Salah satu yang harus dipikirkan saat wisata adalah moda transportasi. Pesawat, mobil, kereta adalah diantaranya. Saya tergolong penggemar kereta. Bila ada pilihan kereta, saya akan mengutamakannya.Â
Banyak kelebihan berjalan-jalan naik kereta. Biaya salah satunya, umumnya kereta lebih murah dibanding pesawat. Tidak repot, adalah alasan berikutnya.Â
Untuk naik kereta, prosedurnya tidak sepanjang dan serumit bila naik pesawat, yang mana penumpang diharuskan tiba di bandara 1-3 jam sebelumnya. Kereta juga lebih ramah terhadap anak.Â
Anak lebih leluasa bergerak di kereta dibanding pesawat. Dan salah satu kelebihan lainnya adalah bila naik kereta, kita bisa menikmati pemandangan sepanjang jalur kereta.Â
Banyak rute kereta yang memiliki pemandangan luar biasa indahnya. Berikut adalah beberapa rute kereta indah yang sempat saya coba.
Bergensbanen, Norwegia
Jalur kereta ini menghubungkan antara Oslo, ibukota Norwegia dan Bergen, kota terbesar kedua di Norwegia. Pembuatan jalur kereta ini sangatlah tidak mudah. Jalur ini melintasi berbagai area dengan lansekap alam yang sulit, tinggi dan terpencil.Â
Belum lagi di beberapa bagian, suhu udaranya sangat dingin. Hardangervidda adalah satu area sulit yang dihadapi pada saat pembuatan rute ini. Tempat ini memiliki  batuan metamorf yang berusia sekitar 1.5 miliar tahun, dan batuan ini sangat keras.Â
Jalur kereta ini dibangun pada abad ke-19. Terbayang kerja keras yang harus dilakukan dimana peralatan yang digunakan belum secanggih saat ini. Â
Keberhasilan pembangunannya, sudah tentu sangat membantu mobilisasi antarkedua kota (dan juga kota-kota lain yang menjadi perhentian kereta), dan juga membuat penumpang dapat menikmati keindahan pemandangan sepanjang perjalanan.Â
Dengan panjang jalur 490 km, penumpang dapat menikmati perjalanan ini dalam waktu sekitar 7 jam. Pemandangan yang ditawarkan dari rute kereta ini sungguh beragam.Â
Selepas dari Stasiun Oslo, kereta akan melewati hutan, danau, gunung hingga ke titik tertinggi, yang mencapai 1.222 meter di atas permukaan laut, di Stasiun Finse.Â
Setelah itu, pemandangan indah masih dilanjutkan dengan melihat ngarai, air terjun, sungai dan bahkan padang es karena ada beberapa area yang memiliki salju abadi.Â
Pemandangan yang disajikan melalui perjalanan kereta ini disebut-sebut sebagai rangkuman keindahan alam Norwegia. Dan saya setuju sekali dengan pendapat ini.
Flamsbana, Norwegia
Jalur kereta indah berikutnya masih di Norwegia. Bahkan jalur kereta ini menjadi salah satu atraksi utama di Norwegia dan sering disebut sebagai salah satu jalur terindah di dunia. Flamsbana namanya.Â
Jalur kereta ini salah satu jalur yang paling curam d Eropa. Dimulai dari kota Flam yang posisi ketinggiannya di atas permukaan laut menuju Stasiun di kota Myrdal yang berada di ketinggian 867 meter di atas permukaan laut.Â
Jalur kereta ini hanya 20 km, namun kereta yang berjalan dengan kecepatan 40km/jam ini memberi kesempatan bagi penumpangnya untuk menikmati selama 1 jam.Â
Melalui jendela kereta, penumpang akan dihadirkan pemandangan yang beragam, mulai dari pegunungan, lembah, jurang, desa kecil yang indah, dan juga air terjun. Kereta akan berhenti sekitar 5 menit di air terjun Kjosfossen, dan penumpang dapat keluar dari kereta dan (tentunya) mengambil foto.
Jalur Flamsbana ini dapat diambil sekaligus dengan rute kereta Oslo ke Bergen (Bergensbanen). Salah satu perhentian Rute Oslo-Bergen adalah di kota Myrdal. Dari Myrdal, penumpang bisa mengambil rute Flamsbana dengan tujuan kota Flam.Â
Dari Flam bisa melanjutkan perjalanan kembali ke kota Bergen langsung dengan kereta. Atau bila memiliki waktu, bisa mencoba melanjutkan dengan kapal ke kota Gudvangen, lalu bis ke kota Voss dan kemudian kembali naik kereta ke Kota Bergen. Rute ini merupakan rute wisata yang ditawarkan oleh Norway in a Nutshell.
The Death Railway, Thailand
Selama Perang Dunia kedua, Jepang menjadikan tawanan perang kerja paksa untuk membangun rel kereta api yang menghubungkan Thailand ke Burma agar mereka dapat memasok kebutuhan tentara mereka secara lebih aman dibanding bila melalui laut.Â
Banyak sekali dari tawanan ini yang meninggal karena terserang penyakit. Sehingga jalur ini dikenal sebagai "Jalur Kereta Kematian (The Death Railway)".Â
Jalur ini dapat kita lewati bila mengambil jalur kereta rute Bangkok menuju Nam Tok (Kanchanaburi). Sehari terdapat dua jadwal keberangkatan dari Bangkok ke Nam Tok.Â
Banyak penyelenggara tur yang mengadakan paket tur ke tempat ini. Dengan mengikuti tur, penumpang tak hanya merasakan jalur keretanya saja, tetapi juga diajak untuk berkunjung ke tempat-tempat lain yang berhubungan dengan "The Death Railway" ini, yang akan menambah wawasan juga pengertian yang lebih mendalam.Â
Biasanya peserta tur akan diajak berkunjung ke Museum Perang Dunia II (World World II Museum), dimana pengunjung dapat melihat foto-foto dan benda-benda asli yang berhubungan dengan pembangunan rel kereta tersebut dan juga berkunjung Makam Perang Kanchanaburi (Kanchanaburi War Cemetery) sebelum tiba di  "The Death Railway". Â
Akibat pem-bom-an pada waktu perang dunia II, dari rel kereta yang ada sekarang, hanya tinggal sedikit rel kereta yang asli. Antara rel yang asli dan yang dibangun ulang, dibedakan dari bentuknya.Â
Rel yang asli, "pagarnya" berbentuk lengkung setengah lingkaran, sedangkan yang dibangun ulang, berbentuk kotak trapesium. Hati-hati selama berjalan di atas rel ini, karena rel kereta ini masih aktif digunakan.
Sepanjang di perjalanan, kereta melewati daerah-daerah dengan pemandangan-pemandangan indah, hutan, sungai dan juga pegunungan.Â
Acara tur dilanjutkan dengan makan siang di tepi Sungai Kwai dan ditutup dengan menyusuri Sungai dengan perahu sebelum kembali ke Bangkok.
Cusco ke Machu Picchu, Peru
Machu Picchu yang berada di Peru merupakan salah satu tujuan wisata impian bagi banyak orang. Machu Picchu memang luar biasa, darinya kita bisa melihat peradaban Suku Inca.Â
Perjalanan menuju ke Machu Picchu, yang biasanya dari Cusco/Ollantaytambo pun juga merupakan "tujuan" wisata. Rute kereta ke Machu Picchu merupakan salah satu rute kereta terindah di dunia.Â
Rute ini akan membawa penumpangnya melihat megahnya pegunungan Andes, jernihnya Sungai Urubamba dan uniknya rumah-rumah pedesaan, sebelum tiba di tujuan, yaitu kota Aguas Calientes, kota terdekat dengan Machu Picchu.
Inca Rail memiliki 4 jenis kereta, yaitu The Voyager, The 360, Â The First Class (yang beroperasi hanya pada musim turis, yaitu April sampai Oktober) dan The Private (sesuai namanya, kereta ini hanya berkapasitas 8 orang dan hanya beroperasi bila ada permintaan.Â
Peru Rail menawarkan 3 jenis kereta, yaitu Vistadome, Expedition dan Belmond Hiram Bingham (nama kereta ini sesuai dengan nama penemu Machu Picchu pada tahun 1911, merupakan salah satu kereta termewah di dunia).Walaupun berbeda harga dan fasilitas, namun kesemua kereta tersebut menawarkan jendela panoramik hingga ke atap.Â
Jenis kereta yang saya gunakan pada saat ke Machu Picchu adalah Expedition. Keretanya nyaman. Kursi kereta disusun berhadap-hadapan dan diberi meja diantaranya.Â
Penumpang diberikan cemilan, berupa air minum dan cookies (ukuran super besar). Jendela besar yang sampai ke atap membuat suasana dalam kereta menjadi terang dan sangat memudahkan untuk menikmati dan mengambil foto. Penumpang juga dihibur dengan musik tradisional Peru yang khas. Â
Perjalanan selama 2 jam ini sungguh tak terasa, karena selain sibuk mengambil foto dalam perjalanan yang untuk saya sepertinya hanya sekali seumur hidup, juga pemandangan yang disajikan berganti-ganti.Â
Untuk perjalanan kembali dari Machu Picchu, saya menggunakan Vistadome, yang lebih mahal, karena kehabisan tiket Expedition.Â
Keretanya tidak banyak berbeda dengan Expedition, hanya makanannya saja, kali ini disajikan makanan "besar" berupa quiche spinach. Dan dalam perjalanan, juga diadakan pertunjukan tradisional Peru dan juga peragaan busana dari bahan Alpaca, hewan khas di Peru.
Jadi, untuk acara jalan-jalan berikutnya, bisa dicoba menggunakan kereta. Banyak kelebihannya dan juga lebih ramah lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H