Beberapa dari kita mungkin sudah pernah melihat pesawat terbang melintas di angkasa dengan melakukan formasi atau bahkan melakukan manuver yang terlihat sangat berbahaya, pertunjukan di udara tersebut bernama aerobatik.
Pada hari hari besar seperti Hari Kemerdekaan RI dan Hari TNI biasanya dipertunjukan atraksi udara berupa formasi udara dan juga aerobatics.
Pertunjukan aerobatik ini yang umumnya melibatkan empat hingga dua puluh pesawat terbang dengan beragam manuver seperti membuat lingkaran (loop) , berputar putar 360 derajat pada garis horizontal (rolls), spin dengan keadaan pesawat seperti stall serta membentuk garis baik secara vertikal maupun horizontal.
Adakalanya pula pesawat-pesawat aerobatics ini meninggalkan asap dari masing masing pesawat hingga terlihat warna warni dari formasi pesawat, hal ini selain juga menambah daya tarik juga memberikan informasi arah pesawat pesawat tersebut.
Pertunjukan aerobatik biasanya juga dilakukan jauh dari para pengunjung dan penonton untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama pertunjukan udara berlangsung.
Kita akan melihat kemampuan para penerbang pesawat dalam melakukan manuver penerbangan di udara yang tidak lazim  pada umumnya serta dapat membuat jantung berdebar debar bagi yang menyaksikannya.
Oleh karena itu pula untuk menjadi pilot aerobatics diperlukan keahlian khusus dan latihan khusus yang tidak sebentar pula untuk benar benar dapat menerbangkan pesawat aerobatics ini terutama dalam menghadapi G-Force.
Tidak semua jenis pesawat pula dapat melakukan aerobatics ini oleh karena pada manuver yang dilakukannya akan membawa stress pada struktur pesawat seperti saat membuat garis vertikal dan horizontal namun pada dasarnya semua tipe pesawat baik itu bersayap tetap, putar dan bahkan glider dapat melakukan aerobatics selama pesawat tersebut sesuai dengan kriteria pada kategori pesawat aerobatics ini.
Ada dua kategori pesawat yang secara khusus untuk penerbangan aerobatics ini yang dapat berupa pesawat bersayap tetap maupun putar, kedua kategori pesawat tersebut adalah aerobatic capable dan specialist aerobatics.
Pada kategori capable aerobatics, jenis pesawatnya dapat mengangkut penumpang dan melakukan aerobatics seperti pesawat Cessna 152 sedangkan specialist aerobatics secara khusus hanya untuk kegiatan aerobatics itu sendiri baik untuk latihan atau pada pertunujukan atau demonstrasi, contohnya pesawat Extra EA-200 buatan pabrikan Extra Flugzeugbau dari Jerman.
Sejarah dan Perkembangan
Cikal bakal dari aerobatics berawal ketika seorang test pilot untuk pabrikan Louis Blriot di Perancis bernama Adolphe Pgoud terbang dengan posisi terbalik (inverted) pada tanggal 1 September 1913, walau beberapa pihak ada juga yang mengatakan bahwa Wright Bersaudara yang memulai aerobatics ini saat mereka melakukan  putaran 360 derajat dengan posisi salah satu sayap lebih tinggi dari satunya atau banking.