Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Vienna, Tempat Semua Orang Dapat Menikmat Musik Klasik

19 Maret 2021   12:48 Diperbarui: 22 Maret 2021   12:42 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vienna, ibu kota Austria yang dulu merupakan salah satu salah kerajaan terbesar di Eropa Tengah. Berkuasa di tahun 1800-an dengan wilayah yang mencakup Austria, Hongaria, Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Slovania, Republik Czech dan Slovakia. 

Dikenal dengan sebutan Kerajaan Austro-Hungarian, kerajaan ini dipimpin oleh Dinasti Habsburg dengan Vienna sebagai Ibu kotanya. 

Dinasti Hasburg yang juga dikenal dengan sebutan House of Hasburg menjadi dewan pelindung bagi para pemusik, sehingga banyak komposer yang datang ke Vienna dan menjadikan Vienna sebagai pusat musik klasik di Eropa pada abad 18 dan 19. Mozart, Beethoven, Johann Strauss dan Franz Schubert adalah beberapa di antaranya.

Kaisar Franz Joseph yang memerintah pada saat itu, berperan aktif dengan memerintahkan pembangunan berbagai gedung musik.  

Gedung-gedung tersebut dirancang dan dibangun dengan sangat serius, baik dari segi keindahan maupun dari segi akustik. Di antaranya, Musikverein, konser-konser yang paling bergengsi diselenggarakan di sini, tepatnya di Golden Hall yang dapat menampung hingga 1700-an pengunjung. Di sinilah setiap tahun pada bulan Desember diadakan konser tahun baru. 

Wiener Staatsoper, peresmian bangunan ini pada 25 Mei 1869, dilakukan sendiri oleh Kaisar Franz Joseph dan dibuka dengan karya Mozart, Don Giovanni. 

Vienna State Opera, merupakan repertoar teater musik terbesar di dunia. Wiener Konzerthaus, gedung ini dibangun untuk menyediakan tempat yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas dibanding dengan Musiverein. Ide pembangunannya sudah ada sejak 1890, tetapi baru terealisasi pada tahun 1913.

Selain konser-konser di Gedung pertunjukan, para kalangan aristrokat juga sering mengundang pemusik ke kediaman mereka untuk dinikmati bersama teman dan keluarga. 

Dukungan penuh yang diberikan tersebut membuat banyak pemusik datang ke Vienna, dan juga membuat belajar musik menjadi "norma" di Vienna. 

Anak-anak belajar musik sejak dini dan melakukan pertunjukan di usia yang terbilang muda. Hal ini membuat musik klasik di Vienna dapat menjangkau pendengar yang lebih luas.

Bila sebelumnya musik klasik hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan dan kelas atas, karena orang biasa tidak sanggup untuk membayar tiket yang harganya mahal, dengan adanya pemusik-pemusik amatir, yang mengadakan pertunjukan di tempat-tempat yang tak sebagus (baik dari fisik Gedung maupun akustiknya) harga tiketnya pun dapat lebih terjangkau.

Tradisi agar musik klasik yang dapat dinikmati oleh siapa saja, terus terjaga hingga sekarang. Sekarang ini selain dapat menonton di gedung-gedung pertunjukan, juga ada beberapa tempat lain untuk dapat menikmati konser musik klasik ini.

Gedung Geraja

Gedung-gedung gereja yang memang secara desain mendukung dari segi akustik, banyak dimanfaatkan untuk konser. Beberapa yang terkenal di antaranya, Karlskirche, Gereja St. Charles Borromeo dengan gaya arsitektur barok merupakan salah satu tempat favorit pencinta musik klasik karena memiliki akustik yang baik. Program musik di sini fokus pada Mozart Requiem dan Vivaldi Four Seasons, Gereja St. Peter, dan Gereja St. Anne.

Istana

Selain gereja, Istana Schnbrunn yang merupakan kediaman Dinasti Habsburg, juga mengadakan konser karya-karya Mozart and Johann Strauss. 

Salah satu konser yang paling ditunggu di sini adalah Summer Night Concert, yang diadakan setiap tahun pada akhir bulan Mei. 

Acara tersebut merupakan acara konser musik klasik di alam terbuka yang paling popular di Eropa, dihadiri hampir 100.000 orang

Konser Vienna Philharmonic di Taman Istana Schonbrunn (Sumber: Bbc.co.uk)
Konser Vienna Philharmonic di Taman Istana Schonbrunn (Sumber: Bbc.co.uk)
Selain menyediakan tempat-tempat yang lebih banyak, Vienna juga menyediakan berbagai kegiatan konser musik klasik secara gratis. Tak tanggung-tanggung, konser gratis ini adalah konser tingkat dunia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Istana Schoenbrunn, tempat di mana diadakannya konser gratis oleh The Vienna Philharmonic
  • Vienna State Opera, juga tak ketinggalan menawarkan pertunjukan secara gratis. Orang bisa menonton dari layar proyektor yang diletakan di depan gedung ini. Tema yang diusung adalah "Opera for All". Kegiatan ini berlangsung antara bulan April sampai Juni dan pada bulan September.
  • Gereja St. Peter, setiap hari di gereja ini diadakakan konser organ yang dapat dihadiri secara gratis. Karya-karya yang dimainkan di antaranya karya Chopin and Bach
  • The Vienna Boy's Choir, salah satu paduan suara paling terkenal di dunia ini juga bisa dinikmati secara gratis di Hofburg Music Chapel, bila tak keberatan berdiri dan hanya mendengar (tak bisa melihat).
  • The Rathausplatz Music Film Festival, selama musim panas dari akhir Juni sampai awal September, alun-alun di Balai Kota Vienna pada malam hari diubah menjadi tempat berbagai konser mulai dari opera, jazz ataupun rock. Layar lebar dipasang di alun-alun ini. Acara ini juga dibarengi dengan acara Kuliner internasional. Ide yang menarik,dapat menikmati dua hal sekaligus.

Dukungan Vienna terhadap musik klasik terus bertambah. Saat ini di Vienna sedang diuji coba aplikasi yang akan "menghadiahi" orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi dengan tiket konser musik. 

Aplikasi ini akan mendeteksi moda transportasi yang digunakan, apakah jalan kaki, naik sepeda atau menggunakan bus, dan menghitung berapa banyak pengurangan CO2 bila dibanding menggunakan kendaraan pribadi. 

Salah satu hal yang juga menarik di Vienna adalah tradisi penyelenggaraan musik klasik yang dilakukan secara megah juga terus dijaga kelanjutannya hingga sekarang. 

Acara gala tahunan dengan "dress code" yang ketat, di mana para pria memakai jas dan kaum wanita memakai gaun, masih rutin diadakan. Hal ini menambah rasa otentik konser musik seperti jaman dulu.

Keseriusan Vienna dalam mengembangkan musik klasik memang tak ada duanya. Hasilnya: Musik klasik adalah Vienna, dan Vienna adalah musik klasik. 

Penjual tiket konser (Dokumentasi pribadi)
Penjual tiket konser (Dokumentasi pribadi)

Catatan:

  • Walaupun tidak ada peraturan dress code yang ketat, namun umumnya orang yang datang ke konser memakai baju yang lebih "rapi". Tak perlu sampai jas atau gaun. Tetapi juga hindari kaos dan celana pendek.
  • Bila ada keinginan untuk mendengarkan karya dari komposer tertentu, pastikan tempat konser yang dipilih memang akan membawakan karya tersebut. Ada tempat konser yang spesifik hanya memainkan karya-karya komposer tertentu
  • Tiket konser bisa dibeli dengan berbagai cara, bisa dibeli secara online atau langsung di lokasi konser. Atau bisa juga membeli dari penjual tiket yang banyak beredar di dekat Katedral St. Stephen dan State Opera. Mereka mudah dikenali karena pakaian yang digunakannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun