Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Sriracha", Versi Sambalnya Biskuit Monde

21 Juni 2019   10:38 Diperbarui: 21 Juni 2019   11:18 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biskuit Monde - Sumber: Blibli.com

Sriracha, sambal yang rasanya hampir semua orang kenal dan kemungkinkan besar pernah mencobanya. Sambal Sriracha ini mengingatkan saya akan meme Biskuit Monde. Gambar pada kemasannya sempat menjadi viral dan beredar di sosial media. 

Di kemasannya tertulis biskuit Danish, yang berarti asal Denmark. Namun merknya Monde berasal dari bahasa Prancis. Logo yang dipakai berupa prajurit yang mengenakan seragam Inggris. Terdapat bendera Belanda menghiasi biskuitnya. 

Dan sebagai penutup, biskuitnya diproduksi oleh perusahaan Indonesia. Mungkin konsep kemasannya terinpirasi dari PBB, menyatukan berbagai bangsa. Tak heran, ia disebut sebagai biskuit yang membingungkan.

Biskuit Monde - Sumber: Blibli.com
Biskuit Monde - Sumber: Blibli.com

Nah, sambal Sriracha pun juga sedikit membingungkan. Sriracha adalah nama daerah di Thailand. Sambal Sriracha dibuat oleh orang Vietnam. Pabriknya berada di Amerika. Sekilas kisahnya mirip dengan biskuit Monde. Sambal Sriracha juga mungkin salah satu sambal yang sering menimbulkan perdebatan. Banyak yang mendebatkan asal sebenarnya dari mana.

Seperti tertulis sebelumnya, Sriracha adalah nama tempat di Thailand. Lokasinya berada tak jauh dari Bangkok. Sriracha merupakan kota kecil yang karena posisinya berada di tepi pantai, mengandalkan penghasilannya dari perikanan. 

Pembangunan pelabuhan internasional Laem Chabang yang berlokasi tidak jauh dari Sriracha, menjadikan Sriracha kota yang mulai ramai. Selain dikenal sebagai kota perikanan, Sriracha juga diasosiasikan dengan sambal Sriracha.

Adalah seorang David Tran berwarga Negara Vietnam yang tinggal di Vietnam. Pada tahun 1975 ia membuat sambal dengan nama Sriracha . Ia merintis usahanya dari bawah. 

Mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari meracik sambal, mengemas dalam botol dan memasarkannya dengan dibantu oleh anggota keluarganya, menggunakan sepeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Sambalnya ini disukai oleh banyak orang dan bahkan makan pho terasa kurang lengkap bila tak ditemani sambal ini.

Ketika kaum komunis Vietnam Utara mengambil alih kekuasaan di Vietnam Selatan, David Tran yang tinggal di Vietnam Selatan, memutuskan untuk melarikan diri bersama keluarganya ke Amerika dan menetap di Los Angeles. 

Karena ia tidak berhasil mendapatkan pekerjaan, ia memutuskan untuk membuat sambal. Sama ketika masih di Vietnam, di Amerika pun ia mengerjakan semuanya sendiri. 

Ia menamakan perusahaannya Huy Fong yang diambil dari nama kapal yang membawanya dari Vietnam ke Amerika. Ia memutuskan memakai logo ayam, karena ia lahir di tahun ayam, menurut penanggalan kalender cina. 

Ia juga memasarkannya sendiri dengan mobil van. David Tran yang saat itu berpikir sambalnya hanya untuk kalangan orang asia yang tinggal di Amerika, tidak menyangka kalau sambalnya akan mendunia.

Banyak orang mengenal sambal Sriracha yang versi buatan Huy Fong, termasuk saya. Sampai ketika berada di Thailand, saya memperhatikan versi lain sambal Sriracha.

Sriraja Panich - Sumber: Bonappetite.com
Sriraja Panich - Sumber: Bonappetite.com

Di Thailand, sambal Sriracha juga mempunyai cerita sendiri. Ia diciptakan oleh Thanom Chakkapak pada sekitar tahun 1930. Awalnya ia membuat hanya untuk teman dan keluarga. 

Atas dorongan teman dan kerabat, akhirnya ia mencoba menjualnya secara komersial dengan nama sambal Sriraja Panich. Pada tahun 1984, perusahaannya dibeli oleh Thaitheparos, yang kemudian menjualnya dengan pangsa pasar yang lebih besar hingga diekspor ke lebih dari 50 negara.

Berdasarkan hukum di Thailand, nama tempat tidak dapat dipakai dalam pendaftaran merk dagang. Karenanya mereka menggunakan nama Sriraja Panich. 

Nama Sriracha malah dipakai oleh David Tran, yang memproduksi 3 jenis sambal asal Asia Tenggara menurut versinya, yaitu sambal oelek dari Indonesia, tuong ot toi (sambal bawang putih) dari Vietnam dan sriracha dari Thailand. 

Dalam pembuatan sambal, ia mengadaptasi sesuai dengan rasa yang menurutnya paling pas. Karenanya terdapat perbedaan antara Sriracha Thailand dan Sriracha Huy Fong. Sambal Sriracha Huy Fong menggunakan jalapenos, bawang putih, gula, garam dan cuka. Sedangkan sambal Sriracha Thailand menggunakan goat peppers, bawang putih, garam, gula dan cuka. 

Sriracha Huy Fong lebih terasa "panas" dan kuat aroma bawang putihnya. Sedangkan versi Thailand cenderung lebih manis asam. Walaupun sebetulnya dari jenis cabai yang digunakan, goat pepper lebih pedas antara 12 sampai 140 kali lipat. Perbedaan lainnya juga dari segi kekentalan, versi Huy Fong lebih kental dibanding versi Thailand.

Sambal Sriracha mendunia. Namun sayangnya, ketenarannya tidak bisa dimiliki oleh orang Thai. Mendengar Sriracha, orang biasanya akan teringat sriracha versi Huy Fong, yang karena logo ayamnya, sering juga disebut Sambal merk ayam (Rooster Brand). 

Banyak yang menyangka Sambal Sriracha berasal dari Vietnam. Keberhasilan Huy Fong dalam menjual sambal Sriracha, mendorong banyak pihak untuk mengikutinya. Karena tidak terdapat patent atas nama Sriracha, lahirlah berbagai sambal yang menggunakan nama Sriracha.

Ragam Sambal Sriracha - Sumber: Cool Material
Ragam Sambal Sriracha - Sumber: Cool Material

Sedemikian terkenalnya Sriracha, selain banyak yang mencoba meng-copy-nya, juga banyak produk yang menggunakannya sebagai inspirasi. Seperti Lay's potato chips yang membuat keripik kentang dengan rasa Sriracha. Heinz yang mengeluarkan versi saus Sriracha. 

Yogurt merk Chobani yang mengeluarkan yogurt mangga dengan rasa Sriracha. Bahkan Lexus mengeluarkan mobil sports yang terinspirasi dari merahnya Sriracha lengkap dengan sentuhan hijau sesuai dengan warna tutup botol Sriracha.

Lexus IS sports sedan - Sumber: Flashfly
Lexus IS sports sedan - Sumber: Flashfly

Kepopuleran Sriracha sebetulnya bisa menjadi hal positif bagi Thaitheparos yang ingin memperkenalkan rasa asli sambal Sriracha ke dunia. Thaitheparos sudah mendapatkan promosi "gratis". Tak perlu repot lagi mengenalkan nama Sriracha. 

Semua orang sudah tahu tentang Sriracha. Walapun demikian, misi ini bukan misi yang mudah, terutama bila orang sudah lebih terbiasa dengan rasa Sriracha Huy Fong. Hal yang sama juga sebaliknya berlaku bagi Sriracha Huy Fong untuk masuk ke pasar Thailand. 

Selain karena rasa, juga ada faktor lain. Rasa nasionalisme. Orang Thai merasa seperti diambil apa yang seharusnya menjadi milik mereka. Agak sulit menemukan Sriracha Huy Fong di Thailand.

Sekarang bila menggunakan Sambal Sriracha, saya tak hanya sekedar menikmati rasanya, tetapi juga jadi teringat akan kisah dibaliknya. 

Bila Shakespeare berkata apalah arti sebuah nama, cobalah tanyakan pada Sriracha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun