Dua proses yang kita harus lalui ketika melakukan perjalanan dengan pesawat terbang adalah naik ke pesawat (boarding) dan turun dari pesawat (deboarding) yang dapat dilihat sebagai sesuatu yang menyebalkan.
Kedua proses ini adakalanya menyebabkan pertikaian antar penumpang dan bahkan ada yang sampai pada saling lapor ke polisi. Hal ini dipicu ketidaksabaran penumpang yang selalu ingin cepat cepat duduk dan meninggalkan pesawat.
Ketika boarding berlangsung antrian terjadi justru didalam pesawat yaitu di lorong kabin karena beberapa penumpang meletakan bawaannya di ovethead bin, belum lagi penumpang ditengah dan aisle harus keluar dulu agar penumpang window duduk.
Ketika deboarding, antrian juga terjadi di lorong karena penumpang menurunkan bawaannya dari overhead bin walau pintu sudah terbuka sekalipun.
Masalah boarding dan deboarding sebenarnya bukan hanya masalah penumpang saja namun juga masalah bagi maskapai karena hal ini akan berdampak pada turnaround dari pesawatnya jika terlalu lama deboarding saat mendarat dan boarding kembali untuk keberangkatan selanjutnya.
Jika jeda waktu nya terlalu lama maka turnaround time nya semakin panjang yang dapat mengakibatkan keterlambatan keberangkatan yang akan juga berdampak pada penerbangan selanjutnya pada hari yang sama.
Maskapai menerapkan proses boarding berbeda beda dari satu maskapai dengan yang lainnya khususnya pada kelas ekonomi, ada yang memulai dari row belakang serta ada pula yang dimulai dari row depan. Namun masih kerap terjadi penumpukan atau antrian di lorong kabin.
Pabrikan Boeing pun sempat melakukan penelitian pada dua proses ini dimana jalan keluar yang mereka hasilkan adalah dengan membuka pintu belakang pesawat dimana hal ini dapat memotong lamanya waktu hingga 3-5 menit.
Namun tidak pada setiap saat dan pada setiap bandara kru membuka pintu belakang pesawat terlebih bila saat hujan atau pesawat berhenti / parkir jauh dari terminal.
Seorang ilmuwan bernama Jason Steffen melakukan simulasi melalui komputer untuk memperlancar kedua proses ini pada penerbangan yang kemudian pad tahun 2008 dia memperkenalkan metoda nya yang dikenal dengan The Steffen Perfect serta Metode Steffen.
Jason menguraikan metode nya ini dengan memulai proses boarding pada penumpang dari row belakang ke depan serta dengan urutan nomor genap kemudian ganjil, dimulai dari penumpang di window setelah itu diikuti penumpang ditengah dan akhirnya penumpang di aisle.
Metode ini secara gamblang memang akan dapat mengurangi antrian di lorong kabin namun banyak pihak yang mengatakan metode ini tidak bersahabat dengan penumpang keluarga dan grup yang umumnya boarding bersama sama.
Jason kemudian memodifikasi metode nya dengan memisahkan proses pada dua sisi kanan dan kiri namun tetap berdasarkan nomor genap dahulu kemudian ganjil akan tetapi hingga kini belum ada maskapai yang mengunakan metode nya ini.
Maskapai Southwest menerapkan metode yang berbeda dari maskapai lainnya yaitu dengan tidak memberikan nomor tempat duduk kepada penumpangnya sehingga penumpang dapat duduk dimana saja yang mereka inginkan, namun Southwest mengkelompokan penumpangnya saat proses boarding.
Ada tiga kelompok yaitu A,B, dan C yang masing masing kelompok diberi penomoran dari 1-60 dimana kelompok A terlebih dahulu boarding dan diikuti kelompok B dan C dengan pengecualian kepada penumpang yang prioritas seperti penumpang yang membutuhkan pelayanan khusus dimana mereka didahulukan masuk ke pesawat.
Namun demikian proses boarding dan deboarding masih dan mungkin akan selalu menjadi sesuatu proses yang dapat memicu stres pada penumpangnya terutama pada pesawat lorong satu berukuran sedang seperti pesawat Airbus A-320 dan Boeing B-737.
Beberapa hal yang dapat mengurangi stress mungkin dengan hal hal berikut :
1. Bila overhead bin pada tempat duduk kita penuh, usahakan untuk menempatkan di overhead bin yang masih tersedia ruang nya sehingga tidak menyebabkan antrian penumpang lainnya di lorong. Apabila sudah penuh semua, ada baiknya meminta bantuan kepada flight attendant untuk penempatan bawaan kita ketimbang berdiri lama di lorong untuk mencari overhead bin yang masih tersedia.
2. Apabila memungkinkan untuk menggabungkan bawaan menjadi satu tas/bawaan sehingga tidak merepotkan kita sendiri saat menempatkannya di overhead bin.
3. Tidak perlu terburu buru untuk boarding dan deboarding karena pada dasarnya kita sudah dapat nomor kursi serta juga sudah tiba di tujuan.
Terbang merupakan kegiatan yang menyenangkan terlebih bila kita sedang melakukan perjalanan liburan ataupun pulang kampung untuk bertemu dengan sanak keluarga.
Memang belum atau tidak adanya panduan khusus yang baku pada proses boarding dan deboarding, pihak maskapai pun berbeda beda menerapkan proses kedua ini, oleh karena itu hanya meninggalkan etika, toleransi dan kebijakan dari masing masing penumpang.
Namun kesabaran akan selalu menjadi jalan keluar, kita sudah mendapat nomor kursi dan juga sudah tiba di tujuan, apalagi yang menjadi dasar bagi kita untuk terburu buru ? selain itu masih ada pilihan kelas utama dan bisnis.
Happy Flying
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H