Kita semua tentunya setuju bahwa pantai adalah spot yang terbaik untuk menikmati pemandangan alam berupa birunya langit serta gradiasi warna matahari terbit dan terbenam, oleh karena itu tidak berlebihan jika menyebut pantai sebagai teras wisata.
Pantai juga sering digunakan sebagai tempat bermain anak anak yang membangun istana dari pasir dan lainnya, sedangkan kaum dewasa  banyak menjadikan pantai untuk berjemur atau membaca buku atau hanya sekedar chillout.
Bagi pasangan yang biasanya mengobrol di teras rumah, pantai dijadikan teras yang luas dan panjang sehingga bisa berjalan kaki sambil bergandengan tangan, sesuatu hal yang tak mungkin dilakukan di teras rumah.
Ya memang pantai merupakan tempat bagi semua kalangan serta untuk melakukan apa saja yang kita inginkan di alam terbuka.
Teras wisata ini pada kenyataannya tidak semua dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan tersebut melainkan hanya dijadikan sebagai pantai saja yang merupakan bagian dari lingkungan tempat tinggal masyarakat pesisir.
Sehingga bisa jadi adakalanya kita melihat hewan ternak berkeliaran di pantai dengan limbahnya, hal ini disebabkan karena lokasi lingkungan tempat tinggal mereka terletak persis di tepi pantai.
Hal lain yang memperburuk adalah sampah sampah baik yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar serta sampah dari laut yang terbawa ke daratan oleh angin terutama setelah musim angin barat yaitu antara bulan Desember hingga Februari.
Sampah sampah bisa terlihat menumpuk di pantai yang bisa berupa kayu, plastik hingga pecahan botol yang berbahaya jika kita menginjaknya, pemandangan ini bisa kita lihat ketika berkunjung ke pantai saat musim angin barat baru berakhir.
Kesadaran untuk membersihkan pantai terutama saat musim angin barat berakhir perlu digiatkan, tidak hanya oleh masyarakat saja tetapi juga sebaiknya wisatawan melalui program program seperti bhakti sosial dan sejenisnya.
Memang tidak ada salahnya melepaskan hewan hewan ternak mereka akan tetapi sangat disayangkan ketika daerah pesisir tempat tinggal mereka merupakan destinasi wisata yang memiliki potensi yang menjanjikan.
Pantai dapat memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat pesisir melalui kegiatan pariwisata seperti penyewaan alat renang, snorkeling, kios makanan dan minuman, cafe dan lainnya, pemikiran ini sebenarnya yang harus ditumbuhkan pada masyarakat di pesisir yang memiliki potensi pariwisata.
Selain daripada itu semua, layaknya sebuah teras rumah, pantai merupakan pemandangan pertama yang terlihat ketika wisatawan tiba dimana kesan pertama bisa menentukan segalanya termasuk juga pada keputusan wisatawan dalam hal lama waktu mereka akan berkunjung.
Oleh karena itu kesadaran wisata masyarakat juga diperlukan dalam hal pemanfaatan ruang di lingkungan mereka termasuk pantai dan sekitarnya.
Kehidupan sehari hari mereka memang sebuah keunikan akan tetapi bukankah akan lebih baik lagi bila lingkungan mereka seperti pantai  dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi kehidupan mereka sehari hari ?
Pada akhirnya pantai tidak hanya sekedar bagian dari lingkungan tempat tinggal bagi masyarkat di pesisir saja melainkan juga sebagai lahan usaha mereka yang dapat meningkatkan kehidupan mereka.
Salam Wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H