Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kejahatan Sempurna

3 Agustus 2022   23:57 Diperbarui: 4 Agustus 2022   06:26 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Garis Polisi (Geird Altmann/pixabay.com)

Tulisan ini memerlukan kebijaksanaan pembaca!.

Dalam kehidupan di dunia tidak ada satu pun yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha Pencipta, akan tetapi kita pasti pernah mendengar istilah kejahatan sempurna atau perfect crime, benarkah demikian ?

Kejahatan dapat bervariasi jenisnya mulai dari pencurian, perampokan, penghinaan hingga pembunuhan dan dikatakan kejahatan setelah kejahatan itu terjadi.

Bagaimana kejahatan sempurna itu, apakah kejahatan yang berhasil atau sukses atau kejahatan yang tidak pernah sukses di pecahkan oleh aparat hukum ?

Menurut wikipedia, perfect crime adalah crimes that are undetected, unattributed to an identifiable perpetrator, or otherwise unsolved or unsolvable as a kind of technical achievement on the part of the perpetrator.

Kejahatan yang tidak terdeteksi, tidak dapat dihubungkan dengan pelaku yang sudah teridentifikasi atau kejahatan yang tak terpecahkan yang merupakan pencapaian dari sisi pelaku.

Pada tanggal 7 Oktober 1977 seorang petugas bank di kota Chicago menghitung uang $ 4 juta dollar dan disimpan dalam lemari besi dengan tingkat keamanan yang tinggi, hari berikutnya petugas bank menghitung kembali dan mendapatkan jumlah $ 3 juta, dan walaupun dalam penggebrekan narkoba  pada tahun 1981 ditemukan pecahan uang sebesar $2,300 dalam pecahan $50 dan $100 yang diduga bagian dari $ 1 juta yang hilang, tidak ada tersangka yang ditetapkan.

Sedangkan pada kejahatan pembunuhan, salah satunya terjadi pada sebuah keluarga di Colorado,AS dimana seorang ibu melaporkan pada pagi di hari Natal tahun 1996 kepada polisi tentang penemuan surat yang meminta tebusan sebesar $118,000 bila ingin anaknya selamat, namun beberapa jam kemudian jenazah anaknya ditemukan di area rumah, penyelidikan mengungkap bahwa kertas yang digunakan untuk menulis surat tebusan berasal dari rumah, namun baik sang bapak maupun ibu dari anak yang ditemukan meninggal tersebut tidak dapat dibuktikan sebagai pelakunya.

Dari kedua contoh kasus kejahatan tersebut memang benar mendefinisikan makna dari kejahatan sempurna tersebut dimana para pelakunya tidak dapat terbukti telah melakukan kejahatan tersebut alias tidak berhubungan walau kecurigaan dapat mengatakan sebaliknya.

Dengan itu pula dapat dikatakan bahwa kejahatan sempurna merupakan pencapaian yang dilakukan oleh pelakunya yang berhasil menghilangkan jejak dan segala hal yang menghubungkannya dengan kejahatan yang terjadi.

Bagaimana cara para pelaku ini dapat berhasil, tidak hanya berhasil melakukan kejahatan tetapi juga berhasil tak terdeteksi ?

Jawabannya adalah riset, buku buku bacaan dan atau novel mengenai pembunuhan yang bersifat fiksi bisa menjadi bahan yang berguna, serta ulasan ulasan kejahatan yang pernah terjadi sebelumnya yang dapat memicu apa yang  disebut dengan copycat yaitu kegiatan yang meniru dari kegiatan yang pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya.

Singkat kata, kejahatan sempurna tidak terletak pada keberhasilan pelaku dalam melakukan aksi kejahatan itu saja melainkan keberhasilan pelaku merencanakan kejahatan tersebut, bukan aksi melainkan rencana.

Rencana tersebut tidak hanya menyangkut teknis pelaksanaannya saja melainkan juga mencakup cara menghilangkan jejak dan hubungan pelaku dengan aksi kejahatan yang dilakukan.

Pencapaian pelaku untuk tak terdeteksi juga dapat terbantukan karena hukum yang berlaku, hal ini terjadi ada sebuah perampokan di Jerman dimana ditemukan sarung tangan yang tertinggal pada tempat kejadian, dan setelah di periksa melalui DNA, sarung tangan tersebut milik dari kembar dua orang.

Hukum di Jerman menyatakan seseorang hanya dapat diproses secara hukum secara individu, sehingga dalam kasus ini karena DNA mereka berdua serupa atau identical, hukum yang berlaku tidak dapat menjerat mereka berdua.

Namun dari semua itu, bukan hanya kejahatan yang bervariasi jenisnya, pelakunya pun dapat bervariasi dengan berasal dari segala latar belakang kehidupan, para pelaku kejahatan tidak selamanya memiliki catatan kejahatan.

Para pelaku mungkin bisa terbebas dari hukum dunia dengan hasil pencapaian dalam aksi kejahatan mereka, tetapi jangan melupakan bahwa bukan hanya hukum dunia yang akan dihadapi oleh kita semua, akan ada hukum akherat menanti dimana kesempurnaan Sang Maha Kuasa tak tertandingi.

Referensi:

Satu Dua Tiga Empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun