Memasuki usia dewasa adalah salah satu tonggak penting dalam perjalanan hidup manusia. Saat yang ditunggu-tunggu. Karena dengan memasuki usia dewasa, ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Ada hak-hak yang kita dapat, seperti hak memilih di pemilu misalnya.Â
Opini kita juga biasanya akan lebih didengar. Memasuki usia dewasa, kita memiliki kebebasan untuk  melakukan apa yang kita inginkan, dengan tentunya ada konsekuensi tanggung jawab.
Di kebanyakan Negara, usia dewasa adalah 21 tahun. Asal muasal mengapa 21 tahun, ternyata ada sejarahnya. Ini berhubungan dengan persiapan seorang anak laki-laki menjadi Knight atau ksatria pada abad pertengahan. Ada 3 tahap untuk menjadi seorang Ksatria.Â
Tahap pertama, yaitu pada saat anak laki-laki berusia 7 tahun. Pada tahap ini ia menjadi "Page", menjadi pelayan sang Ksatria. Dengan melayani, Ia belajar apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang Ksatria. Tahap kedua, adalah pada saat ia berusia 14 tahun.Â
Pada tahap ini, ia menjadi "Squire". Tugas utamanya adalah pembawa perisai, mengurus senjata dan menaruh sadel dudukan di kuda. Pada tahap ini juga, ia akan diajak pertama kali ke pertempuran.Â
Baca juga: Warna-warni Asia Tenggara: Overland Trip Thailand-Kamboja
Biasanya sebagai pembawa bendera, atau memastikan Ksatria mendapat pemakaman yang layak apabila terbunuh saat perang. Tahap berikutnya adalah pada saat ia menginjak usia 21 tahun. Bila ia berhasil melewati 2 tahap sebelumnya, maka ia secara resmi akan ditahbiskan menjadi Ksatria.
Kebanyakan orang menandari usia dewasa dengan pesta. Wajar saja. Mengadakan perayaan karena rasa senang dan bangga sudah menjadi orang dewasa.Â
Mengundang teman untuk minum bir bersama, merupakan hal jamak yang dilakukan. Karena di beberapa Negara, diantaranya Amerika, Oman, Sri Lanka, di usia 21 tahunlah baru boleh minikmati minuman beralkohol.
Demikian pula halnya dengan Thailand. Usia dewasa juga di sekitar umur 21 tahun. Tepatnya di umur 20 tahun. Namun cara merayakannya berbeda dengan kebanyakan Negara lain. Di Thailand, kaum pria "merayakan" usia dewasa dengan menjadi Bhiksu.Â
Tentunya tidak selamanya menjadi Bhiksu (karena Bhiksu tidak boleh menikah), tetapi diharapkan sekitar 3 bulan. Walaupun pada praktiknya kebanyakan mereka menjadi Bhiksu beberapa minggu, bahkan juga ada yang hitungan hari. Hal ini berhubungan dengan jatah cuti dari perusahaan juga.