Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sagrada Familia, Bangunan Belum Selesai tapi Dikunjungi Jutaan Orang Setiap Tahunnya

6 November 2020   12:41 Diperbarui: 7 November 2020   05:06 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior Sagrada Familia dengan permainan cahaya yang luar biasa indahnya/Sumber: Catalannews.com

Bayangkan sebuah proyek konstruksi yang belum selesai, namun mampu menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Pasti bukan sembarang proyek. Betul sekali. Proyek ini memang istimewa. 

Berada di Spanyol, tepatnya di Barcelona, adalah sebuah gereja katolik yang bernama Sagrada Familia. Nama lengkapnya adalah Baslica de la Sagrada Famlia. Merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi di Spanyol.

Banyak hal yang membuat gereja ini istimewa. Salah satunya adalah lamanya masa pembangunan. Pembangunan gereja ini sudah dimulai dari tahun 1882 dan hingga sekarang masih terus dibangun. Ide pembangunan gereja ini berasal dari Josep Maria Bocabella. 

Sekembalinya dari kunjungannya ke Vatikan, ia ingin membangun gereja di Spanyol seperti yang ia lihat di sana. Arsitek Francisco Paula de Villar dipilih untuk merancang gereja tersebut. Namun setahun kemudia,n ia mengundurkan diri dan diganti dengan Antoni Gaudi.

Oleh Antoni Gaudi, rancangan gereja yang semula bergaya Neo-Gotik ini berubah. Gaudi adalah arsitek dengan aliran Modern yang mengambil alam sebagai inspirasinya. Bagi Gaudi, alam adalah sempurna. Alam itu oganik. Salah satu ucapan terkenal dari Gaudi adalah "Tak ada garis lurus atau sudut tajam di alam, dan karenanya bangunan pun tidak boleh memiliki garis lurus atau sudut tajam." 

Pandangannya ini diterjemahkan dalam bangunan-bangunan rancangannya. Gaudi lebih memilih bentuk lengkung yang alamiah, dibanding garis lurus buatan manusia. Ia menggunakan bentuk-bentuk rumit seperti helicoids, hyperboloids dan hyperbolic paraboloids, yang disarikan dari alam dan kemudian diterjemahkan ke dalam desain kolom, kubah dan elemen geometris Sagrada Familia.  

Gaudi ingin orang yang masuk ke dalam Sagrada Familia akan merasa seperti berada di hutan yang penuh pohon dengan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah dedaunan.

Interior Sagrada Familia dengan permainan cahaya yang luar biasa indahnya/Sumber: Catalannews.com
Interior Sagrada Familia dengan permainan cahaya yang luar biasa indahnya/Sumber: Catalannews.com
Mengapa bangunan ini lama sekali pembangunannya. Banyak sebabnya. Diantaranya adalah:
  • Perang saudara di Spanyol yang berlangsung dari tahun 1936 sampai 1939.
  • Banyak dari rancangan asli Gaudi yang dimusnahkan oleh kaum anarkis.
  • Skala bangunan yang besar. Dimana bila selesai, Sagrada Familia akan menjadi gereja tertinggi di dunia, dengan ketinggian mencapai 170 meter.
  • Kompleksitas bentuk Sagrada Familia. Sedemikian kompleksnya hingga Antoni Gaud tidak hanya mengandalkan gambar tetapi juga menggunakan jasa pematung untuk membuat rancangannya dalam bentuk 3D untuk memvisualisasikan dan juga menganalisa kelayakan struktural.
  • Pembiayaan pembangunan yang mengandalkan seluruhnya dari donasi dan hasil penjualan tiket kunjungan wisatawan yang mencapai 2.5 juta per tahunnya. Anggaran pembangunan per tahun adalah sebesar 25 juta.

Namun selain sebab-sebab di atas, salah satu sebab yang paling indah adalah jawaban dari Antoni Gaudi ketika ditanyakan kapan Sagrada Familia akan selesai:

"Sang pemberi tugas tidak sedang tergesa"

Gaudi adalah seorang yang taat agamanya. Ketika ia membangun gereja ini, ia menganggap sang pemberi tugas adalah Tuhan. Karenanya, ia mendedikasikan dirinya sepenuh hati. Mulai dari tahun 1914 sampai akhir masa hidupnya di tahun 1926, Gaudi memfokuskan dirinya hanya untuk proyek ini. 

Totalitas Gaudi dibuktikannya dengan rancangannya yang "dalam", setiap hal yang dibuatknya mempunyai simbol dan makna (perlu ulasan tersendiri untuk membahas tentang hal ini). Tak sekedar ornament dekoratif. 

Gaudi sadar bahwa gereja ini tidak akan selesai dalam rentang usianya. Ia mempersiapkan hal ini dengan merencanakan pembangunannya secara bertahap. Ia memberikan ruang agar arsitek dari periode yang berbeda dapat menambahkan gaya mereka sendiri pada rancangan gereja tersebut.

Ketika membangun suatu tempat yang ditujukan untuk Sang Ilahi, orang selalu berusaha memberikan yang terbaik. Sejak dahulu, bangunan keagamaan merupakan bangunan yang paling penting dalam sebuah komunitas. 

Di beberapa kebudayaan kuno, seperti Mesir dan India, kuil dianggap sebagai tempat tinggal para dewa, dan orang biasa dilarang untuk masuk ke tempat suci ini, kecuali para pemimpin agama. 

Di Yunani, kuil berisi patung dewa-dewi, dan ibadah dilakukan di area luarnya. Kepercayaan lain seperti Kristen, Budha dan Islam ibadah dilakukan di dalam bangunan tempat ibadah. 

Sebagai bangunan yang penting, sudah tentu dalam merancangnya perlu dilakukan secara seksama. Tak heran bila banyak bangunan indah di dunia adalah bangunan yang berhubungan dengan keagamaan. 

Hagia Sophia di Turki, Duomo di Milano di Italia, St. Basil's Cathedral di Rusia, Dome of the Rock di Jerusalem, Angkor Wat di Kamboja, Acropolis of Athens di Yunani dan Sistine Chapel di Italia adalah hanya sebagian contoh dari daftar bangunan indah di dunia yang juga merupakan bangunan keagamaan. 

Gaudi yang sangat paham atas hal ini dan merancang Sagrada Familia dengan sangat serius. Setiap garisan rancangannya, penuh makna. Tak heran bila Sagrada Familia sebagai salah satu gereja terindah di dunia. Beragam pengakuan dan penghargaan diberikan untuknya. 

Pada tahun 1984, Sagrada Familia dimasukan dalam warisan budaya UNESCO. Juga pada tanggal 7 November 2010, Sagrada Familia disucikan oleh Paus Benedict XVI dan dinaikan statusnya menjadi Minor Basilika, sebuah gelar kehormatan kanonik yang diberikan kepada Gedung gereja, bisa karena usia bangunan, memiliki nilai historis atau memiliki nilai artistik dan arsitektural.

Gaudi menjadikan alam sebagai inspirasinya karena alam adalah ciptaan Tuhan, yang pastinya sempurna. Gaudi juga memiliki prinsip bahwa buatan manusia tidak bisa dan tidak seharusnya melebihi ciptaan Tuhan, dimana hal ini diterapkan dengan membuat Menara Sagrada Familia satu meter lebih pendek dari Bukit Montjuic Barcelona.

Gereja ini direncanakan selesai pada tahun 2026 sebagai peringatan 100 tahun meninggalnya Antonio Gaudi. Walaupun sebetulnya perlu waktu hingga tahun 2030 untuk menyelesaikan detail-detail ornamental. Proyek ini memerlukan waktu 10 kali lebih lama dari pembangunan Piramid Giza, 123 tahun lebih lama dari pembangunan Taj Mahal.

Ketika Sang Pemberi Tugas adalah Tuhan, sang empunya seluruh waktu, maka kecepatan penyelesaian bukanlah tujuan, tetapi memberikan yang terbaiklah yang hendak dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun