Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Penerbangan Red-Eye dan Cara Mengantisipasinya

21 Maret 2022   17:40 Diperbarui: 21 Maret 2022   17:52 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terbang Malam (OranFire Blade/pixabay.com)

Jika kita terbang dari Jakarta ke Papua yang berangkat pada malam hari dan tiba di awal hari berikut nya dengan harapan kita akan memiliki satu hari penuh di tujuan untuk melakukan kegiatan kita.


Nmun penerbangan pada waktu ini akan mengganggu waktu tidur malam kita karena waktu penerbangan yang sebenarnya sama lamanya dengan waktu istirahat malam kita tapi karena diselingi oleh beberapa aktivitas lainnya mulai dari proses check in dan menunggu hingga selama berada di pesawat.


Dan ketika tiba di bandara tujuan, kita akan sedikit merasa lelah dan kurang tidur yang dtandai dengan mata merah serta iritasi. Keadaan mata merah tersebut lah yang melatarbelakangi penyebutan red-eye flight ini.


Harapan untiuk dapat melakukan kegiatan di tempat tujuan selama satu hari juga akan tergganggu karena rasa lelah dan kurang tidur ini selain itu alasan untuk menghemat biaya tiket dan penginapan pada malam itu juga akan terasa lebih sedikit manfaatnya.


Gangguan gangguan selama penerbangan merupakan faktor penyebab dari kurangnya tidur kita seperti saat flight attendant mulai dengan layanan makan dan minum, aktivitas dari para penumpang lain dan lainnya.


Alasan untuk memilih penerbangan red-flight atau juga dikenal dengan overnight flight ini akan tergantung dari keadaan pada waktu iti serta individu masing masing seperti ketersediaan penerbangan yang hanya pada jam tersebut seperti pada penerbangan dari Jakarta ke Papua serta alasan untuk menghemat biaya tiket dan penginapan.


Dari sisi maskapai, utilitas pesawat bisa menjadi salah satu latarbelakang dimana pesawat akan lebih dioperasikan pada jalur jalur pendek di hari tersebut,  pergantian awal kru kabin serta menghindari kesibukan dan trafik pada bandara keberangkatan.


Beberapa maskapai dunia juga mengoperasikan red-eye flight ini seperti penerbangan dari Hong Kong ke Seoul, Hong Kong ke Tokyo Narita serta dari Manila ke Korea Selatan dan Jepang.


Jika ketersediaan penerbangan hanya meninggalkan pilihan berupa red-eye flight ada beberapa hal yang dapat menimalkan efek mata merah dan kelelahan saat tiba di tujuan adalah: 


1. Makan malam sebelum penerbangan akan memberikan waktu yang lebih kepada kita selama berada di pesawat, kita dapat langsung mencoba memejamkan mata tanpa diganggu oleh layanan makanan dari flight attendant.
2. Bila kita tipe orang yang sering ke toilet untuk hal yang pertama atau kedua, maka ada baiknya kita memilih tempat duduk di lorong sehingga tidak mengganggu penumpang lain bila kita duduk di dekat jendela atau ditengah.
3. Bila memang kita tidak mendapat tempat duduk di lorong, usahakan untuk ke toilet untuk alasan pertama pada satu jam pertama sehingga tidak menggangu penumpang lainnya disebelah kita nantinya.
4. Gunakan penutup mata karena beberapa studi menunjukan bahwa blue light pada kabin pesawat justru mempersulit kita untuk tertidur.
5. Gunakan headphone dengan noise reduction sehingga suara mesin pesawat dan hiruk pikuk kabin dapat direduksi dan membantu kita tidur.
6. Hindari tenpat duduk paling belakang yang biasa nya terjadinya pembicaraan antar flight attendant utamanya girls' tak.
7. Pilih pakaian yang tidak terlalu merepotkan seperti long coat dan lainnya namun cukup untuk menghangatkan badan.
8. Minum air putih secukupnya.
9. Saat tiba di tujuan, usahakan untuk berada di bawah sinar matahari untuk membangunnya seluruh tubuh kita terutama otak kita.


Akan tetapi beberapa ahli kesehatan tidak menyarankan memilih red-eye flight ini karena akan memberikan efek pada kesehatan pada jangka panjang, jadi usahakan untuk tidak sering sering memilih red-eye flight ini terlebih untuk alasan menghemat biaya penginapan dimana akan tidak sebanding dengan perawatan di rumah sakit ketika efek nya mulai mengganggu kesehatan.


Sebagai informasi tambahan, penerbangan red-flight sering dipertunjukan pada film film seperti Flightplan nya JodIe Foster yang terbang dari benua Eropa ke Amerika serta Catch me if you can  yang dibintangi Tom Hanks dan Leonardo de Caprio.

Referensi :

Satu Dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun