Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Sanksi Kepada Rusia Semakin Nyata ?

25 Februari 2022   23:34 Diperbarui: 26 Februari 2022   01:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi pada Rusia (foto: pixabay.com)

Sanksi ekonomi terhadap Rusia sebagai akibat penyerangan ke Ukraina sepertinya sudah akan dimulai dalam hal ini pada industri aviasi Rusia.


Dewan Uni Eropa mengadakan pertemuan pada tanggal 25 Februari 2022 untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia berupa pelarangan penjualan pesawat , suku cadang dan perlengkapan lainnya.


Hal ini akan memukul industri aviasi Rusia dan pada akhirnya akan mengganggu perekonomian Rusia karena terganggunya konektivitas udaranya.


Ada terdapat setidaknya lebih dari 20 maskapai di Rusia saat ini dan dapat dikatakan hampir semua maskapai menggunakan pesawat buatan luar Rusia yaitu Airbus dan Boeing, ATR, Bombardier dan lainnya.


Pada maskapai utama Rusia yaitu Aeroflot, Aurora (milik Aeroflot), Nordstar, Pegas Fly, Red Wings Airlines, Rossiya, S7 Airlines, Utair, Ural Airlines, Yakutia Airlines dan Yamal Airlubes, mengoperasikan pesawat pesawat buatan non Rusia terutama pesawat keluarga Airbus A-320 seperti A-319 dan A-320 serta dari Boeing pada keluarga B-737 nya .


Sedangkan pada maskapai charter dan VIP juga bamyak menggunakan pesawat buatan non Rusia seperti pesawat besutan Bombardier Aviation (Kanada) Hawker Beechcraft (Amerika) Dassault Falcon (Perancis) yaitu pesawat Dassault Facon.


Hal serupa juga pada maskapai kargo yang juga banyak menggunakan pesawat kargo atau freighter buatan luar Rusia, sebut saja Aeroflot Cargo yang menggunakan Mcdonnell Douglas MD-11 F, kemudian maskapai Air Bridge Cargo yang mengoperasikan Boeing B-747 400ERF, B-747 8 F, dan B-777 200 F.


Para maskapai Rusia memang banyak yang masih bergantung dengan pabrikan pesawat non Rusia sedangkan program Pemerintah untuk memajukan industri kedirgantaraan masih tengah berlangsung dan belum banyak memproduksi pesawat jet penumpang (airliner).


Pesawat Irkut MC 21 misalnya yang merupakan pesawat jetliner satu lorong bermesin dua masih dalam tahap produksi dan direncanakan baru mulai digunakan oleh Rossiya Airlines pada September tahun ini.


Pesawat Irkut MC-21 merupakan desain dari pabrikan Rusia yaitu Yakovlev Design Bearau dan diproduksi oleh United Aircraft Corporation dimana Pemerintah Rusia sebagai pemegang saham terbanyak.

Pengembangan pesawat ini dimulai sejak tahun 2007 dan mengalami banyak halangan yang mengakibatkan keterlambatan pada tahap pengembangannya, baru pada tahun 2017 pesawat MC-21 300 berhasil melakukan penerbangan pertamanya.


Pada pabrikan lainnya, Sukhoi dengan Superjet 100 belum bisa menarik perhatian para maskapai di Rusia dimana hanya empat maskapai yang menggunakan pesawat ini yaitu Aeroflot, Yamal Airlines, Gazpromavia dan Azimuth.


Pada pabrikan peninggalan Soviet yaitu Ilyushin juga tidak menunjukan penjualan yang dapat mendongkrak industri kedirgantaraan Rusia, misalnya pesawat Ilyushin Il-96 yang merupakan jetliner berbadan lebar bermesin empat hanya terjual 30 unit sejak diperkenalkan pada tahun 1992.


Pesawat ini merupakan pesawat yang digunakan sebagai pesawat kepresidenan Rusia saat ini.


Apabila sanksi ini benar benar berlaku maka dapat dipastikan akan banyak pesawat maskapai yang tidak dapat terbang melayani penumpang dan kargo karena tidak ada suku cadang ketika mengalami kerusakan.


Dan ketika pesanan pesawat pesawat baru oleh para maskapai Rusia juga terkena sanksi akan menambah keadaan semakin parah.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun