Tallinn adalah salah satu kota abad pertengahan yang paling terpelihara dengan baik di Eropa Utara. Tallinn merupakan kota yang berhasil melestarikan sepenuhnya struktur aslinya dari abad pertengahan, yang membuatnya dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997.Â
Berjalan di Tallinn, kita akan menemui berbagai bangunan bersejarah, seperti gereja-gereja dengan arsitektur abad pertengahan, rumah-rumah pedagang kaya yang megah dan juga jalan-jalan kecil yang masih menggunakan cobblestone.
Kota tuanya adalah salah satu tempat kita bisa menikmati suasana abad pertengahan. Kota tua yang dikellilingi dinding yang umurnya 800 tahun ini, memiliki berbagai bangunan bersejarah yang umurnya ratusan tahun.Â
Alun-alun kotanya yang dikenal dengan sebutan Raeokoja Plats merupakan tempat berkumpulnya bangunan-bangunan yang sudah berumur ratusan tahun, seperti Balai Kota yang dibangun pada tahun 1371, apotek yang dibangun pada tahun 1422 dan juga merupakan apotek tertua yang masih berfungsi di Eropa juga ada di sini.Â
The Alexander Nevsky Cathedral yang dibangun pada 1894, merupakan katedral terindah di Tallinn. Juga ada Danish King's Garden, yang menurut legenda adalah tempat di mana sebuah bendera diturunkan dari langit selama invasi Denmark pada tahun 1219.Â
Denmark memenangkan pertempuran tersebut dan benderanya kemudian menjadi bendera nasional Denmark (Dannebrog). Dannebrog adalah bendera tertua di dunia.
Tempat lain yang juga menarik dikunjungi karena kisahnya adalah The Cat's Well (Sumur Kucing). Berbeda dengan kisah unik kucing di negara tetangganya Latvia, kucing di Tallinn ini memiliki legenda tentang adanya roh air jahat yang tinggal di dasar sungai dan mengancam akan membuat kota ini banjir.Â
Penduduk pun memberikan sesajen agar roh ini selalu senang dan tidak membuat banjir, dengan cara melemparkan kucing jalanan ke sumur tersebut. Sehingga sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Kucing. Untungnya, sekarang tidak ada lagi kucing yang dilempar ke sumur tersebut.
Selain bangunan bersejarah, suasana abad pertengahan juga dapat dijumpai di berbagai restoran. Banyak restoran yang mengusung tema abad pertengahan, mulai dari dekorasinya hingga jenis makanan dan cara penyajiannya.Â
Beberapa restoran yang terkenal akan nuansa abad pertengahan ini diantaranya Olde Hansa, yang mempunyai menu makanan berdasarkan resep yang sudah berumur 700 tahun dan juga Kedai III Draakon (dibaca: The Third Dragon), kedai kecil yang menyediakan menu sup daging elk (rusa) ini memiliki nuansa abad pertengahan yang kental.Â