Pengembangan pesawat ini dimulai sejak tahun 2007 dan mengalami banyak halangan yang mengakibatkan keterlambatan pada tahap pengembangannya, baru pada tahun 2017 pesawat MC-21 300 berhasil melakukan penerbangan pertamanya.
Pada pabrikan lainnya, Sukhoi dengan Superjet 100 belum bisa menarik perhatian para maskapai di Rusia dimana hanya empat maskapai yang menggunakan pesawat ini yaitu Aeroflot, Yamal Airlines, Gazpromavia dan Azimuth.
Pada pabrikan peninggalan Soviet yaitu Ilyushin juga tidak menunjukan penjualan yang dapat mendongkrak industri kedirgantaraan Rusia, misalnya pesawat Ilyushin Il-96 yang merupakan jetliner berbadan lebar bermesin empat hanya terjual 30 unit sejak diperkenalkan pada tahun 1992.
Pesawat ini merupakan pesawat yang digunakan sebagai pesawat kepresidenan Rusia saat ini.
Apabila sanksi ini benar benar berlaku maka dapat dipastikan akan banyak pesawat maskapai yang tidak dapat terbang melayani penumpang dan kargo karena tidak ada suku cadang ketika mengalami kerusakan.
Dan ketika pesanan pesawat pesawat baru oleh para maskapai Rusia juga terkena sanksi akan menambah keadaan semakin parah.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H