Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Analisis Terbaru dan Harapan Penemuan MH370

25 Februari 2022   18:03 Diperbarui: 26 Februari 2022   18:40 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Boeing B777-200ER dengan nomor registrasi 9M-MRO dari maskapai Malaysia Airlines hilang pada 8 Maret 2014 (Laurent ERRERA from L'Union, France/Wikimedia

Pesawat Boeing B777-200ER dengan nomor registrasi 9M-MRO dari maskapai Malaysia Airlines yang hilang pada 8 Maret 2014 masih menjadi misteri terbesar dalam industri aviasi dunia.

Setelah sekitar 4 tahun dilakukan pencarian besar-besaran yang melibatkan banyak pihak dan negara serta menelan biaya hingga jutaan Dollar, belum juga dapat menemukan lokasi pesawat yang diduga jatuh di Samudera Hindia itu.

Namun, pada akhir tahun 2021 seorang aerospace engineer dari Inggris, Richard Godfrey, mengejutkan dunia dengan analisisnya yang dia yakini dapat menemukan lokasi MH370.

Analisis pria yang tinggal di Frankfurt, Jerman, ini berdasarkan gangguan pada sinyal radio telekomunikasi pada hari saat menghilangnya MH370. Gangguan pada sinyal tersebut terjadi ketika pesawat melintasi sebuah gelombang sinyal radio.

Richard Godfrey tidak hanya yakin akan keberadaan MH370 saja tapi juga jalur penerbangan MH370 secara detail berdasarkan gangguan-gangguan pada gelombang sinyal radio pada malam menghilangnya MH370.

Pada kanal 60 Minutes ABC News Australia di Youtube, Richard sempat mengungkapkan bahwa MH370 sempat melakukan holding pattern selama 20 menit diatas Samudera Hindia bagian selatan ini.

Holding pattern pada dunia penerbangan dilakukan bila pesawat harus menunggu clerance untuk mendarat dengan terbang (berputar-putar) dalam zona yang khusus untuk keperluan tersebut.

Pada MH370 sangat tidak lazim dilakukan selain karena pesawat tidak pada status menunggu clearance juga lokasi saat itu yang tidak adanya bandara di dekat zona tersebut, terlebih lokasi di Samudera Hindia bagian selatan yang bukan zona penerbangan padat dan bahkan sangat jarang dijadikan rute penerbangan.

Richard Godfrey mengungkapan pendapatnya mengenai holding pattern ini. Dia mengatakan ada beberapa kemungkinan mengapa melakukan pilot melakukan demikian.

Pertama, karena untuk berpikir sebelum memutuskan selanjutnya serta, kedua, tidak menutup kemungkinan sang pilot sedang melakukan komunikasi dengan Pemerintah Malaysia.

Hal terakhir ini bisa memguatkan dugaan yang selama ini beredar mengenai sang captain pilot tersebut.

Selain itu pada analisisnya Richard Godfrey juga memperkecil cakupan pencarian dari yang sebelumnya seluas 120,000 km2 pada pencarian resmi menjadi hanya 300 km2.

Analisis ini membawa harapan baru tentunya bagi keluarga dari 227 penumpang dan 12 kru pesawat MH370 yang dari mereka sangat mendukung dan yakin pada analisis Richard Godfrey.

Analisis ini sudah diserahkan kepada Pemerintah Malaysia, walau demikian untuk melakukan pencarian kembali akan tergantung kepada Pemerintah Malaysia sebagai pihak yang memiliki otoritas tersebut.

Pesawat Boeing B777-200ER merupakan salah satu dari sekian banyak pesawat di dunia yang hilang dan belum ditemukan hingga kini di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Berdasarkan data dari website aviation-safety.net yang memang berfokus kepada kecelakaan pesawat serta dari wikipedia, dimana disebutkan bahwa sejak tahun 1948 hingga kini terdapat 90 lebih pesawat hilang yang ditetapkan sebagai pesawat hilang.

Definisi pesawat hilang disini menurut Badan Aviasi Sipil Dunia (ICAO) ketika pencarian resmi telah dilakukan tidak ditemukan badan atau serpihan dari pesawat tersebut.

Jenis pesawat dalam daftar tersebut mencakup pesawat yang dioperasikan sipil maupun militer, tepatnya ada sebanyak 26 pesawat penumpang, 19 pesawat militer, 19 pesawat kargo dan sisanya merupakan pesawat yang dioperasikan pribadi (private dan charter) serta dengan lokasi bervariasi mulai dari laut, darat dan pegunungan.

Dari daftar pesawat yang hilang tersebut ada dua pesawat yang hilang di Indonesia yaitu pesawat Douglas C-47/ DC-3 milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-542 yang jatuh di laut dalam penerbangan dari Surabaya ke Balikpapan pada tanggal 3 Februari 1961.

Mengutip dari database dari aviation-safety.net, pesawat diawaki oleh 5 orang kru dan 21 penumpang dan tidak ditemukan tanda-tanda dari pesawat.

Pesawat kedua adalah pesawat de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter Milik maskapai Merpati Nusantara Airlines yang terjadi pada tanggal 10 Januari 1995 dalam penerbangan dari Bima, Nusa Tenggara Barat menuju Ruteng, Nusa Tenggara Timur dengan nomor penerbangan MZ-6715.

Website aviation-safety.net menyebutkan terdapat 4 orang kru dan 14 orang penumpang dalam pesawat tersebut dan diperkirakan jatuh ke laut.

Langit memang lah luas dan karena luasnya tersebut bisa menjadi area dari jutaan penerbangan yang mengangkut miliaran orang dan berjuta-juta ton kargo setiap tahunnya, tapi juga bisa menjadi tempat yang misteri pula.

Tabrakan di udara antar pesawat bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi di langit yang luas itu pula.

Misteri pada dunia aviasi juga misteri Ilahi yang tak satu pun dari kita bisa mengetahui pasti apa yang di belakang dan di depan dari setiap perjalanan hidup dan begitu pula pada setiap rute penerbangan.

Kita bisa berharap dan berdoa agar semua yang menjadi korban dapat diterima di sisi-Nya serta tetap berusaha.

Kehendak Sang Pencipta tak dapat kita lawan namun adakalanya Sang Pencipta memberikan tanda tanda untuk kita menemukan jalan, dan bisa jadi melalui gangguan pada gelombang radio telekomunikasi dapat menemukan lokasi MH370.

Mudah-mudahan pula analisis Richrd Godfrey ini dapat membantu untuk menemukan MH370.

Referensi

Satu Dua Tiga Empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun