Sriracha, sambal yang rasanya hampir semua orang kenal dan kemungkinkan besar pernah mencobanya. Sambal Sriracha ini mengingatkan saya akan meme Biskuit Monde. Gambar pada kemasannya sempat menjadi viral dan beredar di sosial media.Â
Di kemasannya tertulis biskuit Danish, yang berarti asal Denmark. Namun merknya Monde berasal dari bahasa Prancis. Logo yang dipakai berupa prajurit yang mengenakan seragam Inggris. Terdapat bendera Belanda menghiasi biskuitnya.Â
Dan sebagai penutup, biskuitnya diproduksi oleh perusahaan Indonesia. Mungkin konsep kemasannya terinpirasi dari PBB, menyatukan berbagai bangsa. Tak heran, ia disebut sebagai biskuit yang membingungkan.
Nah, sambal Sriracha pun juga sedikit membingungkan. Sriracha adalah nama daerah di Thailand. Sambal Sriracha dibuat oleh orang Vietnam. Pabriknya berada di Amerika. Sekilas kisahnya mirip dengan biskuit Monde. Sambal Sriracha juga mungkin salah satu sambal yang sering menimbulkan perdebatan. Banyak yang mendebatkan asal sebenarnya dari mana.
Seperti tertulis sebelumnya, Sriracha adalah nama tempat di Thailand. Lokasinya berada tak jauh dari Bangkok. Sriracha merupakan kota kecil yang karena posisinya berada di tepi pantai, mengandalkan penghasilannya dari perikanan.Â
Pembangunan pelabuhan internasional Laem Chabang yang berlokasi tidak jauh dari Sriracha, menjadikan Sriracha kota yang mulai ramai. Selain dikenal sebagai kota perikanan, Sriracha juga diasosiasikan dengan sambal Sriracha.
Adalah seorang David Tran berwarga Negara Vietnam yang tinggal di Vietnam. Pada tahun 1975 ia membuat sambal dengan nama Sriracha . Ia merintis usahanya dari bawah.Â
Mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari meracik sambal, mengemas dalam botol dan memasarkannya dengan dibantu oleh anggota keluarganya, menggunakan sepeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Sambalnya ini disukai oleh banyak orang dan bahkan makan pho terasa kurang lengkap bila tak ditemani sambal ini.
Ketika kaum komunis Vietnam Utara mengambil alih kekuasaan di Vietnam Selatan, David Tran yang tinggal di Vietnam Selatan, memutuskan untuk melarikan diri bersama keluarganya ke Amerika dan menetap di Los Angeles.Â