Jumat, couscous dan Maroko. Ada hubungan apakah diantara mereka? Jawaban singkatnya, orang Maroko makan couscous (resminya) hanya di hari Jumat. Kenapa Jumat? Karena Jumat adalah hari yang istimewa bagi mereka.
Mayoritas masyarakat Maroko adalah muslim, dan Jumat merupakan hari istimewa bagi umat muslim, hari dimana mereka berkumpul dan melakukan sholat Jumat. Pertanyaan berikutnya, kenapa couscous? Karena couscous adalah makanan utama mereka, makanan nasional Maroko.
Mari sekilas berkenalan dengan Couscous. Couscous dibuat dari semolina (butiran keras yang tertinggal setelah penggilingan tepung), yang kemudian dicampur dengan air dan diolah menjadi butiran seperti couscous yang banyak kita jumpai di supermarket.
Bila dilakukan secara tradisional, prosesnya akan memakan waktu berhari-hari. Jaman sekarang, pembuatan couscous dilakukan di pabrik. Kita tinggal membeli dan memasaknya. Walaupun demikian, proses memasaknya tetap memerlukan waktu yang lama, minimal 2 jam, kecuali kalau kita memakai couscous instant.
Couscous dimasak dengan cara dikukus. Dan selama proses pengukusannya perlu dipantau, memastikan agar couscous yang dihasilkan nantinya lembut. Singkatnya, proses pemasakan couscous sebagai berikut, dikukus, diaduk, dikukus, diaduk, terus sampai mencapai tingkat kelembutan yang pas. Prosesnya bisa sampai 2 jam.
Karena tingkat keribetannya yang cukup tinggi, tak heran bila seluruh anggota keluarga yang ada di rumah, akan mengerjakan bersama-sama. Termasuk anak-anak, yang biasanya tugasnya mengaduk couscous.
Untuk penataannya, daging akan ditaruh di tengah piring dan dikelilingi dengan couscous yang dibentuk seperti gunung. Sedangkan sayur kukusnya akan ditaruh di atas couscous.
Acara makan akan dilakukan bersama seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak mereka yang masih sekolah. Hal ini memungkinkan di Maroko. Karena untuk anak sekolah, biasanya pada saat makan siang, anak-anak akan pulang ke rumah dan kembali lagi ke sekolah setelah jam makan siang selesai.
Mereka akan duduk mengelilingi couscous dan masing-masing akan mengambil bagian couscous yang menghadap ke arahnya. Menggambil dari bagian yang menghadap ke orang lain, akan dianggap kurang sopan.
Sedangkan untuk perihal perayaan, sebetulnya perayaan merupakan salah satu sarana untuk mengingatkan kita akan hal-hal baik di sekitar kita. Kita melakukan perayaan biasanya bila ada hal yang baik, menyenangkan, atau membanggakan. Jumat adalah hari yang baik dan istimewa, dan hal itu ditegaskan dengan melakukan perayaan. Kebersamaan dan perayaan adalah sebagian kecil dari banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membuat hidup kita lebih baik.
Antara Jumat, couscous dan Maroko, ketika hal sehari-hari mendapat imbuhan makna, yang pada gilirannya membawa kebaikan dalam hidup.
Sedikit catatan.
Sedemikian istimewanya couscous di hari Jumat, banyak tempat makan di Maroko yang hanya menyediakan menu couscous pada hari Jumat. Dan juga sebaliknya, kita hanya bisa memesan couscous di hari Jumat dan bukan hari lainnya.
Walaupun di beberapa kota besar, kita tetap bisa menjumpai menu lain di hari Jumat dan memesan couscous di hari selain Jumat, namun bila ingin menikmati couscous terbaik, cobalah pada hari Jumat, karena pada hari itulah mereka akan membuat couscous terbaik mereka.
Ada dua jenis couscous yang biasa dihidangkan di Maroko, yaitu couscous dengan tujuh macam sayuran dan couscous Tfaya. Couscous dengan tujuh macam sayuran , sesuai dengan namanya, menggunakan tujuh macam sayur, biasanya labu, tomat, kol, wortel, terong, lobak dan zucchini. Daging yang digunakan biasanya daging ayam.
Sedangkan couscous Tfaya adalah couscous yang di atasnya ditaburi dengan Tfaya. Tfya adalah campuran kismis, bawang Bombay yang dimasak dengan kayu manis dan berbagai bumbu dapur lainnya, rasanya manis. Biasanya couscous jenis ini menggunakan daging sapi atau kambing/domba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H