Masa keemasan Meteora adalah pada abad ke 14 sampai 16, dimana terdapat lebih dari 24 biara di sini. Salah satu pemicunya adalah berkaitan dengan sejarah kejatuhan Konstantinopel.
Pada tahun 1453, Ottoman Turki menaklukan Konstantinopel yang mengakibatkan kejatuhan Kerajaan Byzantium. Kekalahan ini, membuat Yunani yang tadinya menjadi bagian dari Kerajaan Byzantium, menjadi bagian dari Kerajaan Ottoman.
Keadaan ini yang juga menjadi latar belakang banyak biarawan yang memilih tinggal di Meteora, yaitu untuk bersembunyi dari kejaran tentara Ottoman.
Menjejakan kaki di Meteora, rasanya setiap orang akan setuju dan mengerti mengapa banyak biara yang dibangun di sini. Meteora memang luar biasa. Spektakular.
Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Indah. Menakjubkan. Sureal. Hanya sedikit kata yang bisa menggambarkannya. Meteora adalah lokasi yang prima bagi para biarawan.
Tempatnya yang terisolasi dari dunia luar, sangat mendukung upaya untuk fokus mempelajari kehidupan spriritual. Pemandangan seperti lukisan yang terhampar, yang menjadi pemandangan sehari-hari, akan menjadi pengingat setia atas keberadaan Sang Ilahi.
Meteora tidak hanya menakjubkan dilihat dari luar, bagian dalam dari biara ini juga tak kalah mengagumkannya. Kita bisa melihat keindahan seni Byzantium di sini. Seni Byzantium sebagian besar berkaitan dengan ekspresi keagamaan.
Salah satu ciri khas seni Byzantium adalah menterjemahkan ajaran gereja ke dalam bentuk-bentuk artistik, seperti patung, mosaik dan lukisan. Kita dapat melihat karya seni ini dalam berbagai fresco yang terdapat di keenam biara yang ada di Meteora.
Di bagian dalam Biara ini terdapat halaman yang indah, yang juga sangat nyaman untuk tempat istirahat. Katedral utamanya dihias dengan lukisan fresco yang indah.
The Holy Monastery of Varlaam. Nama biara ini didapat dari nama biarawan pertama yang menetap di sini. Biarawan Varlaan membangun biara ini pada tahun 1350. Biara ini adalah biara kedua terbesar.