Penang merupakan salah satu tujuan wisata di Malaysia yang banyak dikunjungi. Salah satu yang menjadi alasan orang banyak berkunjung ke Penang adalah untuk wisata kuliner. Penang memang terkenal sebagai salah satu kota terbaik dalam hal makanan. Segudang prestasi diraihnya.Â
Pada tahun 2004, oleh majalah Time, Penang masuk dalam daftar street food terbaik di Asia. Predikat yang sama diraih kembali pada tahun 2013, kali ini Penang dinobatkan sebagai salah satu dari 10 street food terbaik di Asia oleh CNN. Bahkan salah satu makanan khas Penang, Assam Laksa berada di urutan ke-7 dari daftar 50 makanan terbaik di dunia (Sumber: Wikipedia.Org)
Mengapa Penang bisa memiliki kuliner terbaik? Untuk itu kita harus menelusuri sejarahnya. Penang adalah sebuah pulau yang berlokasi di Selat Malaka dan memegang peranan penting dalam rute perdagangan Eropa, Timur Tengah, India dan Cina. Penang dulunya adalah bagian dari Kedah.
Kedah merupakan pusat perdagangan yang penting bagi India. Pedagang asal India sudah datang ke Semenanjung Malaysia sebelum abad pertama. Untuk mencari tanaman herbal, rempah dan emas.Â
Sekitar abad ke-14, pedagang dari Eropa mulai berdatangan ke Penang. Yang pertama adalah Portugis, yang kemudian disusul dengan kedatangan Belanda. Â Pada abad ke-15, giliran pedagang asal Cina datang ke Penang. Dibawah kepemimpinan Laksamana Cheng Ho, Cina menjadi mitra dagang penting di Penang.
Bangsa Inggris pun tak ketinggalan. Walaupun "terlambat" dibanding negara lain, Bangsa Inggris yang baru datang pada tahun 1786 dan dipimpin oleh Francis Light inilah yang berhasil meyakinkan Sultan Kedah untuk menyerahkan Penang ke British East-India Company. Ia kemudian membangun Georgetown, yang menjadi ibukota Penang.
Begitu banyak orang dari berbagai bangsa datang dan menetap di Penang. Masing-masing membawa budayanya, termasuk dalam hal kuliner. Berikut adalah beberapa makanan khas Penang yang memiliki pengaruh dari luar.
Assam Laksa
Berdasarkan cerita, Assam Laksa diperkenalkan oleh suku Hokkien, suku dari Cina yang pertama tiba di Penang. Kata Laksa berasal dari Bahasa Hokkien "Luak Sua", yang artinya pasir pedas.Â
Hal ini mengacu pada rasa dan tekstur dari penggunaan udang kering yang dihaluskan. Assam Laksa, adalah mie dengan kuah yang dibuat bukan dari santan seperti umumnya yang ditemukan di Asia Tenggara, tetapi menggunakan tamarind (asam), yang membuat rasanya menjadi khas, manis dan asam.
Perpaduan dengan budaya setempat dapat dilihat dari penggunaan Bunga Kantan (kecombrang) yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Salah satu cara untuk menikmati Assam Laksa adalah dengan memakannya bersama popiah (lumpia), yang berasal dari suku Hokkien.
Teochew adalah kelompok yang datang setelah suku Hokkien. Mereka adalah kaum petani dan datang ke Penang untuk bertani. Hal ini sesuai dengan yang diinginkan oleh Bangsa Inggris, yang memerlukan orang untuk menanam bahan pangan, kelapa, gula dan juga kopi. Mereka membawa jenis makanan asal mereka, seperti telur dadar kerang dan juga jenis mie yang khas, yang disebut Kway Teow.
Ciri khas mie ini adalah tipis dan lebar. Cara memasaknya menggunakan arang dan digoreng hingga sedikit hangus. Hangus inilah yang membuat makanan ini dinamakan Char Kway Teow, dimana "charred" artinya hangus dan hangus ini pula yang membuat rasanya menjadi unik.
Hainan Chicken Chop
Suku Hainan adalah suku asal Cina yang tergolong terakhir tiba di Penang. Karena suku Hokkien sudah menguasai pelabuhan dan pertambangan, sedangkan Teochew menguasai perkebunan, maka lapangan pekerjaan yang tersisa untuk suku Hainan menjadi terbatas. Beruntung, mereka tergolong yang bisa masak.
Banyak yang bekerja sebagai juru masak di dapur orang Inggris dan pos militer. Hal ini membuat suku Hainan ini sebagai yang pertama-tama menciptakan masakan yang merupakan hasil perpaduan, seperti yang terkenal Hainan chicken chop, yang merupakan ayam goreng tepung yang disiram dengan saus dan disajikan bersama baked beans dan salad.Â
Sebagian juga belajar kuliner setempat dan membuka warung makan dan kopitiam. Kata "Kopitiam", artinya toko kopi, yang berasal dari melayu "kopi" yang artinya kopi dan tiam yang berasal dar Bahasa Hokkien yang artinya toko
Nasi Kandar
Ketika pertama kali bangsa inggris menginjakkan kaki di Penang, armada yang dipimpin oleh Kapten Francis Light membawa tentara dan pelaut asal India, yang kemudian disusul dengan kedatangan grup India berikutnya.Â
Kedatangan armada Inggris ini memberi kesempatan bagi para pedagang muslim yang tinggal di pesisir Kedah sejak dahulu kala untuk membangun dermaga dan juga bekerja di Pelabuhan baru ini. Selain kesempatan bekerja, timbul pula kesempatan berjualan untuk makan para pekerja.
Cara membawa makanan inilah yang menjadi asal nama nasi ini, Nasi Kandar. Kata Nasi Kandar berasal dari kata nasi, yang dalam Bahasa Malay artinya nasi dan Kandar, yang berasal dari Bahasa Urdu yang artinya "tiang" dan juga bisa diartikan memikul.
Devil's Curry (Debal)
Devil Curry atau disebut Debal, adalah salah satu contoh masakan yang dipengaruhi oleh bangsa Barat. Devils Curry adalah kari ayam yang menggunakan cuka. Awalnya masakan ini dibuat dari berbagai makanan yang tersisa saat perayaan Natal, direbus dalam kuah yang pedas.Â
Namun seiring dengan perjalanan waktu, makanan ini dibuat lebih sederhana seperti yang kita kenal sekarang. Jenis masakan yang mendapat pengaruh dari Portugis, Belanda dan Inggris ini dikenal dengan sebutan masakan Kristang. Pengaruh dari negara barat juga terutama dalam hal membuat cake dan pastry.
Suku asli Melayu, pendatang India, Cina dan juga negara Barat khususnya Inggris, masing-masing memberikan kontribusi dalam menjadikan masakan penang yang khas.
Perpaduan dalam makanan Penang yang berasal dari berbagai bangsa, menjadikan makanan Penang khas dan memiliki karakteristik tertentu. Hal inilah yang menjadikan masakan Penang terkenal dan membuat Penang menjadi tempat tujuan utama para pencinta kuliner.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H