Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Reading between The Lines"

20 Desember 2019   08:16 Diperbarui: 23 Desember 2019   05:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doorkijkkerk. Sumber: Dokpri

Banyak cara digunakan untuk mengintepretasikan suatu makna. Musisi melalui lagu, penyair melalui puisi. Dan bagi seorang arsitek, tentunya melalui rancangan bangunannya.

Adalah suatu tempat di Belgia, tepatnya di kota Borgloon, Limburg, ada sebuah "bangunan" yang merupakan salah satu contoh pengejawantahan intepretasi makna yang luar biasa. "Reading Between the Lines Church" atau dalam bahasa setempat disebut Doorkijkkerk.

Jangan membayangkan bangunan ini seperti sebuah gereja pada umumnya, apalagi membayangkan seperti katedral abad pertengahan dengan gaya klasik atau gotik yang megah. Bangunan ini sebetulnya adalah sebuah karya seni instalasi, hasil kolaborasi antrara asitek Pieterjan Gijs dan seniman, Arnout Van Vaerenbergh.

Dibuat pada tahun 2011 sebagai bagian dari proyek seni bernama Pit yang diselenggarakan oleh Z33, sebuah museum seni di Limburg yang memamerkan karya-karya seni kontemporer dan arsitektur, dan juga kadangkala mengadakan proyek seni ekperimental. Pit adalah satu proyek Z33, untuk membawa karya seni (yang biasanya ada di museum) ke tempat umum.

Karya seni ini memiliki tinggi sekitar 10 meter. Terbuat dari 100 lapisan pelat baja yang disusun mengikuti bentuk sebuah Kapel tua yang dapat dilihat di kejauhan dari lokasi karya seni ini. Susunan pelat baja diatur sedemikian rupa, sehingga tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya, bangunan ini bisa terlihat masif atau malah tembus pandang.

Walaupun bangunan ini sepertinya "transparan", namun  hebatnya ketika berada didalamnya, walaupun hujan, kita tidak akan basah. Suatu bukti bahwa bangunan ini dirancang dan dipikirkan secara menyeluruh.

Konsep yang digunakan oleh sang perancang, adalah "Reading between the lines", yang menurut kamus Oxford, dapat diartikan sebagai "look for or discover a meaning that is hidden or implied rather than explicitly stated"

Bahwa dalam memahami suatu hal, cobalah mencari atau menemukan makna yang tersembunyi atau tersirat daripada yang dinyatakan secara eksplisit atau tersurat. 

Jangan hanya berpatokan pada satu sudut pandang saja, tetapi juga mencoba memahaminya dari sudut pandang lainnya, sehingga dengan demikian kita akan mempunyai pengertian dan pemahaman yang lebih menyeluruh.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bangunan gereja ini bisa terlihat sebagai bangunan yang masif, atau malah melebur-baik sebagian ataupun seluruhnya dengan lingkungan sekitarnya. 

Seperti antara ada dan tiada. Kondisi yang menggambarkan keberadaan gereja-gereja di Belgia. Banyak gereja-gereja tua yang kosong, tidak dipakai, dan dibiarkan terbengkalai. 

Gereja-gereja ada, namun semakin jarang digunakan. Keberadaan gereja-gereja tersebut menjadi "antara ada dan tiada". 

Karya seni ini dirancang sedemikian rupa sehingga baik bangunan maupun lingkungan sekitar merupakan bagian karya seni. Bahwa keduanya menyatu dan saling melengkapi satu sama lain. 

Hal ini yang "ditangkap" dari sebagian orang yang melihatnya. Ibarat manusia dengan alam, yang merupakan satu kesatuan. Tidak dapat dipisahkan. Dan karenanya, manusia seharusnya memperlakukan alam sebagai bagian darinya, tidak mengekspolitasi alam untuk kepentingannya semata.

Ada juga yang mengartikan kondisi bangunan yang bisa terlihat masif maupun transparan, sebagai "permintaan" kepada gereja, sebuah institusi yang notabene sudah mapan (masif), untuk lebih transparan atau terbuka.

Berbagai interpretasi yang dihasilkan dari karya seni ini, sesuai dengan konsep yang diusung oleh perancangnya. Bahwa dalam memahami karya seni ini jangan hanya melihat dari satu sudut pandang saja tetapi juga cobalah melihat dari sisi lainnya.

Suatu konsep yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila seseorang berkata sesuatu, jangan hanya berpatokan pada apa yang terucap saja, tetapi juga coba memahami makna yang tersirat dalam ucapannya.

Sehingga kita dapat mempunyai pemahaman yang menyeluruh, sesuatu yang sangat diperlukan apabila kita harus mengambil sebuah tindakan atau keputusan yang bijaksana berdasarkan ucapan seseorang. 

Mencoba untuk memahami sesuatu secara menyeluruh, adalah suatu hal yang sangat baik untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri
Catatan:

Lokasi karya seni ini hanya dapat dicapai dengan mobil. Tidak ada kendaraan umum yang melewatinya. Mencarinya susah-susah gampang. Dari jalan utama, ikuti penanda jalan  “Doorkijkkerk”. Alamat persisnya adalah 3840 Borgloon, Belgium.

Karya seni ini semakin terkenal dan banyak dikunjungi. Bila ingin mendapatkan foto yang baik, harus sabar menunggu saat yang tepat. Yang sepi pengunjung. Karena tempat ini juga ideal untuk piknik, tak ada salahnya membawa bekal piknik sambil menunggu giliran foto, atau juga menunggu matahari terbenam. Salah satu waktu terbaik untuk mengabadikan karya seni ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun