Saya berkesempatan mengunjungi Bulgaria bagian utara saat sedang menelusuri jejak drakula di Transylvania, Romania. Dari Bucharest, Ibu kota Romania hanya perlu 2 jam untuk sampai ke perbatasan Bulgaria (bagian utara) dan Romania.Â
Prosesnya pun sederhana, pada perbatasan darat antara Romania dan Bulgaria ada check point yang prosesnya cepat seperti melewati gerbang tol. Orang tidak perlu turun sama sekali dari mobil.Â
Bulgaria utara terkenal akan salah satu kota tuanya, Veliko Tarnovo, yang dinobatkan menjadi kota terindah di dunia pada tahun 2017. Saat berada di sana, ada fakta unik tentang Bulgaria yang baru saya ketahui melalui hasil obrolan saat sedang menikmati makan siang di Hadji Nikolai Inn, yang merupakan sebuah bangunan bersejarah di kota tua Veliko Tarnovo.Â
Fakta tersebut adalah, bahwa di Bulgaria gerakan mengangguk itu berarti "tidak" dan gerakan menggeleng berarti "ya". Wah, unik sekali.
Umumnya, di berbagai tempat dan budaya, mengangguk artinya "ya" dan menggeleng artinya "tidak". Hal yang sepertinya natural ini, ternyata menarik Charles Darwin untuk menyelidikinya.Â
Ia meminta para misionaris dari berbagai penjuru dunia untuk mengirimkannya informasi mengenai cara orang mengekspresikan "ya" dan "tidak" dengan kepala mereka.Â
Ternyata mengangguk dan menggeleng merupakan gerakan yang universal. Charles Darwin menduga kalau hal ini berhubungan dengan genetik. Bahkan ketika orang yang buta sejak lahir diminta melakukan hal ini, mereka juga menunjukkan hasil yang sama. Charles Darwin juga percaya ini ada hubungannya dengan naluri dasar dan kebiasaan menyusui pada waktu bayi.Â
Ketika bayi mencari makanan, mereka akan cenderung memajukan kepalanya ke depan untuk mencari payudara ibunya. Dan ketika mereka kenyang, mereka akan menggelengkan kepalanya sebagai upaya menghindari payudara. Insting ini berlanjut dalam kehidupan kita, dan karenanya kita mengangguk ketika setuju dan menggeleng ketika menolak.
Bila menurut Charles Darwin hal tersebut adalah hal yang natural, menapa Bulgaria berbeda? Ada beberapa teori yang berkaitan dengan sejarah Bulgaria yang sempat dijajah oleh Kerajaan Ottoman selama 500 tahun lamanya.
Ketika Ottoman menaklukan Bulgaria, mereka ingin mengubah kepercayaan orang Bulgaria dari Kristen menjadi Islam dan jika mereka menolak, seringkali mereka dibunuh. Sehingga, orang Bulgaria mengubah makna gerakan mengangguk dan menggeleng. Ketika mereka ditanya apakah mereka mau menjadi muslim, mereka akan mengangguk walaupun sebenarnya "tidak" dalam hati mereka.
Teori kedua
Ketika Ottoman menangkapi orang Bulgaria yang beragama Kristen dan mencoba untuk memaksa mereka meninggalkan kepercayaannya dengan meletakkan pedang di leher mereka, orang Bulgaria akan menggerakan kepalanya ke atas dan ke bawah (mengangguk) di pedang tersebut untuk membunuh diri mereka. Karenanya gerakan mengangguk menjadi sikap menentang, mengatakan tidak terhadap penjajahnya daripada mengubah kepercayaan mereka.