Identitas manusia Indonesia menjadi satu hal yang paling mencolok, hal ini ditunjukkan dengan adanya keberagaman suku, ras, agama, adat, dan budaya. Keragaman Indonesia merupakan anugerah alamiah yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Dalam arti ini keragaman merupakan kekayaan masyarakat Indonesia. Di dalam nilai keragaman terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang amat kaya dan layak untuk terus digali dan dilestarikan. Sehingga masyarakat Indonesia diarahkan untuk membudayakan gotong royong, saling tolong menolong, ramah, santun, toleran, dan peduli terhadap sesama dengan berlatar keberagaman yang ada.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 3 Metro Pusat sangatlah menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, gotong-royong, adil, ramah, santun, dan tolong menolong yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melihat dari latar belakang sosial ekonomi dari peserta didik di SDN 3 Metro Pusat sangatlah beragam. Walaupun latar belakang sosial ekonomi peserta didik beragam, semua peserta didik memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas dan memiliki hak yang sama di SDN 3 Metro Pusat tanpa membedakan status sosial. Ini merupakan salah satu bentuk nilai berkeadilan yang telah diimplementasikan di sekolah.
Selain itu juga, keragaman agama, budaya, dan suku juga sangat nampak di SDN 3 Metro Pusat, dimana warga sekolah memiliki agama, budaya, dan suku yang berbeda. Akan tetapi keberagaman tersebut tentunya menjadi bentuk kesatuan warga SDN 3 Metro Pusat sebagai bentuk mengedepankan identitas manusia Indonesia. Ini merupakan bentuk nilai toleransi yang ditanamkan di SDN 3 Metro Pusat. Nilai-nilai toleransi, gotong-royong, adil, ramah, santun, dan tolong menolong yang telah diterapkan di SDN 3 Metro Pusat dapat dilihat dari tanda dan simbol kebihnnekatunggalikaan berikut ini.
Di setiap kelas selalu ada foto Presiden dan Pancasila sebagai wujud teladan nilai-nilai Pancasila
Toleransi antar umat beragama dengan mengadakan pawai menyambut bulan suci Ramadhan
Gotong royong sebagai petugas upacara
Budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
Kemudian bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat teramati dengan adanya toleransi yang tinggi di lingkungan sekolah. Pembiasaan-pembiasaan seperti budaya senyum, sapa, salam, sopan, dan santun antar warga sekolah, budaya salat berjamaah, dan budaya lain yang merupakan implementasi dan bentuk penghayatan dari nilai-nilai Pancasila, Adapun secara lebih rinci mengenai bentuk penghayatan yang ada di SDN 3 Metro Pusat sebagai bentuk penguatan identitas manusia Indonesia sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari sila pertama dalam Pancasila ialah yaitu sebagai bangsa Indonsia harus memiliki kepercayaan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa. Bangsa Indonesia harus menganut salah satu dari 6 agama yang sudah diresmikan oleh negara. Bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila pada sila pertama di sekolah antara lain:
- Selalu berdoa secara bersama-sama sebelum dan sesudah belajar menurut agam dan kepercayaan masing-masing.
- Melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya, seperti melakukan salat dzuhur secara berjamaah.
- Seluruh warga sekolah saling menghargai dan menghormati perbedaan agama yang ada.
- Pada pembelajaran pendidik selalu mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu mensyukuri atas semua nikmat dan ciptaan yang telah diberikan oleh Tuhan YME.Â
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Makna sila kedua pancasila yaitu sebagai bangsa Indonesia harus memiliki pemahaman diri menghargai kesetaraan derajat agar dapat saling menyayangi dan menjaga sesama manusia. Bangsa Indonesia harus memiliki sikap beradap dan bersosialisasi. Bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila pada sila kedua di sekolah antara lain:
- Peserta didik tidak membeda-bedakan dalam berteman
- Peserta didik memiliki etika, sopan, santun dan adab yang baik dalam berperilaku menghormati guru dan teman
- Saling menolong dan menghargai antarwarga sekolah, seperti saat terdapat salah warga sekolah yang sedang berduka maka warga sekolah SDN 3 Metro Pusat akan bertakziah
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ketiga yaitu sebagai bangsa Indonesia harus memiliki tujuan yang sama dalam konteks kepentingan negara, karena Indonesia memiliki banyak keragaman setiap indvidu, oleh sebab itu harus bersatu agar mencapai kesejahteraan bersama. Bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga di sekolah antara lain:
- Meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dengan menyanyikan lagu-lagu nasional baik saat upacara maupun saat pembelajaran yang berhubungan dengan Kewarganegaraan.
- Bergotong royong sebagai petugas pelaksana kegiatan upacar dan setiap kelas selalu memiliki jadwal piket untuk membersihkan kelas.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Makna sila keempat ini ialah untuk tidak berkehendak sediri dan selalu mementingkan kepentingan bersama dengan melakukan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan karena Indonesia merupakan negara demokrasi. Bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga di sekolah antara lain:
- Bermusyawarah dalam memilih ketua kelas
- Sekolah terkadang melaksanakan kegiatan rapat bersama wali murid
- Peserta didik selalu mendengarkan pendapat guru maupun teman
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila kelima pada Pancasila ini ialah sebagai bangsa Indonesia kita diajak untuk berlaku adil dalam berkehidupan sosial. Selain itu kita juga harus memilih keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan menghormati hak orang lain dengan tetap melaksanakan kewajiban. Bentuk penghayatan nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga di sekolah antara lain:
- Selalu menghormati orang lain
- Tidak memilih-milih dalam berteman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H