Mohon tunggu...
Kristina Sudarwati
Kristina Sudarwati Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Hobi membaca buku dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melatih Kemampuan Membaca Permulaan Anak-anak

16 November 2023   18:58 Diperbarui: 16 November 2023   19:06 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya Kristina Sudarwati, S.Pd, seorang guru SD yang sudah hampir 18 tahun mengabdi. 18 tahun itu saya habiskan untuk mengasuh, merawat, mendidik, mengajar anak-anak kelas 1 dan 2 SD. Menjadi guru di kelas 1 ternyata bukanlah hal yang mudah. Saya dituntut harus punya rasa sabar, teliti, telaten, tabah, perhatian dan penuh kasih sayang. 

Lebih tepatnya saya ini bukan menjadi guru namun sebagai Ibu bagi mereka.Adalah sebuah tantangan tersendiri di kala awal semester 1  bagaimana saya harus mengkondisikan anak-anak yang semula duduk di bangku Taman Kanak-kanak yang belum sepenuhnya mandiri misalnya makan harus disuapi, belum bisa ke kamar mandi sendiri, menangis karena harus ditunggu orang tua dan lain-lain. 

Yang lebih spesifik lagi pastilah berhubungan dengan membaca, menulis, dan menghitung permulaan. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya melatih kemampuan membaca permulaan pada anak-anak di kelas 1 SD yang sudah pernah saya lakukan dan terapkan dalam pembelajaran. 

1. Menggunakan kartu huruf

Saya membuat kartu abjad yang saya buat sendiri menggunakan kertas warna-warni. Saya tuliskan huruf dari a sampai z menggunakan huruf kecil karena anak belum mengenal huruf kapital. Cara memainkannya seperti kita bermain kartu remi. Anak menebak huruf yang terdapat pada kartu huruf. Jika anak tidak bisa menebak atau salah menyebutkan huruf maka anak tersebut mengambil kartu kembali. Pemenangnya adalah anak yang pertama kali kartunya habis. Cara ini sudah saya gunakan selama kurang lebih 10 tahun mengajar di kelas 1 SD. Dan dengan cara ini, anak-anak lebih cepat memahami bentuk huruf, menghafal bentuk huruf dan mempercepat kemampuan membaca. 

2. Menggunakan kartu kata gambar

Saya menggunakan kartu kata bergambar untuk mengajarkan membaca pada anak. Pada kartu bergambar hewan, benda, buah, bunga di bawahnya tertera kata sesuai gambar. Dengan cara ini, terbukti anak lebih kreatif, aktif, tertarik untuk belajar membaca. Daripada anak diajari memakai cara lama dengan mengeja huruf demi huruf pada kata tersebut.

3. Belajar membaca melalui lagu

Anak-anak harus dibiasakan menyanyikan lagu anak-anak. Saya mengajari mereka menyanyi lagu anak-anak dengan syair yang pendek, sederhana, dan mudah. Dari lagu tersebut, anak-anak bisa dilatih untuk membaca kata-kata yang ada pada lagu. Musik dapat meningkatkan semangat belajar dan menimbulkan mood yang baik sehingga anak dapat belajar membaca dengan lebih mudah. 

4. Belajar membaca melalui permainan ular tangga. 

Saya membuat permainan ular tangga. Pada kotak -kotak ular tangga tersebut saya tuliskan kata-kata yang sederhana dan mudah. Anak melemparkan dadu kemudian berjalan sesuai jumlah angka pada dadu.Kemudian anak menyebutkan kata yang ada pada kotak. Jika anak tidak bisa menebak kata atau salah menyebutkan kata maka dia tidak diperbolehkan melempar dadu. Pemenangnya adalah anak yang berhasil sampai di angka 100 ( finish) terlebih dahulu. Cara ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca anaka karena mereka lebih aktif, senang dan tertarik. 

5. Menggunakan Media audio visual 

Zaman digital sekarang ini menuntut saya untuk bisa membuat dan menggunakan media audio visual seperti PPt, Quizizz, Canva , jamboard dan lain-lain. Tidak diragukan lagi bahwa cara ini ampuh digunakan untuk mengajar dan melatih kemampuan membaca anak-anak. Dengan video pembelajaran yang menarik, bermain jamboard, bermain kuis interaktif lebih menarik dan menyenangkan sehingga anak bersemangat dan antusias. Cara ini 90 persen pernah saya gunakan pada zaman pandemi Covid 19. Dengan tidak adanya tatap muka di sekolah untuk pembelajaran membuat guru harus meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media audio visual terutama di kelas 1 SD.

Tulisan yang saya buat ini adalah pengalaman saya pribadi yang sudah saya laksanakan selama bertahun-tahun. Saya hanya sekedar berbagi. Semoga bermanfaat dan sekiranya sesuai maka dapat dipraktekkan. Karena menjadi guru SD kelas 1 bisa merasa lega, puas dan bangga jika semua anak didiknya dapat lancar membaca ketika anak tersebut naik ke kelas berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun