilitator.
7.Peserta didik lebih fokus belajar.
8.Pembelajaran lebih menarik.
peran dan tanggung jawab saya dalam         praktik ini yaitu: Sebagai guru yang mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran kosakata berawalan ma-, mi-, mu-, me-, dan mo- dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL) . Praktik ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama.
Tantangan untuk mencapai tujuan adalah:
A. Tantangan Fasilitas Sekolah
1.Terbatasnya sarana dan prasarana.
2.Jaringan internet yang kurang stabil.

B. Tantangan Peserta Didik
1.Kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.Kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.
3.Pendidikan karakter yang baik dalam proses pembelajaran.
4.Kurangnya pembelajaran dengan menggunakan teknologi  dalam penyampaian materi.
5.Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri atau    kelompok.

C. Tantangan Pendidik
Guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, menyiapkan media pembelajaran konkret,dan menerapkan model pembelajaran yang     menarik.

Yang terlibat pada PPL 1 yaitu :
1.Peserta didik sebagai sentral (pusat) dalam proses      pembelajaran.
2.Guru sebagai fasilitator.
3.Kepala sekolah sebagai penanggung jawab.
4.Dosen pembimbing dan guru pamong.
5.Rekan sejawat.

PEMBAHASAN
a.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah:

A. Fasilitas sekolah
Untuk mengatasi terbatasnya jaringan wifi sekolah, saya    menggunakan paket data dan pribadi untuk menunjang proses pembelajaran.

B. Peserta Didik
Guru melakukan apersepsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga menumbuhkan semangat belajar.
Guru membimbing siswa yang belum memahami materi pelajaran.
Berkaitan dengan peserta didik yang belum percaya diri   saat tampil mempresentasikan laporannya di depan kelas, sebagai guru saya harus mendampingi mereka saat tampil dan berupaya memberi contoh bagaimana cara tampil di depan kelas baik secara individu maupun kelompok serta selalu memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta   didik yang telah berani tampil.

C. Pendidik

Untuk memberikan materi pembelajaran menarik, guru mencari sumber informasi yaitu video pembelajaran, menyiapkan media konkret sehingga peserta didik mempunyai pengalaman baru dalam memahami materi pembelajaran dengan memanfaatkan IT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun