Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Nasional Komodo sebagai Kawasan Wisata Bahari

26 Juli 2022   13:29 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:46 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Labuhan Bajo atau Labuan Bajo sebenarnya nama dari sebuah kota pelabuhan namun karena statusnya sebagai pintu masuk ke Taman Nasional Komodo maka nama Labuan Bajo menjadi lebih sering terdengar daripada Taman Nasional Komodo sendiri.


Ini bisa kita lihat ketika orang bertanya kepada kita akan kemana liburan selanjutnya dan dijawab dengan Labuan Bajo bukan Taman Nasional Komodo.
Memang tidak ada salahnya dengan hal tersebut dan justru hal ini membuat penulis ingin membagi pemikiran pemikirannya mengenai hal ini.


Taman Nasional Komodo yang terdiri dari beberapa pulau ini memang sangat cocok dijadikan sebagai kawasan wisata bahari sehingga dengan tanpa keberadaan ikon komodo sebenarnya Taman Nasional Komodo dapat tetap mendatangkan wisatawan.


Beberapa pengelola Kapal Phinisi sebenarnya sudah melihat potensi ini dengan banyaknya dari mereka yang berpindah base dari Pulau Serangan Bali ke Labuhan Bajo.


Tidak hanya berpindah base saja, mereka juga menghubungkan dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia yaitu Raja Ampat dan destinasi wisata bahari lainnya disekitar NTT seperti kawasan 17 pulau dengan menawarkan trip bagi para diver.


Kita bisa melihat keindahan pulau pulau dan spot wisata di Taman Nasional Komodo seperti Takat Makassar, pink beach dan lainnya belum lagi sensasi berlayar dengan kapal.layar di laut sekitar dengan keindahan alam laut yang memesona sehingga Taman Nasional Komodo tidaklah hanya memiliki Komodo sebagai ikon ataupun daya tariknya.


Beberapa waktu yang lalu Presiden RI Jokowi menikmati trip berlayar dengan kapal phinisi dari satu pengelola kapal phinisi disana, hal ini sebemarnya sedang menggambarkan potensi wisata bahari di Taman Nasional Komodo bukan Komodo nya.


Keberadaan kapal kapal phinisi di Taman Nasional Komodo sebenarnya membuka pintu bagi Labuan Bajo sebagai hub wisata bahari di Indonesia bagian Tengah dan Timur.


Penulis pun tidak pernah bosan menikmati pelayaran dengan kapal phinisi di Taman Nasional Komodo ini karena setiap pelayaran akan memberikan sensasi yang berbeda, mungkin itulah magic dari the magical Komodo National Park.


Jadi mengapa justru kita tidak masif menonjolkan potensi wisata bahari dari Taman Nasional Komodo dan hanya fokus kepada ikon Komodo ? mengapa tidak melihat apa yang dilakukan oleh para pengelola kapal phinisi ? mengapa pula Taman Nasional Komodo dimana semua keindahan alam berada lebih jarang terdengar ?

Ruang di Kapal Phinisi (dokpri)
Ruang di Kapal Phinisi (dokpri)

Kegiatan snorkelng dan diving adalah kegiatan rutin bila kita berlayar dengan konsep liveaboarding, bukankah kedengarannya sangat menarik dan terlebih bila sudah melihat keindahan bawah laut disana.

Bagi yang kurang menyukai snorkeling dan diving, kegiatan island hopping bisa menjadi pengisi hari hari selama berlayar sehingga tidak ada yang tidak bisa kita lakukan selama berlayar, akan selalu ada hal hal yang kita bisa lakukan.

Pernahkah atau inginkan kita membeli ikan dari nelayan langsung di tengah laut yang masih fresh ?


Selain itu kehidupan di laut dan di kapal sangatlah berbeda baik dalam hal suasana maupun sensasinya, tidak ada penghalang ketika kita ingin melihat luasnya langit biru ataupun matahari terbit dan terbenam, pandangan kita terbuka luas yang terkadang dapat menghasilkan perspektif yang baru dan berbeda dalam diri kita.


Mungkin secara ekstrim dapat dikatakan bahwa kita bisa menikmati liburan di Taman Nasional Komodo tanpa melihat Komodo karena alam Taman Nasional Komodo sungguh memesona terutama bagi yang menyukai keindahan alam dan berada di outdoor.


Keindahan alam baik di laut dan pulau pulau serta spot di Taman Nasional Komodo tidak lah harus dihiasi dengan pembangunan fisik karena semua kebutuhan wisatawan sudah tersedia di kapal, dengan begitu kita akan tetap mempertahankan dan melestarikan keindahan alam disana apa adanya dengan kata yang sederhana yaitu alami.


Jadi jika suatu ketika kita memutuskan untuk berlibur ke Taman Nasional Komodo, cobalah untuk menjadikan trip berlayar dengan kapal layar atau kapal wisata lainnya dengan konsep liveaboarding sebagai tujuan utama karena tidak akan menciptakan penyesalan sedikitpun.


Taman Nasional Komodo adalah kawasan wisata bahari dan sekaligus adventure trip baik darat maupun laut dengan berlayar dan island hopping yang dijaga oleh sang dragon Komodo, mari bekerjasama dengan Komodo untuk menjaganya.

Selain menjadi Kawasan Wisata Bahari, kita juga melestarikan warisan leluhur kita yaitu kapal phinisi, sehingga ada baiknya menggiatkan kegiatan berlayar ini di Taman Nasional Komodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun