Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menjadi "Responsible Traveler" untuk Wujudkan "Responsible Tourism"

6 Juni 2022   18:26 Diperbarui: 12 Juni 2022   19:45 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi milenial traveling. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Mungkin beberapa dari kita menganggap tidak penting sekali untuk menjadi wisatawan yang bertanggungjawab dan hanya melihat kegiatan dan tujuan kita berwisata ke destinasi wisata manapun tanpa memikirkan hal lainnya.

Kita mungkin juga tidak pernah menyadari bahwa kegiatan dan tujuan berwisata kita memiliki dampak pada semua hal yang berkaitan dengan destinasi wisata yang kita kunjungi, mulai dari dampak ekonomi, sosial hingga lingkungan.

Dampak dampak tersebut ada yang positif dan ada yang negatif serta ada yang berdampak pada jangka pendek hingga jangka panjang.

Tanpa kita sadari pula bahwa dengan berwisata ke destinasi wisata berarti kita sedang berada di daerah lain sehingga sering kita melupakan untuk menghormati dan menghargai semua apa yang terdapat pada destinasi wisata.

Perlu disadari bahwa destinasi wisata bukan lingkungan kita dimana biasanya kita bisa melakukan hal hal buruk.

Umtuk menjadi responsible tourist atau traveler tidak lah sulit tanpa mengetahui definisinya terlebih dahulu yaitu dengan memahami bahwa semua kegiatan dan tujuan berwisata kita memiiki dampak dampak seperti tersebut diatas.

Dengan kita memahami itu semua maka kita dapat lebih peka terhadap dampak positif yang harus dipertahankan dan ditingkatkan serta dampak negatif yang harus diminimalkan dan bahkan dihilangkan.

Sebagai contoh dengan kita berbelanja baik itu cinderamata atau hanya sekedar jajanan di toko kelontongan di destinasi wisata akan berdampak pada perekonomian masyarakat lokal.

Secreenshot Panduan (foto UNWTO.org)
Secreenshot Panduan (foto UNWTO.org)

Dampak ini bisa kita tingkatkan dengan merekomendasikannya ke lingkaran sosial kita sehingga makin banyak wisatawan berkunjung.

Contoh lain misalnya bila kita mengunjungi tempat tempat yang sakral dan memiliki sejarah, kita bisa menghormati aturan yang berlaku seperti berpakaian dan bersikap sopan.

Pada dampak lingkungan, kita bisa untuk tidak membuang sampah sembarangan dan meninggalkan sampah plastik, contoh lainnya tidak melakukan tindakan pengerusakan seperti vandalisme atau membuang air kecil di pepohonan dan lainnya.

Sebuah komite dari Organisasi PBB untuk Tourism (UNWTO) yaitu World Committee on Tourism Ethics (WCTE) telah merumuskan dan melakukan revisi panduan etik tourism yang disebut dengan Global Code of Ethics for Tourism sejak tahun 2005 (referensi satu).

Ada 7 hal yang terdapat pada panduan tersebut yaitu :

1. Honor your hosts and  our common heritage, menghormati tuan rumah dan segala warisan (sejarah, budaya, adat istiadat dan lainnya)

2. Protect our planet, menjaga planet kita (bumi)

3. Supporting local economy, memberikan kontribusi pada perekonomian lokal.

4. Travel Safely, melindungi diri kita selama beriwisata dalam hal kesehatan.

5. Be an Informed Tourist or Traveler, berwisata dengan menghormati  dan mentaati segala aturan, peraturan dan hukum yang berlaku.

6. Use digital platforms wisely, penggunaan akun sosial media dengan kehatian hatian bila mengupload foto dan  selfie.

7. Make tourism the force for good and set a good example to other traveler, jadikan kegiatan berwisata kita lebih berguna dan menjadi contoh bagi traveler lainnya.

Bila kita sudah menjadi responsible tourist atau traveler maka otomatis kita sudah ikut serta dalam menciptakan responsible tourism yang pada akhirnya akan terciptanya pula sustainable tourism dengan tiga pilar nya yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.

Tidak sulit kan menjadi wisatawan yang bertanggungjawab, hanya memerlukan niat untuk memulai dan konsistensi untuk melanjutkannya.

Untuk itu mulailah menjadi anggota komunitas pariwiisata dunia yang ikut dan berpartisipasi dengan traveler lain yang sudah memulai menjadi responsible traveler.

Kita tidak lagi hanya sekedar berwisata dan melakukan kegiatan yang menyenagkan kita saja di destinasi wisata, mari tingkatkan nilai dan kualitas liburan kita dengan memahami dampak dampak dari segala hal yang kita lakukan selama berlibur di destinasi wisata manapun di dunia.

Salam Responsible Tourism.

Referensi Satu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun