Pameran Kedirgantaraan Singapura atau Singapore Airshow akan berlangsung dari tanggal 15-18 Februari 2022 ini dan akan diikuti oleh lebih dari 300 perusahaan di bidang aviasi dan kedirgantaraan.
Perusahaan besar seperti Airbus, Boeing, Embraer, lockheed Martin dan lainnya akan akan hadir disana dengan berbagai produk produknya.
Pameran Kedirgantaraan Singapura ini menjadi ajang semua perusahaan untuk lebih mendekatkan diri kepada calon pembeli nya di kawasan Asia dan Pacific yang sebagai strategi untuk memperluas pasarnya di kawasan ini.
Melihat dari para exhibitornya maka dapat terlihat untuk pesawat terbang akan mempresentasikan semua jenis pesawat untuk aviasi militer, sipil baik komersial dan non komersial, general aviation serta tidak hanya pesawat dengan fixed wings tapi juga rotary wings.
Pada aviasi militer, Airbus akan hadir dengan Airbus Defence and Space yang sepertinya masih akan berusaha untuk memperluas pasarnya untuk pesawat angkut militer mereka Airbus A400M Atlas.
Masiih di aviasi militer Boeing juga hadirkan Boeing Defence Space and Security dengan produk mereka yaitu P-8 Poseidon yang merupakan varian Boeing B737 800ERX untuk pesawat intai maritim.
Ini mungkin juga dapat dilihat sebagai usaha Boeing untuk mendekati Indonesia dalam hal penggantian pesawat intai maritim kita yang saat ini sudah aging yaitu Boeing B-737 200 yang dioperasikan oleh Skadron Udara 5 Intai di Makassar.
Northrop Grumman Corporation sebagai produsen pesawat mereka F-14 Tomcat dan kini memimpin dalam pengembangan pesawat pembom strategik siluman terbaru untuk Angkatan Udara Amerika yaitu B-21 Raider juga akan hadir di pameran ini.
Northrop Grumman Corporation sendiri telah berhasil mengadakan uji coba pesawat tanpa awak yang dapat diterbangkan dari kapal induk (Unmanned Combat Aerial Vehicle) melalui program demonstrasi pada produk mereka yaitu X-47B untuk Angkatan Laut Amerika.
Lockheed Martin yang merupakan salah satu kontraktor utama untuk militer Amerika akan hadir dengan pesawat tempur ringan F-16V Â Viper yang merupakan varian terbaru dari keluarga F-16, selain dari pesawat tempur generasi kelima mereka yaitu F-35 Lightning II dimana Singapura telah mendapat lampu hijau dari Kongres Amerika untuk membelinya.
Boeing juga mungkin akan hadirkan pesawat jet tempur kelas berat mereka yaitu F-15 Strike Eagle II (sebelumnya F-15EX) untuk memperluas pasar untuk pesawat ini dikawasan Asia Pasifik.
Pada aviasi sipil komersial, Boeing dan Airbus masih akan bersaing dalam memperluas pasar mereka pada pesawat penumpang berbadan lebar dan bermesin ganda (Twin Engine Airliner) , Airbus dengan A-350 dan Boeing dengan B-787 dan B-777 X nya.
Persaingan antara pesawat Airbus A-350 dengan Boeing B-787 memang sangat sengit, Boeing mengalami pukulan telak ketika maskapai Qantas memilih Airbus A-350 untuk project Sunrise mereka untuk penerbangan ultra jauh padahal Qantas merupakan pelanggan setia Boeing dan bahkan pernah mengoperasikan hanya satu jenis pesawat saja yaitu Boeing B-747.
Seperti yang dikabarkan pada Kompas.com  tanggal 8 Februari 2022 bahwa Boeing juga akan menghadirkan Boeing B-777 X mereka yang masih dalam tahap sertifikasi.
Pesawat ini merupakan pesawat generasi ketiga  dari keluarga B-777 dimana generasi satu adalah Boeing B 777-200, B 777-200 ER dan B 777-300  dan pada generasi keduanya meliputi B 777-200 LR, B 777-300 ER dan B 777 F.
Pesawat B 777 X ini juga menjadi jawaban Boeing atas produk Airbus A-350 Â 900 dan 1000 pada pesawat badan lebar dua mesin di kelas kapasitas 350 + penumpang dan penerbangan jarak jarak jauh.
Pada pesawat business jet  Airbus akan hadir dengan Airbus Corporate Jets untuk bersaing dengan Boeing Business Jets , di lain kelas dan jet maupun non jet, terlihat banyaknya pabrikan yang tidak terlihat dalam daftar exhibitor seperti Bombardier, Beechcraft (dulunya Hawker), Gulfstream dan Cesnna dan hanya terdapat pabrikan seperti Embraer dan Dassault Falcon.
Sangat menarik melihat Dassault Falcon ini karena seperti kita ketahui nama Dassault selalu identik dengan pesawat jet tempur, akan sangat menarik jika mereka hadirkan produk mereka Falcon 10X yang bisa menjadi pesaing Airbus A-318 dan A319 AJC.
Dari Indonesia, pabrikan PT Dirgantara Indonesia terihat dalam daftar dan ini sangat membanggakan, ini menjadi ajang untuk memamerkan pesawat produksi anak bangsa PTDI C-219 disamping CN-235 nya.
Mudah mudahan PTDI berhasil mencetak transaksi pada pameran ini.
Akan lebih menariknya lagi saatnya nanti melihat hasil dari pameran ini melalui deal pembelian dari masing masing peserta pameran ini, tidak hanya pesawat saja tapi lainnya seperti mesin pesawat, drone, avionik dan lainnya.
Penjualan pesawat militer akan menjadi perhatian penulis sebagai penggemar penerbangan militer, selain itu juga pesawat militer khususnya pesawat tempur dapat menjadi salah satu tolak ukur akan kekuatan udara sebuah negara.
Referensi
SatuÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI