Dengan melihat para pemiik kapal wisata sebagai calon pelanggan, kita juga bisa mengetahui pada segmen wisata mana mereka berada sehingga kita menyesuaikannya dengan kualitas fasilitas dan layanan kita nanti.
Untuk membangun marina, kita memerlukan izin dari kementrian perhubungan, kelautan dan perikanan, serta lingkungan hidup.
Lahan yang diperlukan tidak selamanya harus mencakup seluruh pulau bisa juga hanya pada sisi pantai dan pesisir dan bila masih tersisa lahan bisa dijadikan kebun atau farm untuk ditanami berbagai vegetasi.
2. Private Island
Untuk pulau dengan ukuran kecil hingga sedang bisa disulap menjadi private island dengan berbagai fasilitas dan layanan yang mirip dengan marina dengan beberapa tambahan seperti kapal speedboat untuk transportasi tamu dan barang serta layanan keamanan 24 jam. Singkatnya, kita menyediakan layanan all inclusive.
Dan sesuai dengan namanya, private island, maka kita hanya akan menerima tamu secara terbatas, tidak mencampurkan satu grup dengan lainnya pada waktu yang bersamaan serta menerapkan konsep ramah lingkungan mulai dari penggunaan tata surya sebagai tenaga listrik hingga pengelolahan limbah. Misal, menjadi pupuk untuk kebun yang kita kelola di pulau tersebut dengan begitu kita juga menjadi penghasil bahan dasar makanan untuk para tamu.
3. Resort Island
Jika kita memiliki dana lebih serta banyak pihak ataupun partner yang juga ingin membuka bisnis di pariwisata, kita bisa membangun resort island.
Seperti apa resort island itu?
Resort island merupakan kawasan yang umumnya merupakan pulau dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan wisata yang lengkap mulai dari akomodasi, hiburan, tourist attractions, sports seperti lapangan golf, tenis, diving, dan lainnya.
Contoh resort island adalah Bali, jadi bila kita ingin mengembangkan new Bali ada baiknya untuk menjadikan Bali sebagai percontohan dari Resort Island.
Oleh karena prinsip nya sama dengan membangun kawasan hunian atau bisnis pada umumnya maka diperlukan rencana yang matang seperti mapping untuk masing masing fasilitas dan pendukung sehingga kegiatan wisata tidak juga terfokus pada satu distrik saja.
Bila lembah atau valley pilihan kita, maka kawasan seperti puncak dan Ubud di Bali bisa menjadi referrence point, namun karena pada umumnya lansekap lembah tidak rata maka kita perlu memikirikan beberapa hal seperti penempatan hotel di tempat tertinggi untuk dapat memberikan pemandangan ke seluruh kawasan bagi para tamu, selain hotel juga restoran dan sunset/sunrise point bila lokasi dari lembah tersebut memungkinkan.