Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dulu, Orang Venesia Sehari-hari Memakai Topeng

21 Agustus 2020   12:36 Diperbarui: 21 Agustus 2020   15:49 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topeng Bauta (Sumber: Slowitaly.me)

Venesia. Tidak akan habis bahan cerita tentang salah satu kota terindah di dunia ini. Gondola, kanal, gelato, adalah sedikit diantaranya. Salah satu ikon dari kota Venesia yang menarik untuk dibahas adalah topeng. 

Karena seringnya melihat topeng ini dipakai saat karnaval dan juga desainnya yang meriah, saya berpikir bila topeng ini adalah sebagai aksesoris. Dipakai untuk pesta dan acara-acara meriah lainnya. 

Ternyata, setelah mengulik lebih jauh, pemakaian topeng ini lebih dari sekadar aksesoris. Sejarahnya panjang dan latar belakangnya sangat menarik.

Menyusuri kanal dengan gondola, aktivitas khas di Venesia (Sumber: dokpri)
Menyusuri kanal dengan gondola, aktivitas khas di Venesia (Sumber: dokpri)
Topeng venesia adalah salah topeng paling terkenal di dunia. Tak ada yang tahu kapan tepatnya Venesia mulai menggunakan topeng. Ada yang berteori, pengaruh topeng berasal dari Yunani. 

Oleh bangsa Romawi yang saat itu menguasai Yunani, topeng diperkenalkan ke Eropa pada saat bangsa Romawi mengembangkan kekuasaannya ke Eropa. 

Di Yunani, ada tradisi penggunaan topeng pada pertunjukan teater. Orang Yunani dulu mengadakan acara untuk menghormati Dewa Dyonsius, dewa anggur. 

Salah satu acara utama adalah mengadakan pertunjukan teater, dimana pemerannya menggunakan topeng yang berguna untuk mempertegas ekspresi aktornya. Dua ekspresi yang terkenal adalah Thalia (ekspresi tertawa), dan Melpomene (ekspresi menangis).

Mengapa hanya di Venesia, pemakaian topeng menjadi popular? Hal ini berkaitan dengan situasi kehidupan di Venesia pada waktu itu. Dahulu Venesia menganut sistem pemerintahan Republik Aristrokat, dimana demokrasi hanya berlaku untuk kalangan atas. 

Rakyat jelata tidak mempunyai suara dalam pemerintahan. Venesia dahulu merupakan salah satu kota dagang penting di dunia. Kiprahnya dimulai sejak abad ke-9 dengan puncak keemasan pada abad ke-14. 

Banyak dari kaum bangsawan ini yang mempunyai jiwa bisnis dan petualangan. Mereka terkadang ikut dalam delegasi dagang yang kala itu menggunakan kapal. 

Keadaan tersebut membuat mereka menemui berbagai orang dari berbagai kalangan (termasuk bajak laut) dan terkadang mereka tidak ingin diketahui identitasnya. Topeng menjadi solusinya.

Penggunaan topeng tak hanya oleh kaum bangsawan, tetapi juga oleh rakyat biasa. Penggunaan topeng di Venesia menjembatani perbedaan status sosial. 

Pada saat menggunakan topeng, orang tidak tahu apakah si pemakai topeng kaum bangsawan atau rakyat biasa. Sehingga orang leluasa mengeluarkan pendapat. 

Namun anonimitas ini bagai pedang bermata dua. Dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk hal-hal negatif. Orang bisa melakukan kejahatan tanpa bisa dituntut, karena tidak kelihatan wajahnya. 

Karenanya, mulai ada peraturan dan larangan pemakaian topeng. Dari awalnya topeng bisa dipakai sepanjang tahun, sejak tahun 1300an mulai ada pembatasan pemakaian topeng. Pada tahun 1339 terdapat peraturan yang melarang orang memakai topeng malam hari. 

Larangan berikutnya pada sekitar abad ke-15 adalah larangan memakai topeng untuk masuk ke tempat-tempat keagamaan, karena banyaknya kasus orang yang menyamar menggunakan pakaian wanita (dan topeng) untuk masuk ke tempat para biarawati tinggal. 

Pada abad ke-18, larangan pemakaian topeng bertambah lagi tempatnya. Kali ini untuk kasino, karena banyak para penjudi yang lolos dari kejaran para kreditur.

Karnaval Venesia (Sumber: Veniceevents.com)
Karnaval Venesia (Sumber: Veniceevents.com)
Berbicara tentang topeng, tak bisa terlepas dari Karnaval Venesia. Topeng merupakan hal utama dalam karnaval. Karnaval Venesia merupakan salah satu karnaval tertua di dunia. 

Kata karnaval dalam Bahasa Itali disebut Carnevale, yang diduga berasal dari Bahasa Latin 'carnem levare' atau 'carnelevarium' yang artinya menghilangkan daging. Kadang dianggap berasal dari 'carne vale' yang artinya selamat tinggal daging. 

Frasa ini berhubungan dengan keagamaan. Dalam kalender keagamaan Katolik, terdapat masa prapaskah, yaitu masa selama 40 hari sebelum Paskah. Selama masa prapaskah, orang Katolik akan berpuasa atau berpantang, salah satunya adalah pantang makan daging. Dan karena ini adalah masa refleksi diri, maka tentunya orang tidak akan berpesta. 

Oleh karenanya sebelum masa prapaskah dimulai, penduduk di Venesia mengadakan acara "menyingkirkan" daging, dan lahirnya Carnevale. Karnaval Venesia berlangsung setiap tahun, dimulai dari 2 minggu sebelum Rabu Abu (hari dimulainya masa puasa/pantang) dan berakhir pada hari Selasa sebelum Rabu Abu (dikenal dengan sebutan Fat Tuesday atau Martedi Grasso di Italia).

Karnival di Venesia tekenal di seluruh Eropa dengan masa keemasan pada abad ke-18. Dimana acara ini sampai menarik para pangeran dan puteri kerajaan di Eropa untuk ikut datang. 

Suasana gembira, tanpa beban, orang berpesta, menyaksikan pertunjukan spektakular, banyaknya kasino, membuat Venesia menjadi magnet di Eropa. Menarik orang untuk datang. Namun masa keemasan ini berakhir ketika Republik Venesia jatuh ke tangan Napoleon pada tahun 1797. 

Ia membuat larangan pemakaian topeng (kecuali untuk pesta pribadi dan teater) dan juga penyelenggaraan karnaval yang menjadi ikon Venesia, seakan ingin mengumumkan ke dunia bahwa Republik Venesia tak lagi merdeka. 

Larangan ini berlangsung hingga 200 tahun lamanya. Pada tahun 1967, ada gerakan mengembalikan kembali tradisi Karnaval Venesia dan terealisasi pada tahun 1979. Sejak saat itu, setiap tahun diadakan Karnaval Venesia yang selalu menarik orang dari berbagai penjuru dunia untuk datang.

Topeng Venesia pada awalnya sederhana. Terdapat beberapa jenis topeng. Bauta adalah salah satu topeng tradisional Venesia. Kata Bauta berasal dari Bahasa Jerman "behten", yang artinya untuk melindungi. 

Masker ini berwarna putih dan menutupi seluruh wajah. Pada abad ke-18, pemerintah menetapkan Bauta menjadi topeng standard untuk digunakan. Topeng ini wajib digunakan pada saat harus melakukan keputusan politik dimana warga negara diperlukan untuk melakukannya secara anonim untuk memastikan pendapat/pilihan yang jujur.

Topeng Bauta (Sumber: Slowitaly.me)
Topeng Bauta (Sumber: Slowitaly.me)
Jenis berikutnya adalah Moretta. Topeng yang digunakan oleh kaum wanita yang mengunjungi biara. Karena adanya biara-biara dimana para biarawati sudah bersumpah untuk hening (tidak bicara), maka masker ini memastikan pegunjungnya juga tidak berbicara. 

Cara pemakaian topeng ini yang menyebabkan orang tidak dapat bicara, dimana untuk memastikan topeng ini menutupi wajah, topeng ini tidak menggunakan tali seperti umumnya, tetapi memiliki semacam kancing yang harus digigit. Topeng Moretta versi modern, sudah menggunakan tali.

Topeng Moretta (Sumber: Carnevale di Venezia 2020)
Topeng Moretta (Sumber: Carnevale di Venezia 2020)
Columbina. Topeng ini lahir karena seorang aktris merasa wajahnya terlalu cantik untuk ditutupi sepenuhnya. Karenanya didesainlah topeng yang menutupi hanya separuh wajah khusus untuknya. 

Topeng ini dengan cepat menjadi popular. Sekarang ini, topeng jenis ini biasanya didekorasi maksimal menggunakan emas, perak, kristal dan bulu-bulu.

Topeng Columbina (Sumber: Puzzles-games.eu)
Topeng Columbina (Sumber: Puzzles-games.eu)
Medico della Peste. Topeng yang bentuknya seperti burung ini, diciptakan oleh seorang dokter Prancis Charles de Lorme untuk melindungnya dari penyakit yang ditularkan lewat udara.

Sumber: Jh-Siesta.com | Topeng Medico della Peste (Sumber: Jh-Siesta.com)
Sumber: Jh-Siesta.com | Topeng Medico della Peste (Sumber: Jh-Siesta.com)
Topeng, dapat diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menutupi wajah sehingga orang tidak dapat melihat siapa sebenarnya orang tersebut. Juga dapat diartikan bahwa seseorang menutupi/tidak memperlihatkan perasaan atau karakter aslinya. Hal menarik dari topeng adalah anonimitas. 

Anonimitas ini bisa positif atau negatif, tergantung dari niat si pemakainya. Dengan menggunakan topeng, setiap orang mempunyai "suara". Tidak takut mengemukakan pendapat yang jujur. Di sisi lain, anonimitas ini dapat dimanfaatkan untuk mengelak dari konsekuensi hal negatif yang dilakukan.

Kekuatan dari sebuah topeng: Venesia sudah membuktikannya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun