Akan tetapi pihak Belanda rupanya tidak terima atas serangan tersebut dan kemudian melakukan penyerangan pembalasan tanpa lagi menghiraukan aturan perang (rule of war) dengan menembak jatuh pesawat DC-3 Dakota yang bukan pesawat perang atau militer.
Dua pesawat Belanda jenis Curtiss P-40 Warhawk buatan Amerika menembak jatuh pesawat DC-3 Dakota tersebut dan menewaskan 8 dari 9 orang dalam pesawat diantaranya adalah Komodor Udara Muda Abdulrachman Saleh dan Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto dan Opsir Muda Adisumarmo.
Pesawat dengam regstrasi VT-CLA yang di charter dari seorang pengusaha di India ini dalam perjalanan menuju pangkalan udara Maguwo dengan membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya.
Penyerangan atau pemboman yang dilakukan oleh kadet kadet TNI AU jelas membuat kaget pihak Belanda, bukan hanya karena serangan tanpa mereka duga di gelapnya malam tetapi juga membuka mata mereka dari tidur panjang untuk tidak memandang sebelah mata akan kekuatan udara dan utamanya keberanian para kadet kadet penerbang TNI AU.
Kekuatan udara memang sudah terbukti menjadi kekuatan ampuh untuk memenangkan pertempuran dan mengakhiri pepeperangan.
Presiden AS ke-41 George Bush pernah berkata dihadapan lulusan Akademi Angkatan Udara Amerika setelah kemenangan di Perang Gurun "Gulf Lesson One is the value of airpower" sedangkan Pangeran Jepang yaitu Fumimaro Konoye pernah mengatakan bahwa "The thing that brought about the determination to make peace was the prolonged bombing by the B-29s..... On top of the B-29 raids came the atomic bomb, ... which was just one additional reason for giving in"
Sedangkan pada masa damai, kekuatan udara dapat menjalankan misi kemanusiaan dengan tetap menjadi garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan udara sebuah negara.
Untuk mengenang kedua peristiwa tersebut pimpinan TNI AU menetapkan tanggal 29 Juli sebagai Hari Berkabung sejak tahun 1955 yang kemudian diubah menjadi Hari Bhakti TNI AU sejak tahun 1962 dengan dasar pemikiran para pimpinan TNI-AU yang merasa lebih perlu adanya penonjolan dalam bidang pengabdiannya daripada hal berkabungnya.
Hari Bhakti TNI AU melambangkan tiga hal yang didasari oleh kedua peristiwa tersebut yaitu :
1. Meningkatkan semangat juang bangsa Indonesia dan menambah rasa percaya diri.
2. Apek diplomasi yaitu pengakuan atas keberadaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia di masyarakat dunia.