ETOPS juga berlaku pada penerbangan di Samudra Pasifik baik sisi utara maupun selatan seperti pada penerbangan Los Angeles ke Tokyo dan Los Angeles Hawaii.
Jadi tidak semua pesawat jet bermesin dua dan maskapai diizinkan terbang melintasi samudra bila tidak memiliki sertifikat ETOPS, hal ini adalah salah satu bukti bahwa Otoritas Penerbangan Sipil Dunia tetap menempatkan keselamatan di tempat teratas tanpa melihat seberapa canggih dan jauh pesawat dapat terbang.
Industri aviasi tidak hanya mengenai penerapan teknologi dan transportasi saja tapi juga keselamatan, pesawat terbang memang didesain dengan pertimbangan keselamatan dan kenyamanan tapi pesawat juga dituntut untuk dapat terbang dalam kondisi apapun, bukan hanya dalam kondisi cuaca tapi juga kondisi yang ditimbulkan dari pengoperasian pesawat itu sendiri.
Nah bagi yang sudah memiliki kepercayaan yang tinggi pada pesawat, ada baiknya pula mengetahui sertifikat ETOPS apa yang dimiliki pesawat yang menerbangkan kita karena setiap model pesawat memiliki sertiifikasi yang berbeda pula contohnya pesawat Airbus A-350 memiliki ETOPS-370 yang berarti pesawat bisa terbang dengan hanya satu mesin selama 370 menit atau 3 jam 10 menit.
Dan bagi yang takut terbang, kini diharapkan jadi semakin yakin bahwa pada industri aviasi, faktor keselamatan tetap yang utama, tidak hanya bagi pabrikan pesawat atau maskapai saja tapi juga Badan Penerbangan Internasional yang sangat memikirkan keselamatan pengguna transportasi udara ini.
Kita serahkan semua kepada Yang Kuasa sebagai Pemilik dari semua yang ada di dunia ini dengan selalu berdoa untuk diberikan perlindungan selama penerbangan.
Nikmati penerbangan dan pemandangan dari udara dan mensyukuri nya, angkasa itu sangat indah dan menyenangkan, seperti pada quote ini
The air up there in the clouds is very pure and fine, bracing and delicious. And why shouldn't it be? --it is the same the angels breathe (Mark Twain)
Referensi :
Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H