Begitu banyak hal yang mengagumkan dari Vatican City. Merupakan negara terkecil di dunia, dengan luas hanya 490.000 m2 dan populasi hanya sekitar 800 jiwa, tetapi merupakan salah satu negara terkaya di dunia dan salah satu negara yang memiliki koleksi karya seni terbesar di dunia.Â
Karya Michelangelo yang terkenal "The Creation of Adam" dapat kita lihat di langit-langit Sistine Chapel yang berada di Apostolic Palace di Vatican CIty. Kepala pemerintahan Vatican City adalah Paus. Layaknya kepala pemerintahan, tentunya mempunyai pasukan pengawal.
Umumnya pengawal, yang biasanya tentara, polisi atau militer memakai seragam. Warna seragam yang dipilih biasanya yang warna hijau atau coklat, karena warna ini dapat membantu mereka untuk kamuflase saat berada di hutan.Â
Vatican City memang penuh dengan hal-hal unik hingga ke pengawalnya. Seragam pasukan pengawal Paus ini memiliki warna yang cerah. Merah, kuning, dan biru.
Pertama kali melihat, mungkin ada yang menyangka mereka bukan pasukan pengawal. Namun bila mengetahui kualifikasi dan tugas mereka, kita akan tahu bila mereka adalah salah satu pasukan pengawal terbaik di dunia.
Tak mudah menjadi pengawal Paus. Mereka dikenal dengan sebutan Swiss Guard, karena memang harus warga negara Swiss untuk bisa masuk dalam pasukan ini.Â
Mereka harus melalui latihan dasar militer di Swiss military, yang mencakup bagaimana menangani kerumunan, cara melindungi orang yang dalam penjagaan mereka, dan berbagai strategi yang diperlukan untuk jenis pekerjaan ini. Namun demikian mereka bukan tentara Swiss.
Persyaratan lainnya adalah tinggi minimal 174 cm, umur antara 19-30 tahun, status tidak menikah, dan beragama Katolik. Tak hanya persyaratan fisik saja yang harus dipenuhi, tetapi juga memiliki mental pengabdian penuh, pendidikan tinggi dan juga kecakapan militer untuk bisa memenuhi standar menjadi Swiss Guard.
Bila memenuhi persyaratan, maka mereka akan disumpah oleh Paus. Peristiwa ini terjadi setahun sekali, pada setiap tanggal 6 Mei. Masa pengabdian mereka minimal 2 tahun.
Tugas utama mereka adalah melindungi dan menjaga keamanan Paus. Tugas lainnya adalah menjaga keamanan Vatican City dan juga Kastil Gandolfo yang berfungsi sebagai tempat tinggal musim panas Paus.
Mengapa memilih tentara Swiss? Karena pada masa itu, tentara Swiss merupakan tentara bayaran terbaik. Terkenal akan keberanian dan kesetiaannya. Paus Julius II pun menggunakan tentara Swiss untuk melindung diri dan istananya. Dari 200 orang yang diminta, hanya 150 orang yang tersedia.
Mereka tiba di Roma pada tanggal 21 Januari 1506 setelah menempuh perjalanan selama 3 bulan. Keberanian mereka teruji pada saat terjadi serangan "The Sack of Rome" tanggal 6 Mei 1527, dimana 147 Swiss Guards terbunuh saat melindungi Paus Clement VII yang berhasil menyelamatkan diri dengan didampingi sisa tentara sebanyak 22 orang. Sebagai peringatan atas peristiwa ini, maka pelantikan tentara baru akan dilakukan pada tanggal 6 Mei setiap tahunnya.
Seluruh pasukan pertama Paus Julius II adalah Swiss Guard dan tradisi ini tetap dipertahankan hingga sekarang. Pasukan pengawal ini melindungi Paus dengan segala cara, termasuk mengorbankan dirinya sendiri.Â
Sebuah etos kerja yang tetap dipertahankan hingga saat ini. Swiss Guard merupakan pasukan tentara terkecil di dunia, karena hanya terdiri atas 110 sampai 135 tentara.Â
Mengingat sejarahnya yang panjang, koleksi perlengkapan senjata Swiss Guard ini lengkap dimulai dengan jenis senjata dari tahun 1500-an hingga senjata modern saat ini.Â
Uniknya, perisai, pedang, dan tombak zaman dulu masih digunakan hingga sekarang, tak hanya jadi pajangan. Pasukan ini dilatih cara menggunakannya dalam berbagai kesempatan, baik yang bersifat seremonial maupun untuk fungsi yang sebenarnya.
Sedangkan warna merah, kuning, dan biru dipilih karena warna tersebut adalah warna dari "Keluarga Medici". Keluarga Medici adalah salah satu keluarga yang memiliki pengaruh sangat besar pada masa Renaissance.Â
Mereka adalah pedagang wol dan bankir. Usaha mereka tersebut berkembang dan sampai mendirikan Bank Medici, sebagai salah satu institusi bank yang mengeluarkan mata uang yang menjadi pilihan para pebisnis di Eropa pada masa itu.
Hal ini menjadikan mereka sangat dan berpengaruh. Salah satu pengaruhnya adalah dalam bidang seni. Keluarga Medici ini menjadi sponsor bagi para artis pada masa itu.Â
Tak heran, seni pada masa Renaissance berkembang pesat. Selain seni, keluarga ini juga berpengaruh dalam hal keagamaan. Ada 4 Paus yang berasal dari keluarga ini.
Layaknya kebiasaan pada masa itu, Keluarga Medici memiliki lencana dengan dasar berwarna kuning yang dihiasi dengan beberapa lingkaran berwarna merah dan satu lingkaran berwarna biru. Lencana ini digunakan pada berbagai Gedung, gereja, monumen yang dibiayai oleh mereka.Â
Mengingat betapa besar pengaruh Keluarga Medici, tak heran bila seragam Swiss Guard menggunakan warna yang berasal dari lencana mereka. Seragam ini adalah salah satu seragam yang paling rumit. Terdiri atas 154 bagian dan dibuat khusus untuk masing-masing tentara.
Desain seragam ini sudah digunakan sejak beratus tahun lamanya, dengan hanya sedikit perubahan dalam perjalanannya hingga sekarang. Desain sekarang ini adalah desain yang dibuat oleh Commandant Jules pada tahun 1914, yang inspirasinya didapat dari karya Raphael, "The Mass at Bolsena". Diperlukan 30 jam untuk membuat satu seragam. Namun demikian, setelah selesai masa tugasnya, seragam mereka akan dimusnahkan.
Pasukan ini tak selalu memakai seragam, ada kalanya mereka memakai pakaian biasa. Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Sungguh mengagumkan bagaimana pasukan ini menjaga tradisi akar budaya namun tetap tanggap mengikuti perkembangan jaman. Tradisi menjadi pengingat bahwa kita adalah bagian dari sejarah yang mendefinisikan masa lalu kita, membentuk kita saat ini dan menjadi siapa kita kelak.Â
Keberadaan Swiss Guard yang tetap memegang nilai-nilai sejak awal dibentuk, dedikasi penuh, dan siap mengorbankan jiwa raga demi keselamatan Paus memberikan bukti pentingnya tradisi.Â
Jadi bila melihat tentara Vatican City, jangan terkecoh dengan warna-warni seragam pasukan ini dan peralatan tombak yang dipegangnya. Karena dibalik seragam tersebut adalah seorang tentara pilihan yang dapat menggunakan tombak sebagai senjata yang mematikan.
Sekadar tips: Bila ingin bertanya atau berfoto dengan Swiss Guard, perhatikan sikap mereka. Apabila mereka berdiri tegak memegang tombak, itu artinya mereka sedang bertugas dan tidak boleh didekati.Â
Apabila mereka berdiri dengan tangan ditangkup (tidak memegang tombak) dan menghadap ke pengunjung, itu artinya mereka boleh didekati bila ingin bertanya/meminta informasi dan bahkan berfoto bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI