Mohon tunggu...
Phasi Padamaley
Phasi Padamaley Mohon Tunggu... Penulis - Puisi

Bertamasya bersama puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Kami Perantau

9 Maret 2021   19:42 Diperbarui: 9 Maret 2021   20:29 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KAMI PERANTAU
Karya: Phasi Padamaley

Kota sudah sepi
Kulihat seorang remaja telanjang kaki
menghampiri tong sampah.

Aku bertanya, ia diam dan tunduk.
Tak ada suara ataupun kata dan bahasa.
ia hanya menangis dan meneteskan air mata

Aku tak berani lagi bertanya,
apalagi perihal agama, suku ras dan budaya.
Bahkan nama dan asal kota serta daerahnya.!

Yang cukup kudapati dari guruku
"Memberilah sebagaimana maling bersembunyi,
berdoalah sebagaimana hati yatim piatu."!

Kota sudah malam
Dingin semakin menikam tubuh dan tulang
Jiwa kami bertaut
Langkah kaki kami menuju pulang

Kami tahu diri, kami seorang perantau
yang tak punya rumah di kota ini
kecuali berdo'a kepada Tuhan: Aamiin.

Jakarta, 9 Maret 2021
Phasi Padamaley

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun