Dalam sebuah adegan di bagian akhir film Mission Imposiible the Fallout, sang pemeran utama Tom Cruise terlihat menerbangkan helikopter yang mengejar sang penjahat yang memegang detonator peledak, adegan tersebut adalah nyata dimana Tom Cruise benar benar menerbangkan helikopter tersebut.
Pada acara Tom Cruise juga menerbangkan pesawat baling baling dan jet tempur serta melakukan beberapa manuver terbang dan membuat sang pembawa acara carpool karaoke James Corden sedikit ketakutan.
Kecintaan Tom Cruise pada dunia aviasi sudah tertanam sejak kecil dan kesempatan kesempatan yang datang melalui perannya pada beberapa film  seperti Top Gun dan sekuel nya membuat kecintaannya pada aviasi pun bertambah.
Tom juga dikabarkan memiliki pesawat jet pribadi besutan Gulfstream yaitu Gulfstream IV dan pesawat perang P-51 Mustang.
John Travolta memiliki beberapa pesawat dan bahkan sekeliling rumahnya seperti kawasan bandara dengan adanya landasan pacu dan tempat penyimpanan pesawat dan rumahnya sebagai terminal bandara, tidak hanya itu John Travolta adalah juga seorang pilot resmi yang memegang license terbang.
Mantan pembalap formula satu Niki Lauda juga pecinta aviasi dengan mendirikan Lauda Air pada tahun 1973 dan beberapa kali menjadi pilot pada penerbangan maskapai tersebut, walau sayangnya maskapai ini harus gulung tikar dan merger dengan Austrian Airline pada tahun 2019.
Beberapa selebriti dunia lainnya seperti Morgan Freeman dan Harrison Ford, Angelina Jolie, Jim Carey , Clint Eastwood juga mencintai aviasi dan beberapa dari mereka menjadi pilot, hal ini menandakan bahwa siapa saja bisa menjadi seorang pilot dan bahkan memiliki sendiri pesawatnya bila ada kemampuan finansial.
Di Indonesia kepmilikan pesawat secara pribadi juga bukan sesuatu yang asing namun terkadang tidak terkespos secara luas kecuali mereka mengekspos nya sendiri melalui postingan di media sosial, podcast dan lainnya.
Para pemiliknya tidak hanya berasal dari hiburan saja tetapi juga bisnis, jenis pesawatnya juga bervariasi mulai dari jet pribadi hingga ada kabar dimana ada yang memiliki pesawat penumpang jet besutan Boeing.
Kesempatan memiliki kemampuan finansial yang dimiliki oleh segudang individu ini sebenarnya jika digabungkan dapat mendirikan sebuah maskapai di Indonesia dan tanpa endorsement pun seperti yang dilakukan oleh beberapa maskapai didunia, maskapai ini bisa menjadi maskapai pilihan para followernya yang jumlahnya sangat banyak.
Namun bukannya pesawat jet pribadi lebih mahal daripada pesawat jet penumpang ?
Harga salah satu pesawat jet pribadi jenis Gulfstream G800 yang baru misalnya dipatok dengan harga USD 72 juta sedangkan harga pesawat penumpang jenis Airbus A-321 produksi 1998 (second) adalah USD 8,5 juta sedangkan untuk yang lebih muda tahunnya adalah Airbus A-320 produsi tahun 2019 dipatok dengan USD 48 juta.
Dalam segi perbandingan harga memang agak terpaut jauh namun jika dilihat dari sisi manfaat (investasi) jangka panjang pesawat jet penumpang bisa menjadi pilihan daripada jet pribadi.
Selain itu pangsa pasar pada penerbangan niaga berjadwal sudah tentu lebih banyak daripada pad penerbangan non niaga tak berjadwal (charter), dan bila memasukan follower selebriti bersangkutan pada pangsa pasar tersebut maka jumlah pada penerbanvan niaga berjadwal semakin besar.
Namun demikian memang waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan maskapai niaga berjadwal lebih besar dan rumit daripada maskapai non niaga tak berjadwal, begitu pula biaya operasional nya.
Akan tetapi pula jangan dilupakan bahwa image maskapai bentukan selebriti sudah terbentuk dan solid sejak pendiriannya dan menjadi pondasi kuat untuk menyebarkan sayap usahanya.
Dampak positif yang ditimbulkan dari pembentukan maskapai adalah pembukaan lapangan kerja yang luas, tidak hanya sebatas pada pekerjaan di darat saja tetapi juga di udara seperti kru kabin dan pilot pesawat.
Dari sisi yang lebih luas lagi cakupannya, maskapai ini juga akan menciptakan persaingan diantara maskapai yang beroperasi serta peningkatan konektivitas udara di Indonesia.
Persaingan disini bukan hanya persaingan harga namun juga persaingan layanan karena pada dasarnya peningkatan layanan dapat ditingkatkan melalui persaingan jika teriakan dan keluhan pengguna jasa transporasi udara tidak digubris.
Persaingan dapat memberikan pilihan pengguna jasa transportasi udara dimana siapapun yang memberikan pelayanan lebih baik akan didatangi sedangkan pelayanan yang buruk akan ditinggalkan para penggunanya.
Suatu pilihan yang belum tersedia secara luas dan banyak kepada  pengguna jasa transportasi udara di Indonesia yang jumlahnya kian tahun kian meningkat.
Mudah mudah an dan harapannya ada maskapai bentukan selebriti dan pengusaha di Indonesia, atau lainnya yang paling tidak juga dapat membuka pilihan kepada pengguna penerbangan niaga berjadwal.
Salam aviasi
Referensi :
