Sehingga bila ada yang menilai kepindahan kantor pusat Boeing ke DC sebagai usaha mereka untuk membanting setir sedikit ke produk pertahanan mungkin akan terdengar lebih tepat daripada meninggalkan produk pesawat penumpang komersialnya terlebih pesaing yaitu Lockheed memang berkantor pusat juga di area DC.
Selain dekat dengan pusat pemerintahan, beberapa pihak juga menilai bahwa Boeing juga akan lebih dekat dengan Badan Penerbangan Amerika yaitu FAA sebagai badan yang salah satu tugasnya adalah mengeluarkan sertifikasi pesawat.
Program Boeing pada pesawat B-777 generasi ketiga yaitu B-777X masih dalam tahap sertifikasi yang cukup panjang dan hingga kini belum juga usai, beberapa kendala tidak hanya datang dari masalah pada pesawat itu sendiri tetapi juga masalah lain seperti kualitas produksi Boeing yang dinilai tidak baik sehingga beberapa produk pesawat yang dipertanyakan keselamatannya seperti Boeing B-787 dan KC-46 dan tak terlupakan masalah pada B-737 MAX nya.
Permasalahan demi permasalahan dihadapi oleh Boeing membuat salah satu produsen pesawat penumpang komersial terbesar didunia ini berada pada turbelensi yang cukup menggoncangkan mereka untuk waktu yang cukup panjang.
Pada persaingan dengan Airbus kini tertuju pada segmen Middle of The Market (MoM) yaitu pesawat dengan ukuran diantara narrowbody dan widebody, istilah ini diperkenalkan oleh Boeing pada tahun 2003.
MoM ini sebenarnya jika dalam ukuran dipresentasikan dengan pesawat seperti B-757 dan B-767 dari Boeing serta A-300/A-310 dari Airbus namun pesawat pesawat ini sudah tidak lagi diproduksi, selain itu untuk meraih efisiensi dibutuhkan mesin baru.
Jika diilustrasikan dengan pesawat yang kini ada, dapat dilihat dari pesawat dengan ukuran antara B-737 MAX 9 dengan B-787 800 pada Boeing sedangkan pada Airbus yaitu antara A-321 LR dengan A-330 800.
Boeing sendiri sebenarnya sudah menyiapkan konsep mereka untuk mengisi segmen MoM ini dengan program Boeing NMA atau New Midsize  Aircraft (beberapa pihak menyebutnya dengan B-797), namun program ini terhambat hingga kini dengan berbagai permasalahan yang dialami Boeing, sedangkan Airbus sudah menyiapkan A-321 XLR yang merupakan versi strech dari A-320 dengan kemampuan terbang sejauh 8,700 km dengan mesin yang baru dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar
Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam persaingan di segmen MoM ini pihak Boeing belum memiliki produknya.
Nah apakah dengan kepindahan ini Boeing di lokasi baru dapat lebih menenangkan para manajemen Boeing dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi Boeing serta tetap melanjutkan persaingan pada pesawat penumpang komersialnya ?
Kita tunggu dengan banyak berdoa untuk kemajuan Boeing di masa mendatang baik pada produk pertahanan nya maupun pesawat penumpang komersil nya.