Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Salah Kelola Akibatkan Kecelakaan T-50 TNI AU?

20 Juli 2022   21:37 Diperbarui: 20 Juli 2022   22:25 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dispenau via Kompas.com

Kecelakaan pesawat militer telah terjadi beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 18 Juli 2022 di Blora Jawa Tengah yaitu pesawat latih jet milik TNI AU yang sedang melakukan latihan pada malam hari.

Ada sebuah artikel di Kompas.com pada tanggal 20 Juli 2022 yang mengulas kecelakaan ini dengan tajuk 'Pesawat TNI AU Kembali Kecelakaan, Tata Kelola Menjadi Sorotan' dimana dalam hal penulis menjadikan dasar sekaligus referensi.

Kata 'tata kelola' pada artikel tersebut memang tidak dijelaskan secara spesifik, apakah keseluruhan atau partial karena bila kita berbicara mengenai pesawat terbang baik itu militer maupun sipil, tata kelola itu sangatlah luas cakupannya.

Salah satu aspek dari pesawat terbang adalah utilitas atau pemanfaatannya sehingga dalam pemilihan jenis pesawat akan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, contohnya bila kita membutuhkan pesawat penumpang jarak menengah dengan tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi dan daya angkut penumpang yang banyak.

Begitu pula pesawat militer dimana utilitas nya disesuaikan dengan sistem pertahanan dimana didalamnya terdapat Sumber Daya Manusia yang perlu dipersiapkan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya yang telah tertera dalam sistem pertahanan tersebut.

Kita mengenal jenis pesawat militer dari perannya seperti pesawat angkut, tempur, dan latih baik itu yang bersayap tetap maupun putar yaitu helikopter dimana semua penerbangnya harus melalui pendidikan dan pelatihan sebelum diterjunkan dalam tugas.

Pesawat latih adalah pesawat yang pertama diterbangkan oleh semua penerbang baik itu sipil maupun militer baik itu baling baling maupun jet.

Pesawat TNI AU yang mengalami kecelakaan baru baru ini adalah pesawat latih jet yang digunakan untuk mencetak penerbang tempur selanjutnya atau regenerasi penerbang, pesawat latih jet ini yaitu KAI T-50  Golden Eagle yang merupakan besutan Korea Aerospace Industries asal Korea bersama dengan pabrik Lockheed Martin.

Pesawat ini terbang pertama kali pada tanggal 20 Agustus 2002 dan mulai diperkenalkan oleh Angkatan Udara Korea (ROKAF) pada Februari 2005, rnenurut Wikipedia pengguna pesawat ini selain Korea adalah Indonesia, Filipina, Irak, Kolumbia dan Thailand.

Lockheed Martin pernah mengajukan upgrade an pesawat ini kepada Angkatan Udara Amerika  pada kompetisi pada program T-X namun kalah dengan Boeing dengan pesawat latih jet besutan mereka yaitu Boeing T-7A Red Hawk.

Korea mengembangkan pesawat latih jet ini untuk mempersiapkan penerbang tempur mereka menjadi pilot pada pesawat F-16 dimana desain pesawat ini memang menyerupai F-16 terutama pada desain sayapnya.

Kembali pada tata kelola pada artikel tersebut yang menurut penulis dalam konteks kecelakaan ini tidak hanya bisa mencakup pengadaan dan manajemen saja tetapi juga hal hal lainnya yaitu seperti pola latihan dan tentunya pesawat itu sendiri yang dalam hal ini adalah kapabilitas nya.

Pola latihan bagi penerbang militer berbeda beda dari masing masing jenis pesawat serta masing masing negara tergantung pada kemampuan finansial negara dan kesiapan pesawat itu sendiri pastinya.

Pola latihan juga disesuaikan dengan syllabus yang sudah ditetapkan pastinya yang dalam hal ini oleh TNI AU yang telah menetapkan standar bagi para penerbangnya.

Selain syllabus, pengenalan dan pemahaman para student pilot pada pesawat yang diterbangkan juga faktor penting sehingga dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi tidak melakukan manuver atau gerakan yang melebihi dari kemampuan dan kapabilitas pesawat yang diterbangkan.

Akan tetapi jangan dilupakan bahwa pola latihan sedikit juga tergantung pada kapabilitas pesawat latih itu sendiri, misalnya apakah pesawat latih jet tersebut memiliki tingkat manuvering dan lainnya.

Ada baiknya bila kita kembali ke basic dahulu sebelum kita sampai pada tata kelola yaitu pada pemanfaatan pesawat terbang itu sendiri apakah sudah sesuai dengan kebutuhan kita dan apakah pesawat tersebut memiliki kemampuan dan kapabilitas yang dapat mendukung syllabus yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencetak penerbang yang handal ?

Tidak semua pesawat latih dapat atau memiliki kemampuan untuk melatih stalling atau melakukan manuver yang terbatas sehingga tidak melewati batas kapabilitas nya.

Proses ini terjadi sebelum pada proses pengadaan pesawat melalui pengamatan yang mendalam pula serta dengan berbagai pilihan pesawat lain pastinya.

Namun hal ini bukan menandakan adanya kesalahan pada pengadaan pesawat latih T-50 ini akan tetapi memang kemampuan dan kapabilitas pesawat patut kita pahami terlebih dahulu termasuk oleh para student pilot pastinya.

Satu hal yang perlu diketahui bahwa pada pesawat T-50 ini telah terjadi 6 kecelakaan selama masa operasi hingga kini dimana 4 diantaranya adalah milik TNI AU sedangkan dua lainnya milik Korea dimana salah satu penyebab dari kecelakaan kecelakaan tersebut adalah kesalahan pilot.

Kesalahan manusia sebagai bagian dari sebuah sistem.pada pesawat bisa terjadi dan salah satunya adalah dimana pilot melakukan manuver atau gerakan yang melebihi kemampuan dan kapabilitas pesawat.

Sehingga hubungan antara syllabus untuk mencetak penerbang yang diharapkan dengan kemampuan dan kapabilitas pesawat latih adalah sangat erat dan bisa menjadi dasar dari pemilihan pesawat latih.

Mudah mudahan.kecelakaan ini yang terakhir terlebih kita tengah menyiapkan pilot pilot pesawat tempur kita pada pesawat pesawat tempur yang akan mengisi kekuatan udara kita yaitu pesawat Dassault Rafale dan Boeing F-15 Strike Eagle II.

Turut berduka cita kepada TNI AU dan keluarga dari pilot T-50 TNI AU yang gugur dalam kecelakaan ini.

Referensi :

Satu Dua Tiga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun