Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengenal Nuclear Deterrent, Nuclear Triad dan Nuclear Warfare

5 Maret 2022   15:08 Diperbarui: 5 Maret 2022   16:10 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar sebutan saja mungkin sudah menakutkan terlebih dengan melihat kejadian dalam sejarah dunia dimana penggunaan bom atom dijatuhkan di dua kota di Jepang yang mengakhiri Perang Dunia 2.

Nuclear Deterrent sebenarnya berprinsip pada teori deterrent atau pencegahan dari sebuah pihak kepada pihak lain dari sebuah aksi yang dapat membahayakan, dengan begitu bila ada pihak atau negara yang memberi tekanan yang membahayakan pihak atau negara nya maka pihak atau negara tersebut akan menggunakan teori ini.

Namun karena adanya penggunaan nuclear sebagai senjata yang memusnahkan terkadang dilihat sebagai hal yang justru membahayakan, mengancam perdamaian dunia.

Nuclear disini bisa dimaknai sebagai alat bargaining sebuah pihak/negara sehingga pesan dari satu pihak/negara teehadap pihak/negara lain bahwa akan ada konswekensi yang lebih berat dari aksi yang akan dilakukannya, sehingga serangan atau peperangan dapat terhindari.

Nuclear deterrent dilihat sebagai langkah defensif bagi negaranya serta preventif dari terjadinya peperangan yang lebih besar skalnya baik melalui darat, laut dan udara.

Persenjataan nuclear atau nuclear weaponry menurut website politics.co dimiliki oleh 9 negara pada tahun 2021 dengan Rusia yang terbanyak memiliki rudal berkepala nuklir dengan jumlah 6,375 buah kemudian diikuti oleh Amerika dengan 5,800 dan Tiongkok dengan 320 buah sedangkan Korea Utara menjadi negara dengan jumlah paling sedikit dengan sekitar 30-40 buah.

Istilah Nuclear Deterrent sebenarnya untuk menggambarkan keadaan saat Perang Dingin antara Amerika dan Soviet namun ternyata maih berlanjut ketika Soviet bubar dan negara yang mengembangkan persenjataan nuklir pun juga bertambah.

Lahirnya ICBM atau Intercontinental Ballistic Missile pada tahun 1957 oleh Soviet dan SLBM atau Submarine Launched Ballistic Missile oleh Jerman yang memungkinan peluncuran peluru kendali jarak jauh oleh negara negara kuat seperti Amerika dan Soviet dikembangkan menjadi peluru kendali berkepala nuklir.

Sehingga tidak hanya dengan penjatuhan bom seperti pada perang dunia 2 tapi juga dengan peluncuran peluru kendali dari darat maupun laut.

Dari sinilah terciptanya apa yang dinamakan dengan Nuclear Triad sebagai struktur dari tiga kekuatan militer berupa peluncuruan dari darat (ICBM), peluncuran dari kapal selam (SLBM) dan penjatuhan bom dari pesawat pembom strategik, hal inilah yang menjadikan alasan mengapa pesawat pembom masih dianggap perlu dan penting bagi negara negara yang memiliki Nuclear Triad ini seperti Amerika, Rusia ,Tiongkok dan Inggris serta Peramcis.

Tujuan dari Nuclear Triad ini adalah nuclear deterrent dalam konteks nuclear warfare (peperangan nuklir) dimana bila sebuah negara menyerang instalasi nuklir satu negara dengan persenjataan nuklirnya atau disebut dengan first strike, maka negara yang diserang masih memiliki kekuatan lain untuk melakukan serangan balik atau disebut sebagai second strike.

Kekhawatiran para negara negara didunia akan perkembangan persenjataan nuklir ini melahirkan kesepakatan yang dinamakan Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons yang lebih dikenal dengan Non-Proliferation Treaty ( NPT) pada tanggal 1 Juli 1968 yang bertujuan untuk menghindari penggunaan persenjataan dan teknologi nuklir dan ditandatangani lebih dari 40 negara termasuk negara negara yang memiliki persenjataan nuklir.

Pada beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia meningkatkan kesiagaan Nuklir nya sebagai respon terhadap berbagai tekanan dari beberapa negara, hal ini juga bisa dikatakan bahwa Presiden Rusia menggunakan teori nuclear detetrent sebagai alat bargaining dengan pesan bahwa Rusia akan menyerang balik dengan kekutan yang memiliki dampak yang lebih besar lagi dengan tujuan untuk membuat negara negara yang menekannya berhenti.

Namun kekhawatiran dunia akan penggunaan persenjataan nuklir bila pecah perang dunia 3 sepertinya tidak sepenuhnya bisa dikatakan iya namun kecil kemungkinannya dengan mengingat makna dari nuclear deterrent itu sendiri yang tidak sama dan justru berlawanan dengan nuclear warfare.

Jika pecah peperangan yang akan melibatkan banyak negara, mudah mudahan tidak, peperangan konvensional masih akan menjadi jenis peperangan yang terjadi dengan penggunaan alat perang seperti pesawat, kendaraan tempur dan kapal perang.

Akan tetapi bukan perang konvensional biasa jika melibatkan negara negara maju karena penggunaan teknologi terkini meningkatkan skala pula jenis peperangan electromagnetic warefare dengan melemahkan jaringan komunikasi lawan melalui gangguan atau jamming spektrum pada gelombang gelombang frekwensi komunikasi dan radar lawan.

Perkembangan electric warfare juga sama.pesatmya dengan nuklir dan dalam peperangan konvesional kini menjadi salah satu komponen penting bagi pihak militer.

Electric Warfare dalam sejarahnya juga membuat Rusia kalah dalam pertempuran Tsushima pada tanggal 27-28 Mei 1905 akibat Petinggi Militer Rusia menolak permintaan dari kapten kapal perang mereka  untuk menggaggu komunikasi armada Jepang dengan Markasnya setelah lokasi armada mereka diketahui oleh salah satu kapal perang Jepang dan sebagai akibatnya Rusia banyak kehilangan kapal perangnya dan kalah dalam pertempuran Tsushima.

Mudah mudah an kedua baik itu perang nuklir dan perang konvensional tidak terjadi dan juga Perang Dunia 3 , para negara yang memiliki kekuatan nuklir juga menyadari kerusakan yang akan terjadi bila terjadi perang nuklir.

Referensi :

1.https://www.politics.co.uk/reference/nuclear-deterrence/

2.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Electronic_warfare

3.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nuclear_triad

4.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Deterrence_theory

5.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nuclear_warfare

6.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Treaty_on_the_Non-Proliferation_of_Nuclear_Weapons

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun