Amerika sebagai negara dengan kemampuan finansial yang lebih dari negara negara lain dalam pengembangan teknologi sudah terbukti selalu menjadi yang terdepan dalam hal pesawat perangnya baik melalui Angkatan Udara nya maupun kekuatan udara di Angkatan Lautnya (Naval Aviation).
Akan tetapi Amerika kini justru merasa terancam dengan kekuatan udara Tiongkok yang dinilai dapat menyaingi dan bahkan mengancam kemampuan pesawat pesawat tempurnya baik dari sisi penyerangan maupun pertahanan.
Kekuatan udara Tiongkok dengan pesawat J-20 dan J-31 sebagai contohnya diyakini oleh beberapa kalangan dapat menyaingi dan mengancam pesawat tempur generasi kelima mereka yaitu LM F-22 dan LM F-35, bahkan ada yang menyebut pesawat Tiongkok lainnya yaitu J-11 memiliki kecepatan yang melebihi LM F-22.
Pesawat tempur Shengyang J-11 menggunakan badan pesawat Sukhoi SU-30 namun diproduksi oleh Tiongkok dengan berbagai feature yang lebih canggih seperti pada sistem avionik nya, begitu pula pesawat Shengyang J-15 yang merupakan varian J-11 untuk dioperasikan dikapal induk mereka.
Selain itu kekuatan peluru kendali Tiongkok juga menjadi perhatian khusus oleh Amerika dimana daya jelajah peluru kendali Tiongkok tidak hanya bisa mengancam pangkalan militer Amerika yang tersebar dari kawasan Pasifik saja tetapi juga mengancam pertahanan negara Amerika.
Baca Juga : Sistem Hub and Spoke di dunia Kemiliteran.
Kekuatan udara Amerika pada Angkatan Lautnnya kini dapat dikatakan agak terlambat pada proses peremajaan kekuatan nya, hal ini dapat dilihat dari gap kekuatan pesawat F-14 Tomcat yang hingga kini belum dapat dikatakan terisi dengan penggantinya.
Pesawat F-14 Tomcat merupakan pesawat tempur yang secara khusus untuk menyergap dan engange dalam pertempuran udara dengan pesawat tempur lawan yang dapat mengancam kapal kapal perangnya termasuk kapal induk.
Gagalnya Amerika mengisi gap ini adalah karena dibatalkannya program Naval Advanced Tactical Fighter (NATF) dari Angkatan Laut Amerika yang ketika tahun 1980 an mendampingi program USAF yaitu Advanved Tactical Fighter (ATF) yang sekarang menjadi F-22, pihak Navy Amerika ketika itu menilai pesawat F-14 masih bisa dioperasikan hingga tahun 2015.
Kekuatan udara Angkatan Laut Amerika kini mencakup F-35C, F/A-18 Super Hornet dan A-6 Intruder sebagai pesawat attack dinilai belum maksimal terlebih pada jumlah kekuatan F-35C mereka yang tidak sebanyak F-14 dahulu serta beberapa kendala pada pembelian dan pengembangan lanjutan pada F-35 itu sendiri.