Sistem ini sebagai jawaban dari prediksi akan meningkatnya jumlah orang yang akan tinggal di perkotaan yang akan membawa dampak pada kepadatan transportasi darat.
Semakin banyaknya orang tinggal di perkotaan membuat permintaan akan moda transportasi darat untuk menunjang mobilitas para penduduk kota juga semakin meningkat, dan ketika lahan dan jumlah armada transportasi memadati area perkotaan maka keadaan semakin runyam pada akhirnya.
Pesawat yang digunakan pada UAM ini bukanlah pesawat yang memerlukan landasan pacu melainkan yang dapat tinggal landas dan mendarat secara vertikal seperti yang kita lihat pada helikopter.
Teknologi dari drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang awalnya hanya digunakan pihak militer untuk misi berbahaya dan menjadi pesawat target pada latihan mereka kini akan digunakan untuk mengangkut orang dan barang.
Ada dua jenis drone berdasarkan otonomi nya yaitu drone yang dikendalikan oleh manusia secara remote dan drone yang sepenuhnya dikendalikan dengan sistem tanpa adanya campur tangan pilot.
Penggunaan drone ini akan berkembang tidak hanya sebatas dalam perkotaan dan penggunaannya sebagai moda transportasi semata saja tapi akan lebih luas lagi nantinya menjadi Advanced Air Mobility, sebuah konsep yang awalnya dikembangkan oleh NASA untuk untuk menanggulangi kepadatan trafik di darat dengan menggunakan kendaraan pada dunia penerbangan.
Nantinya penggunaan untuk evakuasi pasien ke rumah sakit, transportasi perkotaan ke pinggiran kota dan bahkan dengan kota terdekat, hingga untuk rekreasi dan wisata akan menggunakan drone di masa mendatang dan bahkan penggunaan untuk pribadi juga sedang dikembangkan yaitu Personal Air Vehicle.
Walau pengoperasiannya berbeda dari pesawat terbang pada umumnya, namun faktor keselamatan tetap berlaku terlebih karena adanya pengoperasian pesawat disini.
Kekhawatiran dimana drone akan terbang rendah dan diantara gedung gedung tinggi yang bisa menjadi rintangan berbahaya ditambah dengan adanya kemungkinan terjadinya tabrakan di udara (air collision).
Pada penerbangan umum ada dikenal dengan Airborne Collision Avoidance System atau ACAS yang dapat menghindari hal ini dengan terpasangnya beberapa peralatan baik pada pesawat maupun pada pengatur trafik udara yang ada di darat.
Atas dasar itu pula akan adanya sertifikasi baik untuk pilot dan pesawat nantinya yang sama berlakunya pada aviasi sipil.