Mohon tunggu...
Visakha Metta
Visakha Metta Mohon Tunggu... Administrasi - Selamat Datang !

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Film Dua Garis Biru Membawa Kontroversial Tersendiri!

13 November 2022   23:20 Diperbarui: 13 November 2022   23:21 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontroversial nama lain dari perdebatan secara umum yang banyak dibicarakan khalayak atau penonton. Kontroversial muncul biasanya muncul karena terdapat isu yang menyimpang atau menjadi perdebatan, seperti isu sosial, ekonomi, agama, dll. 

Kontroversial film disini penulis mengambil salah satu film Indonesia yang tayang di bioskop pada tahun 2019 berjudul "Dua Garis Biru". Jumlah penonton film Dua Garis Biru telah mencapai 2,5 juta (Tribunnews.com). 

Kontroversial Film Dua Garis Biru

Mengapa Film Dua Garis Biru menjadi kontroversial di kalangan penonton Indonesia?

Karena film tersebut menceritakan seorang anak remaja yang berumur 17 tahun telah memiliki anak atau hamil dengan usianya yang belum matang untuk menjadi seorang ibu. Selain itu, mengajarkan kenakalan remaja untuk melakukan pergaulan bebas dengan berhubungan badan sebelum menikah. 

Film tersebut menceritakan anak remaja yang hanya memikirkan kesenangan sesaat, tanpa berpikir panjang atas dampak yang akan timbul setelah melakukan hubungan terlarang tersebut. Dampak paling terasa seperti dikeluarkan dari sekolah dan masa depannya menjadi kacau.  

Pada akhirnya, kasus hamil di luar nikah tersebut ketahuan dan orang tuanya merasakan kecewa yang mendalam atas perilaku anak-anaknya. Keluarga kedua pasangan tersebut akhirnya menyetujui untuk melakukan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawab. 

Republika.com
Republika.com

Fakta Pernikahan Anak di Indonesia

Pernikahan anak di Indonesia sangatlah tidak sedikit pada zaman sekarang. Pernikahan anak di Indonesia menduduki peringkat ke-7 di dunia, dan peringkat ke-2 di ASEAN (Jurdjo, 2020).

Menurut data Badan Pusat Statistik  (BPS) tahun 2017, jumlah pernikahan anak lebih dari 10 persen merata  di provinsi Indonesia. Berdasarkan analisis data,  pernikahan anak di Indonesia yang bekerja sama dengan BPS dan  United Nations Children's Fund (UNICEF), 

 pernikahan anak dapat menimbulkan berbagai dampak negatif  bagi seorang anak (Jurdjo, 2020).

Jika melakukan hal-hal negatif atau kenakalan remaja yang menanggung malu atau rasa kecewa yaitu keluarga. Film ini mengajarkan sebagai seorang anak tetap menjunjung tinggi adab dan nama baik keluarganya. Jadilah anak muda yang berprestasi di sekolah dan mengharumkan nama di keluarga. 

Cinematic.com
Cinematic.com

Makna atau Pesan Penonton

Berikut review dari penonton Dua Garis Biru mengambil berbagai makna atau pesan: 

"Kita harus pintar-pintar menjaga diri sih, terutama sebagai perempuan. Bekali diri dgn ilmu yang banyak jadi nggak gampang terjerumus ke hal yg negatif. Karena kalau di Indo kan stereotypenya perempuan yg ga perawan dianggap hina bgt :") ", ujar Diva.

"Menurut saya, film Dua Garis Biru ini tuh memberikan gambaran dan makna kepada saya bahwa masyarakat hingga saat ini masih menganggap pendidikan seks adalah hal yang tabu. Padahal, peran orang tua tuh sebenernya penting banget untuk mengajarkan anaknya mengenai pendidikan seks. Tanpa adanya peran orang tua atau mungkin pihak lain yang memberikan pendidikan seks sejak dini, takutnya malah berujung kepada pengalaman yang dialami oleh Bima dan Dara, yaitu melakukan hubungan seks di luar nikah. Jadi, pendidikan seks ini sebenarnya bisa mencegah hal yang dialami oleh Bima dan Dara agar tidak terjadi di kehidupan nyata", ujar Retno.

"Kalau menurutku, sebenarnya film itu sangat baik, bawa edukasi buat anak-anak remaja yang mungkin sedang bucin-bucinnya hehe.. kan di filmnya diceritain gimana setelah dara (kalau gak salah) itu hamil, keluarga keduanya kayak gimana setelahnya, dsb menurutku itu sudah membawa gambaran sih buat remaja-remaja. walau setahuku film ini tu banyak pro kontranya, tapi setahuku juga film ini juga dapat penghargaan gitu karena dia ngangkat soal sex education buat remaja-remaja", ujar Nessa.

Sumber: 

Jurdjo, D. P., & Mutma, F. S. (2020). Pemaknaan Penonton Dewasa Muda terhadap Pesan Pendidikan Seksual dalam Film Dua Garis Biru. Jurnal Komunikasi, 14(2), 187-198.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun