Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menanti Langit Hijau di IKN

23 Februari 2022   16:11 Diperbarui: 23 Februari 2022   16:15 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Drone (JonasF/pixabay.com)

Pernyataan berupa ajakan dari Presiden Republik Indonesia bapak Joko Widodo yang mengatakan bagi yang suka kendaraan berbahan bakar fosil untuk jangan pindah ke IKN sekaligus mengajak pindah ke IKN pada yang suka berjalan kaki dan bersepeda sungguh menarik.

Ajakan beliau selengkapnya bisa di lihat di kompas.tv disini


Pernyataan beliau mengindikasikan bahwa IKN akan menjadi kota hijau, bersih dari polusi dan emisi co2 dari kendaraan berbahan bakar fosil.


Apakah ajakan ini hanya berlaku untuk transportasi darat, bagaimana dengan angkutan udara, apakah langit Nusantara akan hijau juga ?


Apabila iya maka kita akan melihat penerapan teknologi pada penerbangan yang kini banyak kota yang sudah pula bersiap menyambutnya.


Ya teknologi itu bernama Urban Air Mobility yang menggunakan drone menjadi alat transportasi perkotaan dimasa mendatang dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil tapi listrik.


Singapura diberitakan akan mulai menyediakan layanan ini tahun depan untuk para turisnya, begitu pula kota Dubai.


Mari kita berkenalan sedikir dengan Urban Air Mobility ini atau Mobilitas Udara Perkotaan.


Urban Air Mobility adalah sistem transportasi udara yang menggunakan jenis pesawat yang dapat mengangkut orang dan barang dan terbang rendah di area perkotaan dengan menggunakan tenaga listrik.


Sistem ini sebagai jawaban dari prediksi akan meningkatnya jumlah orang yang akan tinggal di perkotaan yang akan membawa dampak pada kepadatan transportasi darat.


Semakin banyaknya orang tinggal di perkotaan membuat permintaan akan moda transportasi darat untuk menunjang mobilitas para penduduk kota juga semakin meningkat, dan ketika lahan dan jumlah armada transportasi memadati area perkotaan maka keadaan semakin runyam pada akhirnya.


Pesawat yang digunakan pada UAM ini bukanlah pesawat yang memerlukan landasan pacu melainkan yang dapat tinggal landas dan mendarat secara vertikal seperti yang kita lihat pada helikopter.


Teknologi dari drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang awalnya hanya digunakan pihak militer untuk misi berbahaya dan menjadi pesawat target pada latihan mereka kini akan digunakan untuk mengangkut orang dan barang.


Ada dua jenis drone berdasarkan otonomi nya yaitu drone yang dikendalikan oleh manusia secara remote dan drone yang sepenuhnya dikendalikan dengan sistem tanpa adanya campur tangan pilot.


Penggunaan drone ini akan berkembang tidak hanya sebatas dalam perkotaan dan penggunaannya sebagai moda transportasi semata saja tapi akan lebih luas lagi nantinya menjadi Advanced Air Mobility, sebuah konsep yang awalnya dikembangkan oleh NASA untuk untuk menanggulangi kepadatan trafik di darat dengan menggunakan kendaraan pada dunia penerbangan.


Nantinya penggunaan untuk evakuasi pasien ke rumah sakit, transportasi perkotaan ke pinggiran kota dan bahkan dengan kota terdekat, hingga untuk rekreasi dan wisata akan menggunakan drone di masa mendatang dan bahkan penggunaan untuk pribadi juga sedang dikembangkan yaitu Personal Air Vehicle.


Walau pengoperasiannya berbeda dari pesawat terbang pada umumnya, namun faktor keselamatan tetap berlaku terlebih karena adanya pengoperasian pesawat disini.


Kekhawatiran dimana drone akan terbang rendah dan diantara gedung gedung tinggi yang bisa menjadi rintangan berbahaya ditambah dengan adanya kemungkinan terjadinya tabrakan di udara (air collision).


Pada penerbangan umum ada dikenal dengan Airborne Collision Avoidance System atau ACAS yang dapat menghindari hal ini dengan terpasangnya beberapa peralatan baik pada pesawat maupun pada pengatur trafik udara yang ada di darat.


Atas dasar itu pula akan adanya sertifikasi baik untuk pilot dan pesawat nantinya yang sama berlakunya pada aviasi sipil.


Penerapan sistem serupa bisa menjadi salah satu komponen penting pada navigasi udara yang diterapkan sistem pengaturan drone yang mengudara ini nantinya.


Apabila memang IKN akan hijau di darat dan udara dengan tidak adanya kendaraan berbahan  bakar fosil maka IKN tidak hanya menjadi kota dengan yang diharapkan sebagai smart city saja tapi juga menjadi salah satu kota yang menerapkan Mobilitas Udara Perkotaan dan juga Advanced Air Mobility bila nantinya juga dikembangkan di IKN.


Selain itu juga IKN akan juga berperan dalam mengurangi emisi co2 baik di darat maupun udara, tidak hanya hijau di darat tapi juga di udara.


Kita tunggu perkembangaannya dan melihat kota tanpa asap kendaraan serta akan menarik melihat jenis jenis drone apa yang akan menghiasi langit IKN baik yang untuk pribadi, umum dan untuk pemerintahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun