Sekarang ini banyak orang yang memilih berbelanja online. Mudah. Nyaman. Bisa dilakukan 24 jam. Banyak promosi. Adalah beberapa alasan orang memilih belanja online. Apalagi dengan adanya wabah Corona, yang membuat orang lebih/terpaksa memilih berbelanja online demi "social distancing".Â
Berdasarkan data tahun 2019, terdapat 1.9 miliar orang melakukan pembelian secara online (sumber: Statista). Angka ini adalah seperempat dari total populasi dunia. Dari segi frekuensi, 62% orang berbelanja online minimal sebulan sekali, 26% seminggu sekali dan 3% sekali sehari (sumber: Episerver).Â
Selain itu, entah seseorang berbelanja baik di toko maupun online, 63% orang memulainya dengan online (sumber: Thinkwithgoogle), misalnya dengan browsing terlebih dulu untuk mencari informasi atau komparasi harga.
Salah satu yang perbedaan belanja online dan belanja biasa, adalah bila belanja online, setelah menerima barang, kita akan disodori permintaan untuk memberi rating atau review.Â
Mungkin bagi banyak orang, termasuk saya dulunya, suka malas memberi rating atau review, dengan berbagai alasan dan latar belakang, dimana rasa malas biasanya salah satu alasan utama.
Namun belakangan ini, saya jadi rajin memberikan review. Hal ini karena berdasarkan pengalaman pribadi, setiap berbelanja online, saya selalu membaca review terlebih dulu dan melihat rating sebagai acuan saya dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Karenanya saya jadi berpikir, wah ternyata review itu penting. Biar lebih pasti seberapa pentingnya, saya mencoba mencari datanya.Â
Berdasarkan data, sekitar 97% orang akan melihat review sebelum memutuskan membeli suatu barang (Sumber: BIA/Kelsey).Â
Dan 90 persen menyatakan review yang positif akan mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli (Sumber: Dimensional Research). Bahkan bila reviewnya sangat bagus, orang bersedia membayar lebih hingga 31 persen (Sumber: Invesp).Â
Dan sebaliknya, hanya 13 persen orang akan membeli produk yang hanya memiliki rating 1 atau 2 bintang. (Sumber: SearchEngineLand), bahkan 4 dari 5 pembeli berubah pikiran untuk membeli produk yang direkomendasikan setelah membaca review yang negatif (Sumber: Cone Communications)
Dahsyat ternyata peran sebuah rating dan review. Satu review jelek saja, akan membuat orang berpikir kembali untuk membeli produk atau belanja dari penjual tertentu.Â
Rating dan review bisa mempengaruhi kelangsungan hidup seorang penjual, dan juga keberadaan sebuah produk. Tak hanya bagi produk/penjual saja, review juga penting untuk calon pembeli.Â
Dengan membaca review yang objektif, pembeli akan bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan harapannya dan juga bisa terhindar dari membeli produk yang kualitasnya tidak sebagus yang diiklankan. Sebegitu krusialnya, hingga saya jadi berpikir dua, tiga sampai empat kali bila menulis review.Â
Review bisa diberikan untuk penjual atau produk. Untuk penjual, biasanya lebih mudah dalam menuliskan review, karena umumnya yang diharapkan dari penjual adalah responsif, cepat dalam mengirimkan barang atau cara mengemas produk yang baik. Sedangkan untuk barang, sedikit lebih rumit. Ada barang yang bisa langsung di-review, dan ada barang yang memerlukan beberapa waktu untuk bisa di-review.Â
Makanan misalnya, termasuk yang bisa dengan cepat di-review. Biasanya yang kita harapkan dari makanan adalah rasa yang enak. Jadi setelah menerima, kita tinggal cicip dan bisa langsung memberi review.Â
Sedangkan bila membeli baju, jangan langsung me-review begitu menerimanya. Karena ada hal yang langsung bisa terlihat, seperti rapinya jahitan, kualitas bahan.Â
Tetapi ada hal-hal yang harus dilakukan dulu, seperti cuci dulu (untuk memastikan luntur atau tidaknya), mudah disetrika atau tidak. Kita perlu menimbang sendiri kapan sudah saatnya bisa memberikan review yang sesuai.Â
Juga jangan hanya karena penjual tak mau memberi diskon, lantas kita beri review yang jelek. Berpikir jernih dan jujur, adalah cara untuk memberikan review yang objektif.
Seperti kata-kata bijak, kebaikan bisa dilakukan melalui hal-hal kecil. Menulis review (yang jujur dan objektif) adalah salah satunya. Sepertinya sepele. Namun efeknya bisa sangat besar.Â
Jadi bila memberikan review, anggap saja seperti mengerjakan soal ujian. Perlu dipikirkan matang-matang. Bukan kelulusan yang dicari, namun kali ini untuk mengisi pundi-pundi kebaikan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI