Gudang tersebut terutama digunakan untuk menyimpan lada, yang pada saat itu digunakan baik sebagai obat maupun dalam masakan. Lada ini pula yang menjadi salah satu alasan pendirian VOC.
Perdagangan lada sangat menguntungkan dan meskipun terdapat persaingan dari British East India Company, pedagang Belanda memperdagangkan lebih dari 50% total konsumsi lada Eropa. Tidak heran Hoorn menjadi kota kaya di Zaman Keemasan.
Setelah VOC jatuh, gudang mengalami berbagai alih fungsi. Mulai dari digunakan untuk penyimpanan biji-bijian, toko, perpusatakaan dan bahkan sempat menjadi tempat perlindungan bagi tentara. Sekarang ini beberapa gudang digunakan sebagai tempat praktek gigi dan teater.
Het Oost-Indisch Huis di Jalan Muntstraat
VOC memerlukan tempat untuk melakukan aktivitasnya. Pada tahun 1676 mereka membeli sebuah rumah di jalan Munstraat dan diberi nama Het Oost-Indisch Huis yang artinya Rumah Hindia Timur, yang berfungsi sebagai kantor VOC. Pada dinding tampak muka bangunan ini terdapat logo VOC Hoorn yang dipegang oleh empat malaikat kecil.
Westfries Museum
Di museum ini, kita dapat melihat dan belajar sejarah VOC. Berbagai artefak dari masa VOC dapat kita jumpai di sini. Dari sejarah ini, kita tahu bagaimana VOC memberikan kekayaan bagi kerajaan Belanda dan bahwa ada hal tersebut dilakukan dengan menindas negara jajahannya.
Kolekasi yang terdapat di museum ini beragam, mulai dari lukisan, peta, perabot rumah dan juga ada koleksi keris. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memetik pelajaran penting, baik dari belajar kesalahan yang dibuat pada masa lampau, mengakui kesalahan tersebut dan bila memungkinkan untuk memperbaikinya.
The Halve Maen
Walaupun tidak berhubungan dengan penjajahan di Indonesia, di Hoorn kita dapat melihat rekonstruksi kapal VOC, Halve Maen, yang berlayar ke New York pada tahun 1609 untuk mencari jalur ke Cina. Replika kapalnya dibuat oleh Belanda dan diberikan kepada Amerika Serikat untuk memperingati 300 tahun pelayaran tersebut.Â
Pada tahun 1934 replika kapal rusak terbakar, dan dibuatlah replika kedua pada tahun 1989. Kapalnya bisa berlayar. Di dalam kapal kita akan diceritakan tentang bagaimana mereka mengarungi badai, pertempuran dan berbagai cerita lainnya.Â