Labuhan Bajo atau Labuan Bajo sebenarnya nama dari sebuah kota pelabuhan namun karena statusnya sebagai pintu masuk ke Taman Nasional Komodo maka nama Labuan Bajo menjadi lebih sering terdengar daripada Taman Nasional Komodo sendiri.
Ini bisa kita lihat ketika orang bertanya kepada kita akan kemana liburan selanjutnya dan dijawab dengan Labuan Bajo bukan Taman Nasional Komodo.
Memang tidak ada salahnya dengan hal tersebut dan justru hal ini membuat penulis ingin membagi pemikiran pemikirannya mengenai hal ini.
Taman Nasional Komodo yang terdiri dari beberapa pulau ini memang sangat cocok dijadikan sebagai kawasan wisata bahari sehingga dengan tanpa keberadaan ikon komodo sebenarnya Taman Nasional Komodo dapat tetap mendatangkan wisatawan.
Beberapa pengelola Kapal Phinisi sebenarnya sudah melihat potensi ini dengan banyaknya dari mereka yang berpindah base dari Pulau Serangan Bali ke Labuhan Bajo.
Tidak hanya berpindah base saja, mereka juga menghubungkan dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia yaitu Raja Ampat dan destinasi wisata bahari lainnya disekitar NTT seperti kawasan 17 pulau dengan menawarkan trip bagi para diver.
Kita bisa melihat keindahan pulau pulau dan spot wisata di Taman Nasional Komodo seperti Takat Makassar, pink beach dan lainnya belum lagi sensasi berlayar dengan kapal.layar di laut sekitar dengan keindahan alam laut yang memesona sehingga Taman Nasional Komodo tidaklah hanya memiliki Komodo sebagai ikon ataupun daya tariknya.
Beberapa waktu yang lalu Presiden RI Jokowi menikmati trip berlayar dengan kapal phinisi dari satu pengelola kapal phinisi disana, hal ini sebemarnya sedang menggambarkan potensi wisata bahari di Taman Nasional Komodo bukan Komodo nya.
Keberadaan kapal kapal phinisi di Taman Nasional Komodo sebenarnya membuka pintu bagi Labuan Bajo sebagai hub wisata bahari di Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Penulis pun tidak pernah bosan menikmati pelayaran dengan kapal phinisi di Taman Nasional Komodo ini karena setiap pelayaran akan memberikan sensasi yang berbeda, mungkin itulah magic dari the magical Komodo National Park.
Jadi mengapa justru kita tidak masif menonjolkan potensi wisata bahari dari Taman Nasional Komodo dan hanya fokus kepada ikon Komodo ? mengapa tidak melihat apa yang dilakukan oleh para pengelola kapal phinisi ? mengapa pula Taman Nasional Komodo dimana semua keindahan alam berada lebih jarang terdengar ?