KAMI PERANTAU
Karya: Phasi Padamaley
Kota sudah sepi
Kulihat seorang remaja telanjang kaki
menghampiri tong sampah.
Aku bertanya, ia diam dan tunduk.
Tak ada suara ataupun kata dan bahasa.
ia hanya menangis dan meneteskan air mata
Aku tak berani lagi bertanya,
apalagi perihal agama, suku ras dan budaya.
Bahkan nama dan asal kota serta daerahnya.!
Yang cukup kudapati dari guruku
"Memberilah sebagaimana maling bersembunyi,
berdoalah sebagaimana hati yatim piatu."!
Kota sudah malam
Dingin semakin menikam tubuh dan tulang
Jiwa kami bertaut
Langkah kaki kami menuju pulang
Kami tahu diri, kami seorang perantau
yang tak punya rumah di kota ini
kecuali berdo'a kepada Tuhan: Aamiin.
Jakarta, 9 Maret 2021
Phasi Padamaley
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H