Gereja-gereja ada, namun semakin jarang digunakan. Keberadaan gereja-gereja tersebut menjadi "antara ada dan tiada".
Karya seni ini dirancang sedemikian rupa sehingga baik bangunan maupun lingkungan sekitar merupakan bagian karya seni. Bahwa keduanya menyatu dan saling melengkapi satu sama lain.
Hal ini yang "ditangkap" dari sebagian orang yang melihatnya. Ibarat manusia dengan alam, yang merupakan satu kesatuan. Tidak dapat dipisahkan. Dan karenanya, manusia seharusnya memperlakukan alam sebagai bagian darinya, tidak mengekspolitasi alam untuk kepentingannya semata.
Ada juga yang mengartikan kondisi bangunan yang bisa terlihat masif maupun transparan, sebagai "permintaan" kepada gereja, sebuah institusi yang notabene sudah mapan (masif), untuk lebih transparan atau terbuka.
Berbagai interpretasi yang dihasilkan dari karya seni ini, sesuai dengan konsep yang diusung oleh perancangnya. Bahwa dalam memahami karya seni ini jangan hanya melihat dari satu sudut pandang saja tetapi juga cobalah melihat dari sisi lainnya.
Suatu konsep yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila seseorang berkata sesuatu, jangan hanya berpatokan pada apa yang terucap saja, tetapi juga coba memahami makna yang tersirat dalam ucapannya.
Sehingga kita dapat mempunyai pemahaman yang menyeluruh, sesuatu yang sangat diperlukan apabila kita harus mengambil sebuah tindakan atau keputusan yang bijaksana berdasarkan ucapan seseorang.
Mencoba untuk memahami sesuatu secara menyeluruh, adalah suatu hal yang sangat baik untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Lokasi karya seni ini hanya dapat dicapai dengan mobil. Tidak ada kendaraan umum yang melewatinya. Mencarinya susah-susah gampang. Dari jalan utama, ikuti penanda jalan “Doorkijkkerk”. Alamat persisnya adalah 3840 Borgloon, Belgium.
Karya seni ini semakin terkenal dan banyak dikunjungi. Bila ingin mendapatkan foto yang baik, harus sabar menunggu saat yang tepat. Yang sepi pengunjung. Karena tempat ini juga ideal untuk piknik, tak ada salahnya membawa bekal piknik sambil menunggu giliran foto, atau juga menunggu matahari terbenam. Salah satu waktu terbaik untuk mengabadikan karya seni ini.