Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Banyak Fanta di Altar Thailand, Ini Alasannya

21 Februari 2020   12:58 Diperbarui: 21 Februari 2020   16:36 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barisan Zebra di depan Altar | Sumber: Thaizer

Uniknya (atau kreatifnya), penggunaan benda sebagai simbol juga berubah mengikuti jaman. Jangan heran bila melihat ada sajen miniatur motor atau mobil. Karena bila dulu moda transportasi menggunakan hewan, sekarang orang bertransportasi dengan mobil/motor, maka sajennya pun ikut berubah.

Doraemon pun bisa menjadi sesajen | Sumber: dokpri
Doraemon pun bisa menjadi sesajen | Sumber: dokpri
Keberadaan altar Thailand ini juga menjadi bukti pentingnya kepercayaan dan agama dalam kehidupan masyarakat Thailand. Hampir setiap orang Thai bila melewati altar, mereka akan menganggukkan kepala atau menangkupkan tangan sebagai tanda hormat dan berharap penghuni altar akan memberikan mereka berkat, perlindungan dan juga kedamaian bagi mereka.

Jadi pertanyaan "mengapa ada Fanta di altar Thailand?" terjawab sudah. Lega rasanya. Tapi ternyata, ada hal lain....

Barisan Zebra di depan Altar | Sumber: Thaizer
Barisan Zebra di depan Altar | Sumber: Thaizer
Saya melihat pemandangan lain yang langsung membuat saya penasaran. Pemandangannya seperti gambar di atas. Langsung timbul pertanyaan baru. "Mengapa ada zebra (yang ini tentunya hanya patung) di altar Thailand? Buat saya membingungkan. Karena seperti kita ketahui Bersama, Zebra bukan hewan asli Thailand. Zebra asalnya adalah dari benua Afrika. 

Nah. Mari bersana kita coba cari jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun